Kiswah Ka'bah Diganti Awal Muharram, Pakai 9.900 Benang Sutra per Meter

Kiswah Ka'bah Diganti Awal Muharram, Pakai 9.900 Benang Sutra per Meter

Kristina - detikHikmah
Senin, 17 Jul 2023 11:01 WIB
An embroiderer sews with gold thread a verse from the Holy Koran, Islams holy book, onto a replica of the Kiswa, the cloth used to cover the Kaaba at the Grand Mosque in the Muslim holy city of Mecca, to be sold as a souvenir for tourists visiting the historic district of al-Hussein of Islamic Cairo in Egypts capital on June 15, 2022. - From the 13th century, Egyptian artisans made the giant cloth in sections, which authorities transported to Mecca with great ceremony. Celebrations would mark processions through cities, flanked by guards and clergymen as Egyptians sprinkled rosewater from balconies above. From 1927, manufacturing began to move to Mecca in the nascent Kingdom of Saudi Arabia, which would fully take over production of the kiswa in 1962. (Photo by Khaled DESOUKI / AFP) (Photo by KHALED DESOUKI/AFP via Getty Images)
Ilustrasi proses pembuatan kiswah Ka'bah. Foto: AFP via Getty Images/KHALED DESOUKI
Riyadh -

Kiswah atau kain penutup Ka'bah di Masjidil Haram sedang dalam proses pembuatan. Akan ada 9.900 benang sutra per meternya.

Melansir kantor berita Saudi, SPA, Senin (17/7/2023), Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Kiswah Ka'bah berencana menenun dan memastikan bahan pembuatan kiswah menggunakan kualitas terbaik. Kompleks milik Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ini menyebut pembuatan kiswah baru akan melalui 10 tahapan.

Pertama, desalinasi. Pada tahap awal ini, suhu akan diatur sedemikian rupa untuk mencuci sutra kiswah. Kemudian, dicelup dengan warna hitam untuk bagian luar dan warna hijau untuk bagian dalam. Setelah itu, kain dicuci dengan suhu tinggi untuk menghilangkan lapisan pelindung lilin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahap ketiga, akan dilakukan pengambilan sampel secara acak dari kain, sebelum dan setelah pencelupan, untuk memastikan kualitasnya. Keempat, menenun kiswah dengan menggunakan lebih dari 9.900 benang sutra per meter.

Baru setelah itu, akan dilakukan pencetakan ayat-ayat Al-Qur'an pada sabuk Ka'bah dan menyulamnya secara manual.

ADVERTISEMENT

Pada tahap ketujuh, ayat-ayat Al-Qur'an akan disulam dengan benang kawat perak berlapis emas. Selanjutnya, dilakukan pengecekan kualitas untuk memastikan standar kualitas terbaik.

Setelah itu, tepatnya pada tahap kesembilan, para pekerja akan mengumpulkan kiswah. Setelah semuanya selesai, kiswah baru akan dipasang untuk menggantikan kiswah lama dan ini menjadi tahap terakhirnya.

Menurut sejarah, pemasangan kiswah pertama kali dilakukan pada 220 tahun sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW oleh seseorang yang bernama Taba', sebagaimana disebutkan dalam buku Al-Bait: Misteri Sejarah Ka'bah dan Hilangnya Di Akhir Zaman oleh H Brilly El-Rashee. Al-Qurthubi turut menjelaskan hal ini dalam kitab tafsirnya.

Ada juga yang menyebut, orang yang pertama kali membuat kiswah adalah Adnan bin Ad, ia masih keturunan Nabi Ismail AS. Kiswah tersebut dibuat dari bahan kulit unta--ada juga yang menyebut menggunakan kain kasar (khasf) kemudian dilapisi dengan daun kurma dan bunga ma'afir.




(kri/nwk)

Hide Ads