Apa Pengertian Beriman kepada Qada dan Qadar? Rukun Iman ke-6

Annisa Anggraeni - detikHikmah
Senin, 15 Mei 2023 15:34 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/airdone
Jakarta -

Umat Islam memiliki rukun iman yang wajib hukumnya untuk diyakini. Salah satu dari rukun iman tersebut adalah meyakini qada dan qadar yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Mungkin ada sebagian umat muslim yang belum memahami apa itu qada dan qadar. Bagi kamu yang diminta untuk jelaskan pengertian beriman kepada qada dan qadar, simak pembahasannya berikut ini ya.

Hadits tentang Qada dan Qadar

Mengutip dari jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, kewajiban untuk beriman kepada qada dan qadar diriwayatkan dalam hadits dari Umar ibnu Al-Khattab ra. bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seorang laki-laki, yaitu malaikat yang menyerupai manusia:

"Wahai Muhammad apakah iman itu? Beliau menjawab: 'Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, para Raul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir, qadar yang baik maupun yang buruk.' Ia berkata: 'Engkau benar'. Maka kami pun merasa keheranan, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya." (HR. Ibnu Majah dan HR. At-Tirmizi).

Hal ini membuktikan bahwa salah satu syarat imannya seorang muslim adalah dengan meyakini rukun iman yang ke-enam, yakni qada dan qadar.

Secara umum, qada dan qadar dianggap sebagai takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT kepada seluruh umatnya. qada dan qadar sendiri masing-masing memiliki makna yang sedikit berbeda.

Umat muslim sudah selayaknya wajib mengimani qada dan qadar. Lantas, apakah kamu bisa menjelaskan pengertian beriman kepada qada dan qadar?

Nah, untuk memperdalam pemahaman mengenai beriman kepada qada dan qadar, yuk simak informasinya berikut ini.

Pengertian Beriman kepada Qada dan Qadar

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa secara umum, qada dan qadar merupakan takdir atau garis hidup yang telah ditentukan oleh Allah SWT.

Beriman kepada qada dan qadar berarti adalah meyakini segala sesuatu yang telah diputuskan oleh Allah SWT. Namun qada dan qadar sendiri memiliki konsep yang berbeda.

Qada secara bahasa memiliki arti keputusan atau ketetapan. Secara konsep, Qada memiliki makna suatu ketetapan atau keputusan Allah SWT yang sudah ditetapkan sejak zaman azali, yaitu zaman ketika segala sesuatu belum tercipta. Manusia sejak zaman azali sudah ditentukan jenis kelamin, kebahagiaan, rezeki serta ajal.

Sedangkan qadar dalam arti bahasa memiliki arti sebagai ukuran atau pertimbangan. Secara konsep, qadar berarti suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya pada zaman azali.

Perbedaan dari kedua konsep di atas adalah qada berperan sebagai ketetapan pada seorang manusia untuk menjadi apa seseorang itu kelak. Sedangkan qadar merupakan perwujudan realisasi Allah atas qada seorang manusia sesuai dengan kehendak-Nya.

Hakikatnya, qada dan qadar manusia telah ditentukan oleh Allah SWT. Namun meskipun, Allah memberi kesempatan kepada hamba-hambaNya untuk berikhtiar dan memaksimalkan potensi yang telah Allah anugerahkan dan menjadi penentu takdirnya sendiri.

Sebagaimana yang telah tercantum pada kitab suci Alquran, bahwasannya tak ada yang bisa mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang merubahnya.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian iman kepada Qada dan Qadar adalah mempercayai dan meyakini terhadap segala ketentuan hidup yang telah dibentuk oleh Allah SWT dengan selalu berikhtiar, optimis, dan tawakkal.

Itulah penjelasan tentang pengertian beriman kepada qada dan qadar beserta hadits yang meriwayatkan tentang kewajiban umat muslim untuk meyakininya. Semoga kamu semakin paham ya, detikers.



Simak Video "Video Cerita Diaspora Idul Adha di Austria: Kumpul Makan Opor Ramai-ramai"

(elk/inf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork