Hukum Puasa Arafah berbeda bagi umat muslim yang melaksanakan haji dan tidak melaksanakan haji. Puasa Arafah dilaksanakan oleh umat sehari sebelum merayakan Hari Raya Idul Adha.
Dikutip dari buku Kedahsyatan Puasa karya M. Syukron Maksum, Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah dapat dianalogikan sebagai pengganti bagi orang yang belum bisa melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.
Hukum Puasa Arafah
Dikutip dari buku Risalah Puasa karya Sultan Abdillah, hukum Puasa Arafah adalah sunah muakkadah (sunah yang sangat dianjurkan). Dalam hadits disebutkan kebiasaan Nabi SAW melaksanakan Puasa Arafah sepanjang hidupnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
Artinya: "Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Ahmad dan Abu Daud).
Namun, bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji hukum melaksanakan Puasa Arafah tidak disunnahkan. Hal ini sejalan dengan hadis Ibnu Umar RA
سُئِلَ ابْنُ عُمَرَ عَنْ صَوْمٍ يَوْمٍ عَرَفَهُ بِعَرَفَةَ فَقَالَ : حَجَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَصُمْهُ ومَعَ أَبي بَكْرٍ فَلَمْ يَضمُهُ وَمَعَ عُمَر
فَأَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ عُثْمَانَ فَلَمْ يَصُمُهُ وَأَنَا لَا أَصُومُهُ وَلَا آمُرُ بِهِ وَلَا أَنْهَى عَنْه
Artinya: "Ibnu Umar ditanya tentang puasa 'Arafah ketika berada di bukit 'Arafah, dia menjawab, "Aku pernah melaksanakan haji bersama Nabi SAW dan dia tidak puasa di 'Arafah, aku juga pernah haji bersama Abu Bakar beliau juga tidak puasa 'Arafah, pernah juga bersama Umar dan dia tidak berpuasa, demikian halnya bersama 'Utsman, beliau juga tidak berpuasa. Aku sendiri tidak berpuasa dan tidak menyuruh orang lain untuk berpuasa, dan tidak juga melarangnya."
Nabi SAW dalam haditsnya juga melarang umat Islam yang sedang barhaji menunaikan Puasa Arafah
عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى أَبِى هُرَيْرَةَ فِى بَيْتِهِ فَسَأَلْتُهُ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ
Artinya: Dari 'Ikrimah Maulā ibn 'Abbās berkata, "Saya menemui Abū Hurairah di rumahnya dan menanyakan tentang puasa hari Arafah di padang Arafah." Beliau menjawab, "Rasulullah SAW melarang puasa hari Arafah di padang Arafah." (HR Aḥmad, Abu Daud dan Ibn Majah).
Jamaah haji berada di Arafah dan melaksanakan ibadah di sana pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka dari itu sudah menjadi bagian dari ibadah haji yang wajib. Bagi umat muslim yang tidak melaksanakan haji, Puasa Arafah sangatlah dianjurkan karena banyaknya keutaman yang dimiliki.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan yang bisa dimiliki oleh umat Muslim. Beberapa keutamaan dari melaksanakan Puasa Arafah antara lain:
1. Dapat Menghapuskan Dosa Satu Tahun Sebelum dan Sesudahnya
Bagi umat Muslim yang melaksanakan Puasa Arafah akan mendapatkan ganjaran berupa penghapusan dosa-dosa selama dua tahun. Dua tahun yang dimaksudkan adalah satu tahun sebelum melaksanakan dan satu tahun setelah melaksanakan. Hal ini sejalan dengan hadis:
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَوْمُ يَوْم غرفة يُكَفِّرُ سنتين مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةٌ مَاضِيَةً
Artinya: Dari Abi Qatadah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura' menghabiskan dosa tahun sebelumnya." (HR. Jamaah ahli hadis kecuali Bukhari dan Tarmidzi).
2. Dikabulkannya Doa-doa
Umat Muslim yang melaksanakan Puasa Arafah akan dikabulkan doa-doa yang dipanjatkannya. Hal ini sejalan dengan hadis:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Artinya: "Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?" (HR. Muslim).
3. Dibebaskan dari Api Neraka
Melaksanakan Puasa Arafah dapat membuat umat Muslim dibebaskan dari api neraka. Hal ini sejalan dengan hadis:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya: "Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah," (HR Muslim).
4. Hari yang Paling Dicintai Allah SWT
Sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah merupakan hari yang paling dicintai oleh Allah SWT. Melaksanakan Puasa Arafah pada salah satu hari tersebut sangatlah disenangi oleh Allah SWT. Dari Ibnu Umar RA, Nabi SAW bersabda:
"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)" (HR Ahmad).
Niat Puasa Arafah
Seperti puasa-puasa lainnya, sebelum melaksanakan Puasa Arafah juga diharuskan membaca niat. Berikut niat Puasa Arafah yang dibaca sebelum melaksanakan puasa.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah ta'ala."
Melihat dari keutamaan yang dimiliki oleh Puasa Arafah sebaiknya jangan sampai melewatkan kesempatan yang hanya datang sekali setahun ini. Pastikan melaksanakan Puasa Arafah jika tidak berhalangan ya, detikers!
(row/row)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam