Hal-hal yang Dilarang saat Ziarah Kubur

Hal-hal yang Dilarang saat Ziarah Kubur

Kristina - detikHikmah
Sabtu, 22 Apr 2023 17:00 WIB
Indonesian Muslims readings from the Quran during make pilgrimages to their familys graves to pray ahead of the holy month of Ramadan at a cemetery for COVID-19 victims on March 19, 2023 in Medan, Indonesia.  Muslims from Indonesia are getting ready to welcome the holy month of Ramadan by cleaning themselves bathing in the river and cleaning family graves. Colorful street parades take place along with family rituals and a large-scale party ending with Eid al-Fitr celebrations. (Photo by Ivan Damanik/NurPhoto via Getty Images)
Ilustrasi hal-hal yang dilarang saat ziarah kubur. Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Salah satu tradisi masyarakat muslim Indonesia saat Lebaran adalah ziarah kubur. Dalam hal ini, umat Islam perlu memperhatikan hal-hal yang dilarang saat ziarah kubur.

Anjuran ziarah kubur bersandar pada hadits yang menyebut bahwa Rasulullah SAW bersabda,

كُنتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُور، وَلكِنْ فَرُورُوها، وفى روَايَةٍ - فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَزُورَ القُبُورَ فَلْيَزُرْهَا فَإِنَّهَا تُذكر الأخرة

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Aku melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang silahkan ziarah kubur." Dalam riwayat lain: "Barang siapa yang hendak ziarah kubur silahkan, karena ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat." (HR Muslim)

Adapun, terkait ziarah kubur pada hari raya, tidak ada hadits yang melarang untuk melakukan hal itu. Kholil Abou Fateh dalam Masa-il Diniyyah mengatakan, hadits untuk ziarah kubur adalah hadits yang umum tanpa ada batasan waktu yang diperbolehkan atau dilarang.

ADVERTISEMENT

Jadi, kata Kholil Abou Fateh, kapan pun orang berziarah ke kuburan adalah boleh, termasuk pada hari raya.

Ziarah kubur boleh dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan, sebagaimana dikatakan Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah. Adapun, yang tidak diperbolehkan adalah apabila perempuan itu keluar untuk memperlihatkan perhiasan dan kecantikan (tabarruj) atau supaya memikat hati orang.

Hal-hal yang Dilarang saat Ziarah Kubur

Para ulama juga menyebut sejumlah larangan saat ziarah kubur. Merangkum Kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, buku Masa-il Diniyyah karya Kholil Abou Fateh, dan Sirah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karya Ali Muhammad Ash-Shalabi, berikut hal-hal yang dilarang saat ziarah kubur:

  • Menangis disertai teriakan bahkan sampai memukul-mukul pipi dan merobek baju. Rasulullah SAW bersabda, "Aku berlepas diri dari orang yang mencukur rambutnya, berguling-guling dan merobek-robek baju." (HR Muslim dalam Shahih-nya)
  • Dimakruhkan duduk di atas kuburan.
  • Dimakruhkan menginjak kuburan dengan kaki tanpa ada kebutuhan.
  • Diharamkan thawaf (mengelilingi) kuburan para wali. Sebaiknya yang dilakukan adalah berdiri di hadapan bagian kepala mayit, mengucapkan salam, lalu berdoa.
  • Berniat mencari manfaat dari orang yang telah meninggal dunia.

Sunnah ketika Memasuki Area Kuburan

Rasulullah SAW mengucapkan salam kepada penghuni kubur ketika melewati area pemakaman. Hal itu diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas RA dalam Sunan Tirmidzi, Kitab al-Jana'iz, Bab Ma Yaqulu ar-Rajulu Idza Dakhalal-Maqabir. Ia mengatakan bahwa hadits ini hasan.

Ibnu Abbas RA mengatakan bahwa suatu ketika, Nabi SAW melewati kuburan di Madinah. Beliau menghadap kuburan itu lalu berdoa,

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ ، أَنْتُمْ سَلَفُنَا ، وَنَحْنُ بِالأَثَرِ

Assalamualaikum ya ahlal quburi, yaghfirullahu lana wa lakum antum salafuna wa nahnu bil-atsar

Artinya: "Salam sejahtera semoga terlimpah kepada kalian wahai penghuni kubur, semoga Allah mengampuni (dosa) kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian."

Imam Muslim dalam Shahih-nya juga mengeluarkan hadits bahwa Rasulullah SAW mengucapkan salam berikut kepada ahli kubur,

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

Assalamualaikum ahladdiyaari minalmu'miniin, wainnaa insya Allahu bikum laahiquun, as-alullaha lanaa walakumul 'aafiyah

Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua."

Sayyid Sabiq dalam Kitab Fikih Sunnah-nya menjelaskan, mengucapkan salam kepada ahli kubur termasuk salah satu adab berziarah ke kuburan. Ia mengatakan, jika orang yang berziarah tiba di kuburan, maka hendaklah menghadap jenazah, mengucapkan salam kepadanya, dan mendoakannya.




(kri/lus)

Hide Ads