Masjidil Haram di Makkah telah mengalami beberapa kali renovasi. Sejarah mencatat, perluasan Masjidil Haram dilakukan pada era Khalifah Umar bin Khattab RA.
Zhaenal Fanani dan Dzulkhairi Mohd Noor dalam buku Para Penyokong Muhammad: Generasi Penghulu Syurga menjelaskan, Umar bin Khattab RA mulai melakukan perluasan Masjidil Haram dengan membeli rumah-rumah yang berada di sekitar kawasan Masjidil Haram.
Rumah-rumah itu lalu dirobohkan dan dijadikan kawasan tambahan serta memasang beberapa lampu-lampu yang terang benderang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut at-Thabari dan Ibnu Athir perluasan ini dilaksanakan pada 17 H karena umat Islam semakin bertambah banyak dan masjid itu tidak bisa menampung umat Islam yang ingin beribadah karena sangat sempit.
Masjdil Haram kemudian dibangun secara permanen oleh Umar bin Khattab RA pada tahun 638 M, sebagaimana dijelaskan oleh Asima Nur Salsabila dalam buku 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah.
Dari masa ke masa Masjidil Haram selalu mengalami pembaharuan dan perluasan yang diprakarsai oleh raja-raja Islam yang selalu memberikan perhatian terhadap Masjidil Haram.
Menurut catatan Ensiklopedia Britannica, khalifah penerus menambahkan sebagian langit-langit, kolom, dan hiasan dekoratif. Renovasi yang lebih luas terjadi di bawah Khalifah Abbasiyah al-Mahdī (775-785), yang membangun kembali dan memperluas struktur, memindahkan dinding luar sehingga Ka'bah berdiri di tengah halaman.
Masjid ini dibangun kembali pada awal abad ke-14 setelah rusak akibat kebakaran dan banjir. Saat ini, Masjidil Haram memiliki luas sekitar 356.800 m² dan mampu menampung hingga 820.000 jemaah dari berbagai penjuru dunia. Demikian menurut Britannica.
Masjid ini melingkari Ka'bah, terdapat 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang biasanya dibuka 24 jam sehari.
Selain itu, Umar bin Khattab RA turut memperluas Masjid Nabawi di Madinah dengan menambah kawasan pada tiga bagian sisinya, yaitu 5 meter di sebelah selatan, 10 meter di sebelah barat, dan 15 meter di sebelah utara.
Sementara di sisi sebelah timur tidak mengalami perubahan karena merupakan tempat kediaman istri-istri Nabi Muhammad SAW. Selain itu, Umar bin Khattab RA menutup dinding masjid dengan lumpur dan melapisi lantainya dengan kerikil.
Pencapaian Lain Era Khalifah Umar bin Khattab
Merujuk dari buku Sejarah Sosial dan Intelektual Pendidikan Islam karya Masrullah dkk berikut peran Umar bin Khattab RA sebagai Khulafaur Rasyidin kedua, di antaranya:
1. Umar bin Khattab RA merupakan Khalifah pertama yang menulis sejarah hijriyah pada bulan Rabiul Awal tahun 16 H. Ia juga menulis sejarah tentang hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
2. Umar bin Khattab RA juga orang yang pertama kali mengumpulkan manusia untuk melaksanakan salat tarawih melalui sahabat Ubay bin Ka'ab.
3. Umar bin Khattab RA adalah orang yang pertama kali melarang orang tua menjual anaknya.
4. Umar bin Khattab RA adalah orang yang pertama kali menghukum orang yang minum khamr dengan 80 cambukan.
5. Umar bin Khattab RA adalah orang yang pertama kali menuntut hakim, di Anshar.
6. Penambahan Masjid Nabawi, ketika pada masa Abu Bakar as-Shiddiq RA tidak ada penambahan atau perluasan pada Masjid Nabawi. Akan tetapi, ketika Umar bin Khattab RA menjadi khalifah, dia ingin memperluas Masjid Nabawi dan perluasan itu dilakukan pada tahun 17 H
7. Penambahan atau perluasan Masjid Haram ketika jumlah umat Islam semakin bertambah di zaman Khalifah Umar bin Khattab RA. Ia kemudian berinisiatif ingin memperluas Masjidil Haram.
Dalam bidang pembangunan Khalifah Umar bin Khattab RA juga terkenal sebagai khalifah yang banyak melakukan perubahan. Misalnya saja membangun jalan raya, pengairan, jembatan-jembatan, jabatan pos, dan perhitungan tahun Hijriyah.
Mata pelajaran yang diajarkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab RA adalah membaca dan menulis Al-Qur'an dan menghafalnya serta belajar pokok-pokok agama Islam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa