Puasa di Bulan Muharram Tanggal Berapa Saja? Ini Daftarnya

Puasa di Bulan Muharram Tanggal Berapa Saja? Ini Daftarnya

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Selasa, 18 Jul 2023 07:15 WIB
ilustrasi buka puasa
Ilustrasi puasa di bulan Muharram. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Puasa di bulan Muharram dijelaskan oleh berbagai dalil bahwa memiliki keutamaan yang disebut dalam hadits berada di posisi kedua setelah puasa di bulan Ramadan. Lalu, puasa di bulan Muharram tanggal berapa saja dikerjakan?

Keutamaan puasa di bulan Muharram tersebut dijelaskan oleh salah satu hadits bersanad shahih. Berikut bunyi haditsnya,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " أفضل الصيام بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ ".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)

Puasa di Bulan Muharram Tanggal Berapa Saja?

Dikutip dari Buku Pintar Agama Islam oleh Abu Aunillah Al-Baijury, ada dua puasa sunnah yang dapat dilakukan di bulan Muharram. Berikut ini adalah waktu puasa sunnah di bulan Muharram sekaligus penjelasannya bila 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

ADVERTISEMENT

1. Puasa Asyura (10 Muharram)

Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Pada kalender Masehi 2023, tanggal 10 Muharram 1445 H jatuh pada hari Jumat, 28 Juli 2023.

Sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Tidak terkecuali bagi Nabi Muhammad SAW yang juga melakukannya. Beliau bertanya kepada mereka, "Hari apa yang kalian puasa?"

Orang-orang Yahudi menjawab, "Ini adalah hari yang mulia, hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan umatnya dari Fir'aun dan tentaranya. Musa berpuasa pada hari ini sebagai ungkapan syukur, dan kami mengikutinya dengan berpuasa pada hari ini."

Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Kita lebih berhak dan lebih utama untuk mengikuti Musa daripada kalian." Setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan muslim untuk berpuasa pada hari Asyura. (HR Bukhari dan Muslim)

Sebab itu, Rasulullah SAW sempat menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun lambat laun, keharusan puasa ini bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunnah.

Salah satu keutamaannya yang disebut dalam hadits Rasulullah SAW adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

Niat puasa Asyura dibaca sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala."

2. Puasa Tasua (9 Muharram)

Umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua pada hari sebelumnya yaitu pada 9 Muharram. Pada tahun 1445 H, tanggal 9 Muharram jatuh pada hari Kamis, 27 Juli 2023.

Puasa Tasua dianjurkan sebagai perbedaan dengan kebiasaan puasa orang Yahudi. Anjuran ini berdasarkan hadits Rasulullah ﷺ yang menyatakan, "Berpuasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan bedakan diri dengan orang-orang Yahudi. Berpuasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Bukhari)

Niat puasa Tasua dibaca sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala."

3. Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, dan 15 Muharram)

Imam an-Nawawi dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 menjelaskan bahwa tidak ada ketentuan khusus mengenai tiga hari dalam setiap bulan dan pahala dapat diperoleh dengan berpuasa tiga hari pada tanggal apa pun.

Namun, ulama Mazhab Syafi'iyah mengatakan bahwa terdapat riwayat yang menunjukkan bahwa sebaiknya puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah. Dalam riwayat Abu Dzar Radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: "Abu Dzar, jika kamu berpuasa tiga hari dalam suatu bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR at-Tirmidzi)

Berikut ini adalah kalender bulan Muharram 1445 H/Juli-Agustus 2023, di mana puasa Ayyamul Bidh dapat dilakukan pada tanggal-tanggal berikut.

  • Senin, 31 Juli 2023 (13 Muharram 1445 H)
  • Selasa, 1 Agustus 2023 (14 Muharram 1445 H)
  • Rabu, 2 Agustus 2023 (15 Muharram 1445 H)

Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh sebelum melaksanakannya adalah sebagai berikut,

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyaamil bidh sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat berpuasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah Ta'ala."




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads