Menjelang libur lebaran Idul Fitri, umat muslim yang akan berpergian atau pulang ke kampung halaman dapat membaca doa dalam perjalanan mudik.
Perjalanan mudik biasanya dapat memakan waktu yang cukup lama, berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Sering kali, ketika dalam perjalanan turut diwarnai dengan kemacetan lalu lintas di jalan raya dan penuhnya jumlah penumpang yang menggunakan transportasi umum.
Maka dari itu, umat muslim dianjurkan membaca doa agar diharapkan bisa selamat sampai tujuan. Adapun bacaan doa dalam perjalan mudik yang dapat diamalkan sesuai sunah Rasulullah SAW sebagai berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa dalam Perjalanan Mudik
Mengutip dari Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, disebutkan sebuah riwayat yang menjelaskan doa Rasulullah SAW ketika melakukan perjalanan.
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim pada kitab al-Manasih, dari Abdullah bin Umar r.a., sesungguhnya Rasulullah SAW jika melakukan perjalanan dan telah menduduki untanya, beliau membaca takbir sebanyak tiga kali kemudian membaca:
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
Latin: Subhaanal ladzii sakhkhara lanaa hadzaa wamaa kunnaa lahuu muqriniin, wa inna ilaa robbinaa lamunqolibuun.
Artinya: "Mahasuci Engkau, sungguh aku benar-benar telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat memberikan ampunan dosa-dosa kecuali Engkau."
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوَ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَأَطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ
Latin: Allahumma inna nas-aluka fii safarinaa haadzal birra wattaqwa wa minal amali maa tardlaa, allahumma hawwin 'alainaa safaranaa haadzaa wa athwi 'anna bu'dahu.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan kami, perjalanan yang dalam kebaikan dan ketakwaan, dan termasuk amal yang Engkau ridhoi, ya Allah permudahlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah atas kami yang jauh."
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالخَلِيْفَةُ فِي أَأَهْلِ ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَابَةِ المَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Latin: Allahumma anta shohibu fis safari wal khalifatu fii ahlii, allahumma inni a'udzubika min wa'tsaais safari wa kaabbatil mandhari wa suual munqalabi fil maali wal ahli.
Artinya: "Ya Allah, Engkau menyertai dan pengganti keluarga dalam perjalanan, ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan ini dan buruknya pemandangan serta jeleknya tempat kembali pada keluarga dan hamba yang aku tinggalkan."
Ketika Rasulullah SAW kembali dari perjalanan, beliau juga membaca doa tersebut kemudian menambahkan dengan bacaan:
آيبُونَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ
Latin: Aayibuuna taaibuuna 'aabiduuna lirabbinaa haamduun.
Artinya: "Orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menghamba kepada Tuhannya, mereka memuji."
Bacaan tersebut didasarkan pada riwayat Imam Muslim. Dalam riwayat Abu Dawud, ditambah dengan penjelasan, "Rasulullah SAW bersama pasukannya, apabila menaiki tempat yang tinggi mereka bertakbir dan apabila turun mereka bertasbih."
Mustajabnya Doa Orang yang Sedang dalam Perjalanan
Muhammad Syafie el-Bantanie dalam bukunya Agar Doa Selalu Dikabulkan Allah menyebutkan, seseorang yang sedang berada dalam perjalanan jauh atau musafir untuk tujuan kebaikan, seperti pergi keluar kota untuk menuntut ilmu ataupun mudik untuk bersilaturahmi mengunjungi orang tua menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa.
Orang yang sedang dalam perjalanan dikatakan sebagai musafir apabila bepergian dalam jarak sekitar 80,6 km. Mustajabnya doa orang yang sedang dalam perjalanan dijelaskan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لَا شَكٍّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلَىَ وَلَدِهِمَا
Artinya: "Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian atau dalam perjalanan (musafir), dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya." (HR al-Bukhari).
Itulah bacaan doa dalam perjalanan mudik yang bisa diamalkan oleh umat muslim agar selamat sampai tujuan yang diharapkan. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini