Apakah Roh Dikembalikan ke Jasad saat Jawab Pertanyaan Kubur?

Apakah Roh Dikembalikan ke Jasad saat Jawab Pertanyaan Kubur?

Kristina - detikHikmah
Jumat, 07 Jul 2023 06:30 WIB
Candle burning with nice yellow colour with leaves all around.
Ilustrasi apakah roh akan dikembalikan ke jasad saat mendapat pertanyaan kubur. Foto: Getty Images/iStockphoto/StockWithMe
Jakarta -

Setiap manusia disebut akan mendapatkan pertanyaan kubur setelah meninggal dunia. Lantas, apakah roh akan dikembalikan ke jasad agar bisa menjawab pertanyaan tersebut?

Dalam Mukhtashar Ihya 'Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali disebutkan, pertanyaan kubur ini akan disampaikan oleh dua malaikat yang dikenal dengan nama Munkar dan Nakir. Keduanya bertugas untuk menghisab manusia pada bagian kanan dan kirinya, sebagaimana diriwayatkan oleh sebagian ulama.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam salah satu kitabnya yang berjudul Ar-Ruh memberikan sejumlah pendapat tentang kondisi manusia saat mendapatkan pertanyaan kubur. Termasuk, apakah roh akan dikembalikan ke jasad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, tidak ada riwayat yang shahih dari Rasulullah SAW bahwa roh orang yang sudah meninggal dikembalikan lagi ke badannya ketika menghadapi pertanyaan kubur. Ini merupakan pendapat terkuat dari Ibnu Hazm.

Dalam salah satu kitabnya yang berjudul, Al-Milal wan-Nihal, Ibnu Hazm juga mengatakan, orang yang berpendapat bahwa mayat hidup kembali di dalam kuburnya pada hari kiamat adalah pendapat yang salah. Ia menyebut, sekiranya mayat dihidupkan di dalam kuburnya berarti Allah SWT menghidupkan manusia tiga kali dan mematikan tiga kali pula.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut bertentangan dengan firman Allah SWT dalam surah Gafir ayat 11.

قَالُوْا رَبَّنَآ اَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَاَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ

Artinya: "Mereka menjawab, 'Wahai Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula).'"

Menurut Ibnu Hazm, hal tersebut batil dan bertentangan dengan Al-Qur'an kecuali orang-orang yang dihidupkan Allah SWT sebagai bukti kekuasaan bagi seorang nabi atau siapa pun yang dikhususkan nash atau seperti yang firmakan Allah SWT,

اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ٤٢

Artinya: "Allah menggenggam nyawa (manusia) pada saat kematiannya dan yang belum mati ketika dia tidur. Dia menahan nyawa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir." (QS Az Zumar: 42)

Kedua, ada pendapat yang menyebut bahwa roh dikembalikan di antara badan dan kafan. Ini merupakan pengembalian yang bersifat khusus untuk menghadapi pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.

Ada pula yang berpendapat bahwa pertanyaan kubur akan ditujukan kepada badan tanpa roh, tetapi jumhur ulama mengingkari pendapat ini dan yang lain bisa menerimanya. Pendapat lain menyebut, pertanyaan itu ditujukan kepada roh tanpa badan.

Berkaitan dengan dua pendapat terakhir itu, Syaikhul-Islam mengatakan bahwa keduanya salah. Hadits-hadits shahih menolak pendapat itu. "Sekiranya pertanyaan hanya ditujukan kepada roh saja, maka kuburan tidak memiliki kekhususan terhadap roh," ujarnya seperti dikutip Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.

Wallahu a'lam.




(kri/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads