Jin dan manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang hidup di kedua alam yang berbeda. Jin hidup di alam ghaib atau alam nonmateri sementara manusia hidup di alam dunia atau di alam materi seperti disebut dalam buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah.
Jin termasuk salah satu makhluk yang dekat dengan Allah SWT. Namun, menjadi ingkar akibat keengganannya saat diminta bersujud kepada Nabi Adam AS, manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Jin itulah yang kemudian disebut dengan iblis.
Untuk itu, as-Sayyid Alawi bin Ahmad as-Saggaf dalam Kitab Al-Kaukabu Al-Ajuj menjelaskan, ada kelompok jin yang taat serta beriman dan ada pula yang kafir hingga durhaka. Lebih lanjut, makna dari jin adalah makhluk yang berasal dari nyalanya api. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Ar-Rahman ayat 15,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَخَلَقَ ٱلْجَآنَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ
Artinya: "Dan Dia menciptakan jin dari nyala api."
Benarkah Jin dan Manusia Punya Banyak Kesamaan?
1. Tujuan Penciptaan
Umar Sulaiman Al-Asyqar dalam Alam al Mala'ikah al Abrar & Alam al Jinn wa asy Syayathin menyebutkan bahwa bangsa jin memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu sama-sama memiliki akal, pengetahuan, dan kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk.
Jin juga diciptakan untuk menyembah kepada Allah SWT, sebagaimana dikatakan dalam firman-Nya pada surah Adz Dzariyat ayat 56 yang berbunyi:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."
2. Alami Kematian
Terkait kemiripan jin dan manusia, Umar Sulaiman Al-Asyqar juga menjelaskan, ternyata jin diketahui bisa mengalami kematian. Hal ini termaktub dalam surah Ar Rahman ayat 26-28,
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ
وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Artinya: Semua yang ada di atasnya (bumi) itu akan binasa. (Akan tetapi,) wajah (zat) Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan (wahai jin dan manusia)?
Selain itu, ditegaskan pula dalam riwayat hadits dalam Shahih Al Bukhari yang bersumber dari Ibnu Abbas RA. Rasulullah SAW bersabda, "Aku berlindung kepada keagungan-Mu yang tiada Tuhan selain Engkau. Engkau tidak pernah mati, sedangkan jin dan manusia akan mati." (HR Bukhari)
3. Menikah
Seperti manusia, pernikahan dan perkembangbiakkan juga terjadi di kalangan jin. Sejumlah ulama menyebut dasar dari keterangan ini berasal dari surah Ar Rahman ayat 56,
فِيْهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِۙ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَاۤنٌّۚ
Artinya: Di dalamnya ada (bidadari) yang membatasi pandangan (hanya untuk pasangannya) yang tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan tidak (pula) oleh jin.
Selain itu, disebutkan dalam Kitab Lawami al Anwar al Bahiyyah, ada hadist yang sanadnya masih perlu diteliti menyatakan, "Sesungguhnya jin itu berkembang biak sebagaimana anak Adam dan jumlah mereka lebih banyak." (HR Ibnu Hatim)
Baik hadits di atas shahih atau tidak. Umar Sulaiman Al-Asyqar berpendapat, ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa jin bersetubuh sudah cukup kuat untuk menjadi dalil bahwa mereka juga melakukan pernikahan.
4. Hidup Berdampingan
Ditambah lagi, dalam riwayat hadits lain dari Ibnu Mas'ud yang dimarfu'kannya juga pernah disebutkan bahwa jin selalu membersamai tiap manusia. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah ada seorang pun di antara kalian melainkan diwakilkan pendampingnya dari jin dan pendampingnya dari malaikat,"
Orang-orang lalu bertanya, "Begitu pula terhadap diri engkau wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Benar. Tetapi Allah menolongku untuk menghadapinya. Jadi dia tidak menyuruhku kecuali kepada kebaikan." (HR Muslim)
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid