Bacaan Talqin Mayit dalam Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Talqin Mayit dalam Arab, Latin, dan Artinya

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Rabu, 05 Jul 2023 13:15 WIB
ilustrasi pemakaman
Ilustrasi pemakaman. Ini bacaan talqin mayit selengkapnya. (Foto: Getty Images/tanukiphoto)
Jakarta -

Bacaan talqin mungkin merupakan bacaan yang sekilas terdengar asing di telinga kebanyakan umat muslim. Akan tetapi, bacaan ini sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan kehidupan muslim khususnya ketika terdapat saudara muslim lainnya yang meninggal.

Dikutip dari buku Doa Ketika Kematian Tiba tulisan Islah Gusmian, dijelaskan bahwa alam kubur merupakan jembatan pertama yang menghubungkan dunia yang fana dengan kekekalan akhirat. Pada saat itu, manusia tidak lagi dapat menyembunyikan atau menyamarkan keburukan yang ada dalam dirinya.

Di hadapan Tuhan, hanya iman dan amal saleh yang akan menjadi pembela. Rahmat dan keridhaan-Nya akan menentukan nasib seseorang, apakah dia akan selamat atau terkutuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah seseorang dimakamkan, iman tersebut akan diuji melalui pertanyaan-pertanyaan dari malaikat, seperti siapa Tuhanmu, siapa nabimu, dan apa agamamu. Oleh karena itu, untuk membantu mereka menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, Qadhi Husain menganjurkan, seperti yang dijelaskan oleh Imam Al-Nawawi dalam Al-Adzkâr untuk membacakan talqin setelah pemakaman.

Tujuannya adalah untuk mengingatkan orang yang telah meninggal dunia tentang kesulitan yang akan dihadapinya di alam kubur. Adapun bacaan talqin yang dimaksud adalah berbunyi sebagai berikut.

ADVERTISEMENT

Bacaan Talqin Mayit dalam Arab, Latin, dan Artinya

يا فلان بن فلان، أذكر العهد الَّذِي خَرَجْتَ عَلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا: شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ

إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ السَّاعَةَ أَتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا، وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ، قُلْ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا، وَبِالْكَعْبَةِ قِبْلَةَ، وَبِالْقُرْآنِ إِمَامًا وَبِالْمُسْلِمِينَ إِخْوَانًا، رَبِّيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ، وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ.

Arab Latin: "Yâ Fulan ibn Fulan. Adzkuru al-'ahda alladzî kharajta 'alaihi min al-dunya: syahadatu an lâ ilâha illâllâh wahdahû lâ syarîka lah, wa anna Muhammadan 'abduhû wa rasûluh. Wa anna al-sâ'ata âtiyah lâ raiba fîhâ, wa annallâh yab'atsu man fi al-qubûr, qul radhîtu billâhi rabbâ, wa bi al-islâmi dînâ, wa bi muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam nabiyya, wa bi al-ka'bati qiblah, wa bi al-qur'âni imâmâ, wa bi al-muslimîna ikhwânâ, rabbiyallâhu lâ ilâha illâ huwa, wa huwa rabb al-'arsyi al-azhim."

Artinya: "Ya Fulan ibn Fulan (sebut nama orang yang meninggal dunia). Saya mengingatkanmu suatu perjanjian (perlindungan) ketika kamu keluar dari dunia, yaitu kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, yang Esa dan tak ada sekutu bagi-Nya; Muhammad Saw. adalah hamba dan utusan-Nya; Hari Akhir sungguh akan tiba, tidak ada keraguan tentangnya; sungguh Allah akan membangkitkan orang dari kubur. Katakanlah, "Aku ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad. sebagai nabi, Ka'bah sebagai kiblat, Al-Quran sebagai imam, dan kaum Muslim sebagai saudara. Tuhanku, Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dialah Tuhan Pemelihara 'Arasy yang agung.'"

Sedangkan dalam penjelasan dalam sumber yang lain, yaitu Buku Husnul Khatimah Berbahagia saat Sampai di Ujung Usia tulisan Ust. Muhammad Syafril, dijelaskan bahwa membaca talqin disunnahkan dilaksanakan saat jenazah usai dikuburkan sempurna. Seseorang kemudian duduk di sisi kubur kemudian membaca talqin dengan bahasa yang ia pahami.

Membaca talqin ini berlaku untuk jenazah yang sudah baligh, berakal, bukan nabi atau orang yang mati syahid. Berikut ini adalah bacaan talqin versi kedua.

يَا عَبْدَ اللهِ ابْنَ آمَةِ اللَّهِ اذْكُرْ مَا خَرَجْتَ عَلَيْهِ مِن دَارِ الدُّنْيَا وَهُوَ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وأن محمدًا رَسُولُ اللهِ وَإِنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَالنَّارَ حَقٌّ وَالْبَعْثَ حَقٌّ وَإِنَّ السَّاعَةَ أَتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيْهَا وَإِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُوْرِ وَإِنَّكَ رَضِيْتَ بِاللهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا وَبِالْقُرْآنِ إِمَامًا وَبِالْكَعْبَةِ قِبْلَةً وَبِالْمُومِنِيْنَ اِخْوَانًا.

Arab Latin: "Ya 'abdalloohi ibna amatillaahi udzkur maa khorojta 'alaihi min daarid dunyaa wa huwa syahaadatu an laa ilaaha illalloohu wa anna Muhammadar rosuululloohi, wa innal jannata haqqun, wan naaro haqqun, wal ba'tsa haqqun, wa innas saa'ata aatiyatun laa roiba fiihaa. Wa innallooha yab'atsu man fil qubuuri, wa innaka rodhiita billaahi robban wa bil Islaaami diinan wa bi Muhammadin nabiyyaw wa rosuulan, wa bil qur'aani imaaman, wa bil Ka'bati kiblatan wa bil mu"miniina ikhwaanan."

Artinya: "Wahai hamba Allah, putra dari hamba perempuan Allah! Ingatlah sesuatu yang kamu telah keluar atasnya dari kampung dunia, yakni persaksian tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Sungguh surga adalah hak (benar adanya). neraka adalah hak, kebangkitan adalah hak, kiamat akan datang tiada keraguan padanya. Sungguh Allah akan membangkitkan seseorang dalam kubur. Engkau telah ridha terhadap Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagai nabi dan utusan, Al-Qur'an selaku imam, Ka'bah selaku kiblat dan orang-orang mukmin sebagai saudara." (HR Thabrani)

Setelah jenazah diberikan talqin, disarankan agar beberapa orang tetap tinggal di pemakaman untuk mendoakan jenazah agar imannya diteguhkan. Hal ini karena Rasulullah SAW pernah, setelah menguburkan jenazah, beliau berdiri dan menyampaikan, "Mohonlah ampunan untuk saudara-saudara kalian dan mohonlah agar imannya diteguhkan, karena saat ini ia sedang diuji (oleh malaikat)." (HR Al-Baihaqi dengan sanad yang baik).

Men-talqin juga dapat diartikan dengan kesunnahan membimbing orang yang sedang sakaratul maut. Bacaannya cukup dengan mengucapkan, "Laa illaaha Illallaah."

Kesunnahan ini mengacu pada hadits yang termuat dalam Shahih Muslim. Disebutkan, Abu Said al-Khudri RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

Artinya: "Tuntunlah orang-orang yang mati di antara kalian untuk mengucapkan kalimat, 'La Illaaha Illallaah' (tiada tuhan selain Allah)." (HR Muslim)

Sekian adalah sekilas pembahasan mengenai seputar bacaan talqin. Semoga bermanfaat.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads