Wakil Utusan Presiden Palestina Temui Gus Yahya, Puji Gagasan Fikih Peradaban

Wakil Utusan Presiden Palestina Temui Gus Yahya, Puji Gagasan Fikih Peradaban

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Minggu, 16 Apr 2023 11:00 WIB
Pertemuan Ketum PBNU Gus Yahya dengan Wakil Utusan Presiden Palestina Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam
Pertemuan Ketum PBNU Gus Yahya dengan Wakil Utusan Presiden Palestina Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam Foto: Dokumentasi LTN PBNU
Jakarta -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) akhir pekan lalu menerima Wakil Hakim Agung Palestina Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam. Pertemuan berlangsung di kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.

Kunjungan Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam ke Indonesia adalah atas undangan PBNU dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dalam kapasitasnya sebagai Wakil Utusan Presiden Palestina.

Syekh Azzam mengaku sangat bangga dan memberikan apresiasi kepada Gus Yahya yang teguh dan konsisten dalam mendukung Palestina. "Saya sangat bangga dengan keberadaan Gus Yahya. Kami merasa tenang karena Gus Yahya berada di pihak kami melalui cara Gus Yahya yang sangat humanis dan internasional," kata Syekh Azzam seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tim detikHikmah, Ahad 16 April 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Syekh Azzam, bangsa-bangsa di dunia, khususnya Palestina perlu belajar banyak dari Gus Yahya. Sebab banyak gagasan gagasan besar Gus Yahya yang menarik untuk disebarkan dan diterapkan di dunia Arab juga Palestina.

Misalnya, Syekh Azzam menyebut, gagasan Gus Yahya tentang fiqih peradaban yang penting diwujudkan dan diterapkan di era saat ini. "Penting pembaharuan beberapa pandangan keagamaan, tajdid al-khitab ad-dini. Kami mendukung penuh Gus Yahya termasuk fikih peradaban yang mementingkan hak minoritas dan kemanusiaan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Syekh Azzam mengaku baru pertama kali ini datang ke Indonesia. Namun dia sudah melihat dan merasakan langsung dukungan yang serius dari masyarakat Indonesia, khususnya PBNU terhadap Palestina.

"Kami melihat komitmen bangsa Indonesia terhadap Palestina sekaligus menunjukkan keberpihakannya terhadap kemanusiaan dan dukungan terhadap Palestina tidak pernah putus," kata dia.

Menanggapi hal itu, Gus Yahya menyampaikan bahwa NU hadir, antara lain, untuk mencarikan solusi yang dapat diterima masyarakat internasional terkait Palestina dan Israel. Sebab, menurutnya, harus ada penyesuaian dengan masyarakat internasional terkait solusi terhadap persoalan kedua negara tersebut.

Gus Yahya pun mengajak dunia Islam agar dapat bersama-sama merumuskan solusi perdamaian Palestina - Israel. Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Palestina dapat bersatu, baik Fattah, Hamas, Gaza, maupun Tepi Barat.

NU, tegas Gus Yahya, mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan pihak Israel terhadap Palestina. Dia mengingatkan bahwa perdamaian dan kemanusiaan adalah investasi yang terbaik untuk saat ini dan masa yang akan datang.

"Tidak ada investasi terbaik kecuali perdamaian dan kemanusiaan," ujar Gus Yahya yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

Pada Februari lalu, sebagai ikhtiar mewujudkan perdamaian dunia, Gus Yahya menggagas "Fikih Peradaban". Melalui forum ini dirumuskan kembali formulasi fikih baru yang lebih manusiawi, humanis, toleran, damai, dan menjunjung tinggi kemanusiaan.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads