6 Rukun Iman Beserta Dalilnya yang Wajib Diketahui Umat Islam

6 Rukun Iman Beserta Dalilnya yang Wajib Diketahui Umat Islam

Roosita Afrilia Hasna Kusuma - detikJateng
Kamis, 05 Sep 2024 09:25 WIB
Ilustrasi seorang anak sedang membaca Al-Quran
Ilustrasi rukun iman. (Foto: Pexels/Abdullah Ghatasheh)
Solo -

Rukun iman merupakan dasar kepercayaan yang harus dimiliki oleh umat Islam. Mengetahui dan percaya dengan rukun iman yang ada enam merupakan kewajiban.

Sebagai informasi, mengutip laman Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, rukun Islam dan rukun iman adalah dua konsep yang sangat penting dalam agama Islam yang menjadi dasar dalam menjalankan ajaran Islam.

Iman merupakan sebuah kepercayaan yang diyakini dalam hati, ucapan, dan perbuatan. Kepercayaan yang mendorong setiap umat Islam untuk berperilaku sesuai dengan syariat, hal tersebut diatur dalam rukun iman yang ada enam.

Lalu, apa saja yang termasuk rukun iman? Simak baik-baik penjelasan lanjutan terkait rukun iman berikut ini, ya.

6 Rukun Iman Beserta Arti dan Dalilnya

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum oleh Nurhasanah Bakhtiar, iman secara bahasa berasal dari kata amana-yu'minu-imanan yang artinya percaya. Lingkup iman tercakup dalam rukun iman yang ada enam sebagai berikut.

1. Iman kepada Allah SWT

Iman kepada Allah SWT merupakan pondasi bagi setiap umat Islam untuk menjalankan kewajibannya sebagai muslim. Dalam Islam, iman kepada Allah SWT merupakan bagian dari tauhid yaitu meyakini Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-A'raf ayat 54 berikut.

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

Inna rabbakumullāhul-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy(i), yugsyil-lailan-nahāra yaṭlubuhū ḥaṡīṡā(n), wasy-syamsa wal-qamara wan-nujūma musakhkharātim bi'amrih(ī), alā lahul-khalqu wal-amr(u), tabārakallāhu rabbul-'ālamīn(a).

Artinya: "Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ʻArasy. Dia menutupkan malam pada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk pada perintah-Nya. Ingatlah! Hanya milik-Nyalah segala penciptaan dan urusan. Maha Berlimpah anugerah Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-A'raf: 54)

2. Iman kepada Malaikat

Terdapat banyak malaikat, namun yang wajib diketahui karena berhubungan langsung dengan kehidupan manusia ada 10. Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang suci, mereka selalu patuh dan taat kepada Allah SWT.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat At-Tahrim ayat 6 berikut ini.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Yā ayyuhal-lażīna āmanū qū anfusakum wa ahlīkum nāraw waqūduhan-nāsu wal-ḥijāratu 'alaihā malā'ikatun gilāẓun syidādul lā ya'ṣūnallāha mā amarahum wa yaf'alūna mā yu'marūn(a).

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim: 6)

3. Iman kepada Nabi dan Rasul

Diutusnya Rasul merupakan salah satu bentuk kasih sayang dan rahmat Allah SWT kepada manusia. Rasul diutus untuk mengajak manusia ke dalam kebaikan, sehingga beriman kepada Nabi dan Rasul merupakan salah satu dari rukun iman.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 177 berikut ini.

لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

Laisal-birra an tuwallū wujūhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra man āmana billāhi wal-yaumil ākhiri wal-malā'ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn(a), wa ātal-māla 'alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīl(i), was-sā'ilīna wa fir-riqāb(i), wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh(ta), wal mūfūna bi'ahdihim iżā 'āhadū, waṣ-ṣābirīna fil-ba'sā'i waḍ-ḍarrā'i wa ḥīnal-ba's(i), ulā'ikal-lażīna ṣadaqū, wa ulā'ika humul-muttaqūn(a).

Artinya: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan sholat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 177)

4. Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Setiap umat Islam wajib mengimani bahwa Allah SWT telah menurunkan wahyu berupa kitab suci kepada Rasul pilihan-Nya. Ada empat kitab suci yang wajib diimani yaitu Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Injil, dan Kitab Al-Quran.

Mengimani kitab-kitab Allah adalah wajib sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 2 berikut ini.

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ

Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a).

Artinya: "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 2)

5. Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir artinya meyakini jika akan terdapat kehidupan akhir setelah kehidupan di dunia ini dan meyakininya sebagai kehidupan yang kekal abadi. Hal ini tidak dapat dijangkau oleh radar manusia, namun wajib diimani sebagai rukun iman.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat At-Tagabun ayat 7 sebagai berikut.

زَعَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنْ لَّنْ يُّبْعَثُوْاۗ قُلْ بَلٰى وَرَبِّيْ لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْۗ وَذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ

Za'amal-lażīna kafarū allay yub'aṡū, qul balā wa rabbī latub'aṡunna ṡumma latunabba'unna bimā 'amiltum, wa żālika 'alallāhi yasīr(un).

Artinya: "Orang-orang yang kufur mengira bahwa sesungguhnya mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Tidak demikian. Demi Tuhanku, kamu pasti akan dibangkitkan, kemudian pasti akan diberitakan apa yang telah kamu kerjakan'. Yang demikian itu mudah bagi Allah." (QS. At-Tagabun: 7)

6. Iman kepada Qada dan Qadar

Iman kepada qada dan qadar disebut juga iman kepada takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Qada merupakan takdir yang ditetapkan Allah dan tidak dapat diubah seperti misalnya, kematian dan kelahiran.

Sedangkan qadar merupakan takdir Allah yang masih dapat berubah sesuai dengan ikhtiar manusia seperti misalnya kepandaian dan keberhasilan. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar-Rad'u ayat 11 sebagai berikut.

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Lahū mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓūnahū min amrillāh(i), innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirū mā bi'anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū'an falā maradda lah(ū), wa mā lahum min dūnihī miw wāl(in).

Artinya: "Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Rad'u: 11)

Nah detikers, itu tadi merupakan penjelasan mengenai 6 rukun Iman beserta arti dan dalilnya yang wajib diketahui umat Islam. Semoga bermanfaat ya.

Artikel ini ditulis oleh Roosita Afrilia Hasna Kusuma, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads