Tata Cara Ziarah Kubur dengan Bacaannya Lengkap

Tata Cara Ziarah Kubur dengan Bacaannya Lengkap

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Jumat, 23 Jun 2023 09:00 WIB
Indonesian Muslims readings from the Quran during make pilgrimages to their familys graves to pray ahead of the holy month of Ramadan at a cemetery for COVID-19 victims on March 19, 2023 in Medan, Indonesia.  Muslims from Indonesia are getting ready to welcome the holy month of Ramadan by cleaning themselves bathing in the river and cleaning family graves. Colorful street parades take place along with family rituals and a large-scale party ending with Eid al-Fitr celebrations. (Photo by Ivan Damanik/NurPhoto via Getty Images)
Ilustrasi ziarah kubur. (Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Jakarta -

Tata cara ziarah kubur wajib diketahui bagi siapa saja yang hendak melaksanakan ziarah kubur. Ziarah kubur dapat diamalkan muslim sebagai bentuk meneladani ajaran Rasulullah SAW.

Dijelaskan dalam buku Mari Ziarah Kubur karya Abdurrahman Misno BP bahwa secara spesifik, ziarah kubur tidak secara langsung disebutkan dalam Al-Qur'an. Namun, Allah Ta'ala memberikan petunjuk kepada umat Islam agar mengikuti semua ajaran yang berasal dari Rasulullah SAW sebagaimana termaktub dalam surah Al Hasyr ayat 7,

... وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ ...

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "... Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah ..."

Berikut ini adalah tata cara ziarah kubur yang dikutip dari buku 100 Doa Harian untuk Anak karya Nurul Ihsan.

ADVERTISEMENT

Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya

1. Mengucapkan salam saat memasuki tempat pemakaman. Hal ini sesuai dengan riwayat Ibnu Abbas RA, menyampaikan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW melewati kuburan di Madinah. Beliau kemudian menghadapkan wajahnya ke kuburan tersebut sambil mengucapkan salam kepada penghuninya,

"Assalaamu 'alaikum, ya ahlal quburi yaghfirullaahu lanna wa lakum antum salafunaa wa nahnu bil atsari,"

Artinya: "Semoga keselamatan tetap atas kamu, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kamu. Kamu orang-orang yang mendahului kami, dan kami akan menyusul (orang-orang terdahulu)." (HR At-Tirmidzi)

Atau membaca salam berikut,

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُ؀ْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُ؀َجَّلُونَ وَإنَّا إنْ ؎اءَ اللَّهُ ؚِكُمْ لاحقُونَ

Arab Latin: "Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun,"

Artinya: "Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."

2. Membaca istigfar berikut,

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَ؞ِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوُؚْ إِلَيْهِ

Arab Latin: "Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi."

Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."

Lalu dilanjutkan dengan membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur'an yakni, Al-Qadar (7 kali), Al-Fatihah (3 kali), Al-Falaq (3 kali), An-Nas (3 kali), Al-Ikhlas (3 kali), Ayat Kursi (3 kali).

3. Mendoakan mayat dengan membaca kalimat tahlil berikut,

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ

Arab Latin: "Laailaaha Illallah,"

Artinya : "Tiada Tuhan selain Allah."

Lalu, membaca doa ziarah kubur yang berbunyi,

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ ؚِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالَؚْرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوؚِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوُؚْ الْأَؚْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَؚْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَاؚِ الْقَؚْرِ وَمِنْ عَذَاؚِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَؚْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Arab Latin: "Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì."

Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.

Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR Muslim)

Atau doa ziarah kubur lainnya seperti berikut,

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيار منَ الْمُ؀ْمِنِينَ والمُسلمين وإنا إن ؎اء الله ؚكم لاحقون تَسْأَلُ الله لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِية

Arab Latin: "Assalaamu'alaikum ahlad diyaari minal mu'miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun, nas'alullaaha lanaa wa lakumul'aafiyah"

Artinya: "Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya Insya Allah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua." (HR Ibnu Majah)

4. Jangan berjalan melangkahi dan duduk di atas kuburan.

5. Sebaiknya bersuci dulu sebelum berziarah.

6. Jangan salat menghadap ke kuburan.

Badruddin Hasyim Subky dalam bukunya Misteri Kedua Belah Tangan dalam Shalat, Zikir, dan Doa menjelaskan mengenai hukum dari ziarah kubur. Rasulullah SAW bersabda,

كُنتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُُؚور، وَلكِنْ فَرُورُوها، وفى روَايَةٍ - فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَزُورَ القُُؚورَ فَلْيَزُرْهَا فَإِنَّهَا تُذكر الأخرة

Artinya: "Aku melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang silahkan ziarah kubur." Dalam riwayat lain: "Barang siapa yang hendak ziarah kubur silahkan, karena ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat." (HR Muslim)

Masih dalam buku yang sama, dijelaskan pula bahwa ziarah kubur terdiri atas dua macam, yaitu ziarah al-syar'iyah yang dan ziarah bid'ah.

Ziarah al-syar'iyah merupakan ziarah kubur dengan cara mendoakan mayat dan tidak memiliki tujuan lain seperti menyembahnya. Sedangkan ziarah bid'ah merupakan ziarah yang biasa dilakukan oleh orang Yahudi.

Imam Syafi'i juga melarang umat Islam untuk berziarah kubur apabila ada unsur musyriknya, karena khawatir menjadi petaka (fitnah) bagi si mayat di dalam kuburnya, bukan karena najisnya.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads