Kue kering hingga opor ayam menjadi makanan khas yang identik dengan Idul Fitri di Indonesia. Di berbagai negara, juga memiliki makanan khas ketika Lebaran tiba. Apa saja makanannya?
Selain aneka makanan manis dan opor, perayaan Idul Fitri selalu menghadirkan makanan khas di tiap daerah. Ada rendang, ketupat, semur, sate, dan seterusnya.
Hal yang sama juga terjadi di negara lain. Sajian khas muncul pada momen Idul Fitri, mulai dari makanan yang terbuat dari bahan khas di tiap negara hingga jenis olahan dari buah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini, sederet makanan khas dari berbagai negara saat merayakan Idul Fitri, dikutip dari Forbes.
7 Makanan Khas Idul Fitri dari Berbagai Negara
1. Bolani - Afghanistan
Bolani merupakan salah satu masakan andalan Afghanistan. Sejenis kue yang digoreng ini biasanya diisi dengan campuran sayuran seperti daun bawang, kentang, daun bawang, dan labu atau daging cincang.
Cemilan ini berbentuk setengah bulat dan secara tradisional disajikan dengan selai wortel, chutney hijau, atau saus yogurt di Afghanistan.
2. Shahi Tukda - India & Pakistan
Makanan ini juga dikenal sebagai double ka meetha atau puding roti India. Ini merupakan hidangan manis mewah yang dibuat dengan irisan roti, susu kental manis, gula, ghee atau mentega murni, kunyit, dan kapulaga. Makanan ini banyak muncul pada perayaan Idul Fitri di India dan Pakistan.
3. Ma'amoul - Lebanon, Suriah, Yordania, Palestina
Perayaan liburan dalam budaya Levant tidak lengkap tanpa kue mentega lezat yang biasanya diisi dengan kurma, kenari, dan pistachio. Wanita di rumah tangga Levant mulai menyiapkan kue shortbread ini menjelang Idul Fitri ketika disajikan kepada para tamu dengan teh atau kopi.
4. Tufahije - Bosnia/Balkan
Di Bosnia dan wilayah Balkan lainnya, terdapat makanan khas yang terbuat dari apel rebus utuh. Biasanya diisi dengan kenari karamel dan krim kocok.
Makanan ini muncul setiap perayaan Idul Fitri. Beberapa orang menganggap makanan penutup ini berasal dari Persia. Meskipun demikian, tanaman ini diperkenalkan kepada penduduk lokal di Balkan oleh penjajah Ottoman selama penaklukan wilayah tersebut.
5. Assida
Di Maroko, perayaan Idul Fitri dimulai dengan menikmati semangkuk hidangan manis. Pada dasarnya makanan yang dimaksud yakni bubur kental yang dibumbui dengan mentega, madu, atau sirup kurma yang biasanya dimakan dengan tangan.
Makanan versi assida ini berbeda dengan yang populer di negara-negara semenanjung Arab seperti Libya, Oman, Arab Saudi dan Yaman.
6. Lokum - Turki
Makanan ini memiliki tekstur kental yang dibuat dengan tepung maizena, gula, dan air mawar. Beberapa jenisnya, kadang diberi rasa dengan air bunga jeruk, delima atau lemon.
Makanan tradisional ini cukup khas saat perayaan Idul Fitri di Turki bersama dengan baklava. Makanan yang juga disebut sebagai turkish delight ini terkenal di negara tetangga Balkan, Bosnia dan Rumania yang secara lokal dikenal sebagai rahat lokum.
7. Tagine - Maroko, Aljazair, Libya, Tunisia
Makanan ini dinamai berdasarkan panci gerabah berbentuk kerucut yang digunakan untuk memasaknya. Tagine merupakan sup yang dimasak dengan lambat yang dikemas dengan berbagai macam sayuran musiman, buah kering, daging, bumbu dan rempah-rempah.
Makanan ini umum ditemukan di di Maroko serta Aljazair, Libya, Tunisia, dan UEA. Tagine biasanya disajikan dengan Batbout, sejenis roti pita Maroko.
(faz/nwk)