Adab berteman juga diatur dalam Islam. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu tidak dapat hidup seorang diri tanpa bantuan orang lain. Sebab, manusia membutuhkan teman untuk menjalani kehidupan.
Islam bahkan menganjurkan umatnya untuk memperbanyak teman yang baik karena akan mengajak pada kebaikan, seperti disebutkan dalam buku Pelajaran Adab Islam tulisan Suhendri dan Ahmad Syukri.
Dalam surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT menjelaskan bahwa pergaulan manusia antara perempuan dan laki-laki harus berjalan dengan baik, karena keduanya diciptakan untuk saling mengenal satu sama lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Arab latin: Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr
Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal,"
Adab dalam berteman dimaksudkan agar hubungan pertemanan yang terjalin mendatangkan kebaikan. Lantas, apa saja yang termasuk ke dalam adab berteman?
Adab Berteman yang Baik Menurut Islam
Merujuk pada sumber yang sama, terdapat sejumlah adab dalam berteman yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut pemaparannya.
1. Memilih Teman yang Baik
Ketika seseorang memiliki teman yang baik, maka ia akan mendapatkan pengaruh yang baik pula. Sebaliknya, bergaul dengan teman yang buruk akan memberikan pengaruh yang buruk.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seseorang ada di atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya." (HR Ahmad dan Abu Dawud)
2. Menjaga Kerukunan
Saat berteman, hendaknya kita menjaga kerukunan. Ini merupakan adab yang harus selalu dijaga oleh setiap muslim kepada temannya.
3. Mendahului Mengucapkan Salam
Seorang teman tidak sungkan-sungkan untuk mendahului mengucapkan salam ketika bertemu. Mengucapkan salam bisa mendatangkan rasa sayang antar sesama teman. Rasulullah SAW bersabda,
"Maukan kalian aku tunjukkan suatu amalan yang bisa membuat kalian saling menyayangi? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim)
4. Berteman karena Allah
Menukil dari Buku Pintar 50 Adab Islam yang disusun oleh Arfiani, ketika berteman tentu pertemanan harus harus didasarkan karena Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang ingin merasakan lezatnya iman hendaknya dia tidak mencintai seseorang karena Allah." (HR Ahmad)
5. Bersikap Lemah Lembut
Sifat yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat yaitu bersikap lemah lembut kepada teman. Allah SWT bahkan menjelaskan sifat Rasulullah dan orang-orang yang bersamanya dalam surat Al Fath ayat 29,
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا
Arab latin: Muḥammadur rasụlullāh, wallażīna ma'ahū asyiddā`u 'alal-kuffāri ruḥamā`u bainahum tarāhum rukka'an sujjaday yabtagụna faḍlam minallāhi wa riḍwānan sīmāhum fī wujụhihim min aṡaris-sujụd, żālika maṡaluhum fit-taurāti wa maṡaluhum fil-injīl, kazar'in akhraja syaṭ`ahụ fa āzarahụ fastaglaẓa fastawā 'alā sụqihī yu'jibuz-zurrā'a liyagīẓa bihimul-kuffār, wa'adallāhullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti min-hum magfirataw wa ajran 'aẓīmā
Artinya: "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar,"
6. Menerima Kekurangan dan Menutup Aib Teman
Adab selanjutnya dalam berteman yang perlu diperhatikan yaitu menerima kekurangan dan menutup aib teman. Teman merupakan manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan.
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah seorang mukmin membenci mukminah. Jika dia tidak senang satu akhlaknya, niscaya dia akan senang dengan akhlaknya yang lain,"
7. Tidak Berlebihan dalam Mencintai Teman
Meski Nabi Muhammad SAW memiliki sahabat yang sangat dekat dan amat kita percayai, Rasulullah mengajarkan agar kita tidak berlebihan dalam mencintainya. Jika kita terlalu mencintai seseorang, biasanya kita akan takut kehilangan dan bisa jadi kita akan bersikap subjektif kepadanya.
Karenanya, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai." (HR At-Tirmidzi)
(aeb/rah)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza