Puasa Dzulhijjah: Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya

Puasa Dzulhijjah: Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Senin, 26 Jun 2023 21:38 WIB
Ilustrasi buka puasa bersama
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Menjelang Idul Adha, terdapat amalan sunah yang bisa dikerjakan umat muslim, yaitu berpuasa 9 hari di awal bulan Dzulhijjah.)

Puasa Dzulhijjah adalah ibadah sunah yang dapat dikerjakan sebagai amalan sepuluh hari pertama memasuki bulan Dzulhijjah. Sebab, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, dzikir, puasa dan amalan sunah lainnya di sepuluh hari pertama bulan tersebut.

Waktu mengerjakan puasa Dzulhijjah, yaitu pada sembilan hari pertama sebelum pelaksanaan hari raya kurban di hari kesepuluh. Puasa Dzulhijjah tepatnya mulai dikerjakan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah, lalu dilanjutkan dengan puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi jemaah haji, berpuasa pada tanggal 8-9 Dzulhijjah tidak dianjurkan sebab bertepatan dengan rangkaian wukuf di Padang Arafah dan dikhawatirkan akan membuatnya lemah. Sementara mengenai tata cara puasa Dzulhijjah, sama halnya dengan puasa pada umumnya, hanya saja berbeda niatnya.

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah

Adapun niat puasa Dzulhijjah dapat dilakukan pada malam hari sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Dilansir dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari karya Dr. Muh, Hambali, berikut ini bacaan niatnya:

ADVERTISEMENT

1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma syahri dzil hjjah sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

2. Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَّةَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma tarwiyyata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

3. Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala."

Bagi umat muslim yang lupa berniat puasa Dzulhijjah pada malam hari, boleh melakukan niat di pagi hari hingga sebelum masuk waktu Zuhur selagi belum malakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Dikutip dari laman NU, berikut lafal niat puasa Dzulhijjah ketika siang hari:

1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta'âlâ."

2. Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."

3. Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Diterangkan dalam kitab Minhajul Muslimah karya Muhammad Syafii Masykur, keutamaan puasa Dzulhijjah disebabkan karena bulan Dzulhijjah itu sendiri yang memiliki banyak keistimewaan.

Keistimewaan bulan Dzulhijjah terdapat pada awal bulan pada sepuluh hari pertamanya. Umat muslim disunahkan untuk berpuasa dari tanggal 1-9 Dzulhijjah, sedangkan pada tanggal 10 diharapkan berpuasa karena hari tersebut termasuk hari Nahr (hari penyembelihan).

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:

مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهُ فِي عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ، ثُمَّ لَا يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Artinya: "Tidak ada amal yang lebih utama daripada sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?" Beliau menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki keluar dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah kemudian ia tidak kembali membawa sesuatu." (HR. Ibnu Majah dan lainnya).

Sedangkan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah yang bertepatan dengan pelaksanaan wukuf jemaah haji di Padang Arafah juga mengandung keistimewaan. Puasa Arafah dianjurkan bagi kaum muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Tentang keistimewaan puasa Arafah termaktub dalam hadits yang dinukil dari kitab Fiqih Sunnah 2 karya Sayyid Sabiq. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Saw. Bersabda:

صَوْمُ يَوْمَ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةٌ، وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةٌ مَاضِيَةٌ

Artinya: "Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa dua tahun yang telah berlalu dan yang akan datang, dan puasa hari Asyura dapat menghapus dosa-dosa satu tahun yang telah berlalu." (HR Ibnu Majah).

Demikian penjelasan mengenai ibadah sunah puasa Dzulhijjah, mulai dari bacaan niat, tata cara, dan keutamaannya. Semoga bermanfaat dan dapat diamalkan ya, detikers!




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads