Ketika dalam perjalanan mudik Lebaran, kita mungkin mendapati kondisi untuk melakukan tayamum. Berikut adalah tata caranya.
Tayamum secara bahasa berarti menyengaja melakukan sesuatu. Secara istilah, tayamum berarti bersuci dari hadats kecil atau besar dengan mengusapkan tanah atau debu ke wajah serta tangan sebagai pengganti air karena alasan tertentu yang sesuai dengan syariat.
Mengutip buku Tuntunan Shalat Praktis karya Raudlatun dan Darnoto, tayamum sebagai pengganti wudhu dan mandi boleh dilakukan sebagai rukhsah lantaran sakit, serta terdapat halangan atau akan mendapatkan masalah jika menggunakan air. Selama masih bisa mendapatkan air dan dalam keadaan normal, maka harus mengutamakan untuk bersuci menggunakan air terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehubungan dengan tayamum, Allah SWT berfirman melalui surah An Nisa ayat 43 yaitu,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكٰرٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan dan jangan (pula menghampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu (saja) sehingga kamu mandi (junub). Jika kamu sakit, sedang dalam perjalanan, salah seorang di antara kamu kembali dari tempat buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajah dan tanganmu (dengan debu itu). Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."
Memasuki masa arus mudik dan arus balik Lebaran, kondisi di perjapanan mungkin membutuhkan kita untuk tayamum. Hal ini masuk di salah satu sebab diperbolehkannya tayamum yaitu tidak ada air atau sangat sedikit dan dibutuhkan.
Selanjutnya, untuk tata cara tayamum sendiri dapat dilakukan dengan menilik seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini termaktub dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ammar bin Yassir Radhiyallahu anhu sebagai berikut,
بَعَثَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ، فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ، فَتَمَرَّغْتُ فِي الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَصْنَعَ هَكَذَا. فَضَرَبَ بِكَفِّهِ ضَرْبَةً عَلَى الْأَرْضِ ثُمَّ نَفَضَهَا ثُمَّ مَسَحَ بِهَا ظَهْرَ كَفْهِ بِشِمَالِهِ أَوْ ظَهْرَشِمَالِهِ بِكَفِّهِ ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ
Artinya: Rasulullah SAW mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub, dan aku tidak menemukan air, maka aku berguling-guling di tanah, sebagaimana hewan yang berguling-guling di tanah. Lantas, aku ceritakan hal tersebut kepada beliau. Lalu, beliau berkata, "Sesungguhnya, cukuplah engkau melakukannya seperti ini, seraya beliau memukulkan telapak tangannya ke permukaan bumi sekali pukulan, kemudian meniupnya. Selanjutnya, beliau mengusap punggung telapak tangan (kanan)nya dengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan (kiri-nya dengan tangan kanannya, lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya."
Untuk lebih jelasnya, berikut tata cara tayamum di perjalanan seperti yang dijelaskan dalam buku Pintar Thaharah oleh Ahmad Reza.
Tata Cara Tayamum di Perjalanan
- Persiapkan diri untuk bertayamum, diawali dengan menghadap ke arah kiblat, sebagaimana yang disunnahkan dalam tayamum.
- Sebelum memukulkan/menepukkan telapak tangan ke atas debu, disunnahkan juga untuk membaca bacaan basmalah, agar yang kita lakukan selalu mendapatkan berkah dari Allah SWT.
- Pukulkan/tepukkan telapak tangan ke atas debu yang suci (bisa di bagian dalam kendaraan yang sekiranya aman dari kontaminasi hadats), kemudian angkat kembali tangan kita. Jika debu yang menempel di telapak tangan terlalu banyak/tebal, kita bisa menguranginya dengan cara ditiup atau dikibas-kibaskan, sehingga debunya tinggal sedikit, cukup yang dibutuhkan.
- Usaplah wajah secara merata dengan kedua telapak tangan.
- Usaplah tangan kanan sampai siku menggunakan tangan kiri, selanjutnya usap juga tangan kiri hingga siku menggunakan tangan kanan.
- Setelah semua urutan itu selesai, bacalah doa, sebagaimana doa setelah wudhu.
Rukun Tayamum
1. Niat
Niat dapat dilakukan bersamaan ketika kita menepukkan telapak tangan ke atas debu/tanah. Karena tayamum hanya berfungsi untuk satu ibadah fardhu, maka niat tayamum untuk setiap ibadah tersebut berbeda dan harus disesuaikan ibadahnya.
Selain itu, niat dilafazkan menggunakan bahasa yang dimengerti atau bahasa Arab. Adapun contohnya ialah sebagai berikut:
نَوَيْتُ التَّيَمُّمِ الإِسْتِبَاحَةِ الصَّلاةِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: "Nawaitut tayammumi li-istibaahatish shalaati fardhal lillaahi ta'aalaa"
Artinya: "Saya niat tayamum untuk diperbolehkan shalat fardhu karena Allah Ta'ala."
2. Mengusap wajah dengan tanah.
3. Mengusap kedua tangan.
4. Tertib.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini