4 Sifat-sifat Mulia Para Rasul untuk Diteladani

4 Sifat-sifat Mulia Para Rasul untuk Diteladani

Meilisa Dwi Ervinda - detikHikmah
Rabu, 24 Mei 2023 17:10 WIB
Silhouette pregnant Mary and Joseph with a donkey on star of cross background
Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat
Jakarta -

Rasul merupakan utusan Allah dalam mengajarkan agama Islam kepada masyarakat.

Sifat-sifat mulia para rasul bagi kita adalah untuk diteladani dan menjadi inspirasi dalam berperilaku sehari-hari. Terdapat 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui, di antaranya Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Sholeh, Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Ishaq, Nabi Ismail, Nabi Yakub, Nabi Yusuf, Nabi Syuaib, Nabi Harun, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Zulkifli, Nabi Sulaiman, Nabi Ayub, Nabi Yunus, Nabi Zakaria, Nabi Ilyas, Nabi Ilyasa, Nabi Yahya, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad. Dari setiap rasul tersebut memiliki banyak kisah dan hikmah yang dapat diambil, terutama sifat-sifat mereka sebagaimana tanggung jawab dalam menjalankan perintah Allah.

Mengutip dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Kemenag RI 2019, ada empat sifat rasul Allah yang dapat diteladani. Sebagaimana tugas para rasul yakni pemberi petunjuk, pembawa kabar gembira, dan peringatan kepada manusia. Berikut ini sifat-sifat mulia yang bisa kamu teladani dan bisa menjadi inspirasi sehari-hari:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sifat Mulia Para Rasul

1. Shiddiq

Shiddiq artinya benar. Sifat ini memiliki makna bahwa setiap ucapan para Rasul sudah pasti bersifat benar. Baik itu wahyu yang diturunkan kepadaNya, maupun hal-hal yang berkaitan dengan persoalan dunia, sudah pasti bersifat benar.

Sifat wajib Rasul ini dijelaskan dalam kitab suci Al-Quran yakni di surat Maryam ayat 41, yakni

ADVERTISEMENT

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِبْرٰهِيْمَ ەۗ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا

Artinya, "Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur'an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi."

Selain itu, kata shiddiq dalam hal sifat wajib yang dimiliki Rasul juga disinggung dalam QS. Maryam ayat 50, yakni

وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِّنْ رَّحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا ࣖ

Artinya, "Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia."

2. Amanah

Berikutnya sifat-sifat mulia rasul yakni amanah. Amanah berarti dapat dipercaya. Sifat ini bermakna bahwa para rasul senantiasa menjalankan tugas kenabiannya sesuai dengan tugas yang diberikan Allah SWT. Tidak hanya itu,untuk menjaga kepercayaan umat, Rasul senantiasa menjaga dari perbuatan yang berdosa.

Sifat ini amanah ini telah dibuktikan dari terjemahan surah an-Nisa ayat 58, yakni

"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."

Sifat amanah tersebut menjadikan para rasul senantiasa dipercaya umat manusia.

3. Tablig

Tabligh artinya menyampaikan. Sifat tablig ini berarti para rasul senantiasa menyampaikan semua wahyu yang harus disampaikan kepada umat manusia, baik berupa pengetahuan, pedoman, maupun syariat, serta risalah kenabian yang lain. Saat menjalankan tugas, rasul akan menyampaikan tanpa melewatkan satu hurufpun. Baik kabar baik maupun kabar buruk. Hal ini sesuai dengan QS Al Maidah ayat 67, yakni

"Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."

4. Fatanah

Sifat wajib terakhir yakni Fatanah yang artinya cerdas. Sifat ini memiliki makna bahwa para rasul memiliki kecerdasan serta kepandaian dalam menjalankan amanah, tugas, dan tanggung jawab sebagai seorang rasul.

Mereka mampu memahami persoalan umat sekaligus memberikan jalan keluarnya. Mereka mampu menghadirkan hujjah atau argumentasi bagi orang-orang yang menentangnya. Mereka juga mampu menanamkan kebenaran ke dalam hati orang-orang yang masih ragu kepadanya. Hal ini sesuai dengan surah al-An'am ayat 83, yakni:

"Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Maha bijaksana, Maha Mengetahui."

Nah, itulah sifat-sifat mulia rasul yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari.




(fds/fds)

Hide Ads