Bagaimana Pandangan Islam Tentang Anak Durhaka? Ini Penjelasannya

Bagaimana Pandangan Islam Tentang Anak Durhaka? Ini Penjelasannya

Farah Ramadanti - detikHikmah
Minggu, 14 Mei 2023 17:00 WIB
anak dan orangtua
Ilustrasi hubungan anak dan orang tua Foto: Getty Images/KSChong
Jakarta -

Dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua adalah hal yang perlu dilakukan oleh setiap anak. Ketika orang tua sudah renta, tugas seorang anak adalah merawat mereka penuh kasih sayang sebagaimana mereka merawatnya ketika masih kecil.

Betapa mulia peran orang tua dalam pandangan Allah, bahkan Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Bukhari menyebutkan bahwa seorang anak tidak dapat membalas budi kedua orang tuanya kecuali jika dia menemukannya dalam keadaan diperbudak, lalu dia membelinya kemudian membebaskannya.

Anjuran Berbakti dan Berbuat Baik Pada Orang Tua

Terkait anjuran berbakti dan berbuat baik pada kedua orang tua, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Isra ayat 23,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Artinya: Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

ADVERTISEMENT

Senada dengan makna surah Al Isra ayat 23, semua perbuatan yang bisa membuat orang tua sakit hati dilarang dalam Islam. Jika bicara yang menyakitkan tegas dilarang, apalagi memukul atau melakukan tindak kekerasan lain pada orang tua. Sebaliknya, Allah SWT menyiapkan ganjaran bagi mereka yang mengabaikan aturan bersikap dengan orang tua.

Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 14,

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

Dinukil dari buku Islam Rahmatan Lil Alamin: Menebarkan Kasih Sayang dalam Bimbingan al-Quran dan Sunnah yang ditulis oleh Abu Utsman Kharisman, berbakti kepada kedua orang tua adalah bagian dari jihad, yakni salah satu perjuangan di jalan Allah.

Disebutkan bahwa tatkala ada seorang anak yang mendatangi Rasulullah karena ingin berangkat jihad tetapi kedua orang tuanya tidak mengizinkan, Rasulullah memberikan bimbingan padanya untuk berjihad membahagiakan kedua orang tuanya.

Ancaman Durhaka Pada Orang Tua

1. Termasuk dosa besar

Sebagaimana yang terangkum dalam buku Ensiklopedia Hak & Kewajiban dalam Islam oleh Syaikh Sa'ad Yusuf Mahmud Abu Aziz, durhaka kepada kedua orang tua merupakan salah satu dosa besar. Rasulullah SAW bahkan memperingatkan dalam salah satu haditsnya:

ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال : ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت

Artinya: "Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara?" Kami menjawab, "Ya, Rasulullah." Rasulullah berkata: "Menyekutukan Allah, dan mendurhakai dua orang tua." Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah: "Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu." Beliau terus mengulainya sampai kami berkata semoga beliau berhenti. (HR Muslim).

2. Tidak akan masuk surga

Di sisi lain, anak durhaka juga tidak akan dilihat Allah dan tidak akan masuk surga. Dari Ibnu Umar, dari Rasulullah SAW, ia bersabda,

ثلاثة لا ينظر الله إليهم يوم القيامة : العاق لوالديه ، ومدمن الخمر ، والمنان عطاءه . وثلاثة لا يدخلون الجنة : العاق لوالديه ، والديوث ، والرجلة من النساء

Artinya: "Tiga orang yang tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat: orang yang durhaka kepada orang tuanya, pecandu arak, orang yang meminta kembali pemberiannya. Dan tiga orang yang tidak masuk surga: orang yang durhaka kepada orang tuanya, dayyuts (membiarkan keluarganya melakukan zina), dan wanita yang menyerupai laki-laki." (Shahih, Sunan An-Nasa'i).

3. Cepat mendapat azab dari Allah SWT

Anak yang durhaka kepada orang tuanya juga akan dipercepat azabnya oleh Allah di dunia, sebelum di akhirat. Dari Abu Bakrah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada dosa yang pantas untuk disegerakan siksaannya bagi pelakunya di dunia dan disimpan di akhirat selain kezhaliman dan memutuskan tali silaturahmi."

4. Mendapat azab di dunia

Mengutip buku 10 Formula Dasar Islam: Konsep dan Penerapannya yang ditulis oleh Gamar Al Haddar, M. Pd., dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya untuk berbakti pada orang tua karena azab durhaka pada orang tua langsung diturunkan di dunia.

Rasulullah bersabda, "Semua dosa itu azabnya ditunda Allah SWT sampai hari kiamat, kecuali orang yang durhaka kepada orang tuanya. Sesungguhnya Allah SWT akan mempercepat azab kepadanya; dan Allah SWT akan menambah umur seorang hamba jika ia berbuat baik kepada ibu bapaknya, bahkan Allah akan menambah kebaikan kepada siapa saja yang berbuat baik kepada ibu bapaknya serta memberi nafkah kepada mereka, jika diperlukan." (HR Ibnu Majah).

Itulah pandangan Islam tentang anak durhaka. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan yang berbakti pada orang tua dan terhindar dari azab dan siksa api neraka. Naudzubillah




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads