Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah dua puasa sunnah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah sebelum Idul Adha. Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Zulhijjah, kemudian diikuti oleh puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah.
Waktu Puasa Tarwiyah dan Arafah
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum mengumumkan penetapan 1 Zulhijjah dan Hari Idul Adha 1444 H/2023 M.
Ketetapan tersebut nantinya diambil dari hasil sidang isbat penetapan awal bulan Zulhijjah sekaligus Idul Adha pada Minggu, 18 Juni 2023 mendatang. Sebelumnya juga akan dilakukan rukyatul hilal di 99 titik di seluruh wilayah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, PP Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan Zulhijjah 1444 H/2023 M. Menurut Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023, 1 Zulhijjah 1444 H versi Muhammadiyah jatuh pada Senin, 19 Juni 2023.
Oleh karena itu, menurut ketetapan tersebut, puasa Tarwiyah 2023 pada 8 Zulhijjah 1444 H bertepatan dengan Senin, 26 Juni 2023. Sedangkan puasa Arafah yang diamalkan pada 9 Zulhijjah 1444 H jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023.
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Salah satu hadits shahih tentang pelaksanaan puasa Arafah diriwayatkan oleh Qatadah RA, Rasulullah SAW bersabda:
Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩΨ±Ω Ψ³ΩΩΩΨͺΩΩΩΩΩ Ω ΩΨ§ΨΆΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨͺΩΩΩΨ¨ΩΩΩΨ©Ω
Artinya: "Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR Muslim, Ahmad, an-Nasa'i, Ibnu Majah & Abu Dawud, dari Abu Qatadah)
Menurut Muhammad Ajib Lc dalam bukunya Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah, meskipun tidak ada tuntunan dalil secara tersurat yang menjelaskan puasa Tarwiyah secara khusus, puasa tersebut sebenarnya termasuk dalam puasa sunnah delapan hari sebelum Arafah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat sebagai berikut,
ΨΉΩΩΩ ΨΩΩΩΨ΅ΩΨ©Ω ΩΩΨ§ΩΩΨͺΩ Ψ£ΩΨ±ΩΨ¨ΩΨΉΩ ΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ―ΩΨΉΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω Ψ΅ΩΩΩΨ§Ω Ω ΨΉΩΨ§Ψ΄ΩΩΨ±ΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΨ§ΩΩΨΉΩΨ΄ΩΨ±Ω ΩΩΨ«ΩΩΨ§ΩΨ«ΩΨ©Ω Ψ£ΩΩΩΩΨ§Ω Ω Ω ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω ΩΩΨ±ΩΩΩΨΉΩΨͺΩΩΩΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ―ΩΨ§Ψ©Ω
Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)
Abduh Zulfidar Akaha dalam buku 165 Kebiasaan Nabi SAW berpendapat, puasa sepuluh hari bulan Zulhijjah yang dimaksud adalah puasa sunnah selama sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah. Termasuk mencakup puasa Arafah pada 9 Zulhijjah, tetapi di luar hari Idul Adha pada 10 Zulhijjah.
Selain itu, Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin merujuk pada hadits marfu' dan Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada hari-hari yang amal sholehnya lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah). Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya seperti berpuasa setahun. Melaksanakan salat malam di dalamnya seperti melaksanakan salat malam pada malam Lailatul Qadar. Seseorang dari para sahabat bertanya, 'Apakah lebih utama daripada berjihad di jalan Allah?' Beliau menjawab, 'Ya, lebih utama daripada berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan nyawanya, kemudian tidak kembali lagi (martyr)." (Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad juga meriwayatkan hadits serupa)
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
1. Niat Puasa Tarwiyah
Niat puasa Tarwiyah dapat dibaca pada malam hari dengan niat sebagai berikut,
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΨ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΨͺΩΩΨ±ΩΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Arab Latin: "Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah."
Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, niat puasa Tarwiyah tidak harus dilakukan pada malam hari sebelum waktu berpuasa karena termasuk dalam puasa sunnah.
Niat dapat dibaca setelah salat Subuh dengan lafal sebagai berikut,
ΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩ Ω ΨͺΩΨ±ΩΩΩΩΩΨ© Ψ³ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩ ΨͺΨΉΨ§ΩΩ
Arab Latin: "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Arafah
Sama seperti puasa Tarwiyah, niat puasa Arafah juga dapat dibaca pada malam hari dengan lafal sebagai berikut,
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΨ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Arab Latin: "Nawaitu shauma ghadin 'an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah."
Selain itu, jika ingin berniat pada pagi hari, dapat dibaca niat berikut:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Arab Latin: "Nawaitu shauma Arafata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala."
Sekian adalah sekilas pembahasan mengenai puasa tarwiyah dan arafah. Semoga tulisan kali ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Aamiin yaa Rabbalalamiin.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!