Setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, perayaan Idul Fitri sangat dinanti-nantikan oleh setiap umat muslim. Setiap tahunnya, umat Islam di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Fitri sebagai tanda berakhirnya bulan suci Ramadan.
Biasanya, umat muslim akan menantikan kemunculan hilal atau terlihatnya bulan sabit pada hari ke-28 atau ke-29 bulan Ramadan yang menjadi penentu dimulainya tanggal 1 Syawal. Adanya penentuan berdasarkan hilal tersebut sering kali membuat beberapa negara bisa merayakan Idul Fitri sehari setelah negara lain.
Tak hanya itu, suasana perayaan liburan Idul Fitri di seluruh dunia juga sangat bervariasi. Ada beberapa negara hanya merayakan liburan Idul Fitri selama satu hari dan ada pula yang merayakan selama tiga hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari situs The National News, berikut ini adalah beberapa tradisi yang paling umum dan menjadi ciri khas perayaan liburan Idul Fitri di seluruh dunia.
Suasana Perayaan Liburan Idul Fitri di Seluruh Dunia
1. Sholat Idul Fitri
![]() |
Sholat Idul Fitri biasanya dilakukan setelah terbitnya matahari atau sekitar pukul 06.00 pagi. Meskipun hukumnya sunah, ibadah ini dianggap penting dan wajib dikerjakan bagi setiap orang yang mampu melaksanakannya.
Umumnya, sholat Idul Fitri digelar di masjid atau di tempat lapang. Berbeda dengan sholat fardhu, sholat Idul Fitri tidak diawali dengan adzan maupun iqamah dan setelahnya akan diikuti dengan khutbah.
Sebagian besar dari ritual yang dilakukan saat Idul Fitri, yaitu menyapa orang lain yang telah berkumpul untuk berdoa dengan mengucapkan 'Idul Fitri' kepada mereka. Setelah sholat, keluarga dan kerabat biasanya berkumpul untuk makan besar bersama-sama.
2. Hari Libur Nasional
Di beberapa negara, perayaan Idul Fitri dijadikan sebagai hari libur nasional. Beberapa di antaranya, termasuk Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, Tunisia, Indonesia, dan Pakistan. Meskipun, tidak semua umat Islam di seluruh dunia menjadikan hari tersebut sebagai hari libur nasional.
Di Indonesia, hari libur nasional biasanya diisi dengan acara mudik, yaitu suasana ketika para perantau kembali ke kampung halamannya untuk merayakan lebaran bersama keluarga besar.
3. Mengunjungi Keluarga dan Teman-Teman
Membangun dan memelihara rasa kebersamaan menjadi ciri khas dari tradisi perayaan Idul Fitri. Biasanya, umat muslim akan mengunjungi keluarga dan teman-teman terdekat mereka seraya saling menyapa satu sama lain dengan ucapan selamat Idul Fitri.
Beberapa negara di dunia juga memiliki makanan tradisional yang berbeda-beda untuk disajikan ketika perayaan Idul Fitri.
Misalnya, di Indonesia menyajikan kue lapis atau roti kering, di Levant atau negeri Syam menyajikan shortbread maamoul cookie, di Rusia menikmati hidangan pangsit tradisional, serta di daerah anak benua sangat populer dengan hidangan mie bihun manis yang disebut sheer khurma.
4. Memakai Henna (Cat Kuku)
![]() |
Memakai henna juga menjadi kebiasaan yang populer di kalangan kaum wanita saat merayakan Idul Fitri. Selama Ramadan, make-up dan cat kuku sangat dihindari karena dapat menghalangi ibadah umat muslim.
Hal tersebut membuat perayaan hari raya Idul Fitri menjadi saat yang tepat untuk tampil mempesona. Orang-orang biasanya akan tampil dengan pakaian baru terbaiknya dan beberapa wanita menghiasi tangannya dengan henna atau cat kuku.
5. Memberi Hadiah untuk Anak-Anak
Saat perayaan Idul Fitri, orang dewasa biasanya menyiapkan uang tunai sebagai THR atau hadiah untuk anak-anak. Hadiah tersebut diberikan sebagai ciri khas tradisi Idul Fitri yang bermakna merayakan kelimpahan dan menumbuhkan kasih sayang.
Tak hanya diberikan kepada anak-anak, orang dewasa yang belum berkeluarga pun tidak jarang juga akan mendapatkan THR atau hadiah di hari raya.
6. Bersedekah melalui Zakat Fitrah
![]() |
Saat akan merayakan hari raya Idul Fitri, setiap umat muslim yang mampu harus menunaikan zakat fitrah sebagaimana salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dikerjakan.
Zakat fitrah bisa diberikan selama bulan Ramadan dan batasnya sampai sebelum terbitnya fajar di hari raya Idul Fitri. Besaran zakat fitrah berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Amil Zakat Nasional, yaitu berupa beras seberat 2,5 kg.
7. Memasang Hiasan Lampu dan Kembang Api
Hiasan lampu dan kembang api juga menjadi ciri khas dalam tradisi perayaan Idul Fitri. Selama merayakan Idul Fitri, banyak umat muslim di seluruh dunia akan menghiasi rumah-rumah mereka dengan lampu-lampu.
Di tengah dan sudut-sudut kota pun biasanya dipasangi dengan berbagai dekorasi yang menggambarkan suasana hari raya. Selain itu, banyak juga orang-orang yang menyalakan kembang api untuk memeriahkan datangnya lebaran.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis