Panduan Lengkap Itikaf di Bulan Ramadan, Yuk Amalkan!

Panduan Lengkap Itikaf di Bulan Ramadan, Yuk Amalkan!

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 15 Apr 2023 07:00 WIB
JERUSALEM, ISRAEL - 2023/04/11: A Muslim reads the Quran in Al-Aqsa Mosque, during the last ten days of the holy month of Ramadan, in which Muslims celebrate Laylat al-Qadr, the night of which cannot be determined with certainty. Muslims prepare to receive Laylat al-Qadr in the last 10 days of Ramadan. Laylat al-Qadr is a special night that is repeated every Hijri year in the blessed month of Ramadan. It is one of the last ten nights of Ramadan. It was mentioned in the Holy Quran and the biography of the Prophet Muhammad, so it is of great importance and privacy. (Photo by Saeed Qaq/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Ilustrasi itikaf di masjid (Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images)
Jakarta -

Pada bulan Ramadan, umat Islam berlomba-lomba mengerjakan berbagai ibadah. Mulai dari wajib, hingga sunnah seperti itikaf.

Itikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid yang dikerjakan dengan niat. Selama itikaf, kaum muslimin hanya memfokuskan pikiran dan hatinya kepada Allah SWT.

Itikaf di masjid bukan berarti hanya diam dan tidak melakukan apapun, melainkan mengerjakan berbagai amalan untuk mengisi waktu tersebut. Menurut penuturan Prof Nasaruddin Umar dalam detikKultum, diamnya seseorang di masjid saat itikaf diartikan sebagai muhasabah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhasabah dikerjakan ketika seseorang masih dalam keadaan sadar. Seumpama dirasa mulai mengantuk, maka bisa disiasati untuk mengerjakan salat malam.

Pengerjaan itikaf diutamakan pada 10 hari terakhir Ramadan, ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Abu Hurairah RA mengatakan,

ADVERTISEMENT

يعتكف في كل رمضان عشرة أيام ، فلما كان العام الذي قُبِضَ فيه r كان رسول الله اعتكف عشرين يوماً

Artinya: "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu itikaf setiap bulan Ramadan selama 10 hari. Tapi pada tahun dimana beliau wafat, beliau itikaf selama 20 hari," (HR Bukhari)

Adapun, mengenai hukum itikaf yang sunnah bisa menjadi wajib apabila dinazarkan sebagaimana mengutip dari buku 125 Masalah Puasa tulisan M Anis Sumaji dan M Najmuddin Zuhdi. Lantas bagaimana cara melakukan itikaf? Berikut akan dipaparkan dalam panduan lengkap itikaf di bulan Ramadan.

Panduan Lengkap Itikaf di Bulan Ramadan

1. Niat Itikaf Arab, Latin, dan Artinya

Sebelum melaksanakan itikaf, seorang muslim harus membaca niat terlebih dahulu. Sebab, niat termasuk ke dalam rukun pelaksanaan itikaf, berikut bacaan niat itikaf arab, latin dan artinya yang dikutip dari buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i karya Syaikh Alauddin Za'tari.

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul i'tikaafa fii haadzal masjidi lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat itikaf di masjid ini karena Allah SWT,"

Atau niat ini:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ

Arab latin: Nawaitu an a'takifa fii haadzal masjidi maa dumtu fiihi
Artinya: "Saya niat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya,"

Adapun, apabila itikaf didasarkan dari nazar maka bunyi niatnya sebagai berikut:

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ (...) فَرْضًا لِلّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul i'tikaafa fii haadzal masjidi (sejumlah hari dinazarkan) fardhan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat itikaf di masjid ini (sejumlah hari dinazarkan) karena Allah SWT,"

2. Durasi Pengerjaan Itikaf

Tidak ada ketentuan durasi maksimal mengenai pengerjaan itikaf di bulan Ramadan. Namun, para ulama berselisih pendapat terkait durasi minimalnya.

Menukil dari buku I'tikaf, Qiyamul Lail, Shalat 'Ied dan Zakat al-Fithr di Tengah Wabah susunan Isnan Ansory Lc MA, mazhab Hanafi, Syafi'i serta Hambali berpandangan durasi minimal itikafi ialah sa'ah pada malam ataupun siang hari. Maksud dari sa'ah yaitu satu jam jika dimaknai pada era sekarang, namun dahulu sa'ah diartikan sebagai sesaat, sejenak, atau sebentar.

Adapun, mazhab Maliki berpendapat bahwa durasi minimal itikaf adalah sehari semalam tanpa putus. Ragkaiannya dimulai sejak masuk waktu malam ketika terbenamnya Matahari, lanjut di pagi, siang, sore, dan berakhir ketika Matahari kembali tenggelam.

3. Tata Cara Itikaf

Muh Hambali dalam bukunya yang bertajuk Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari dari Kandungan hingga Kematian menerangkan terkait tata cara itikaf. Agar lebih jelas, berikut pemaparannya:

  • Membaca niat itikaf, entah itu sunnah ataupun wajib karenna nazar
  • Berdiam diri di masjid sambil mengerjakan berbagai amalan
  • Menghindarkan diri dari perbuatan tidak berguna dan bertujuan
  • Disunnahkan membaca doa malam lailatul qadar yang berbunyi:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Arab latin: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku,"

4. Amalan yang Dikerjakan saat Itikaf

Dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq yang disusun oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, disunnahkan bagi muslim untuk memperbanyak ibadah sunnah, wajib, hingga amalan yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amalan-amalan itu terdiri atas salat, zikir, dan membaca Al-Qur'an.

Itikaf menjadi makruh hukumnya jika seseorang menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak diperlukan atau hanya diam dan menahan diri untuk berbicara. Senada dengan itu, Prof Nasaruddin Umar juga menjelaskan, itikaf dilaksanakan dalam keadaan berwudhu.

Dengan demikian, tidur saat itikaf kurang dianjurkan. Sebab, tidur akan membatalkan wudhu, alangkah baiknya kita memelihara wudhu saat beritikaf.

Namun, jika ingin tidur diperbolehkan pada waktu menjelang pagi. Jangan sampai seseorang melakukan itikaf dengan tidur semalaman di masjid.

5. Tempat untuk Itikaf

Definisi dari itikaf adalah berdiam diri di masjid. Artinya, masjid merupakan tempat untuk mengerjakan itikaf.

Berkaitan dengan itu, ada sejumlah pendapat ulama mengenai kriteria masjid yang sah untuk dijadikan tempat itikaf. Dijelaskan dalam buku Fiqih Sunnah 2 yang ditulis oleh Sayyid Sabiq, menurut Abu Hanifah, Ahmad, Ishaq dan Abu Tsaur masjid yang digolongkan sah berarti masjid yang digunakan untuk mengerjakan salat lima waktu berjamaah, ini sesuai dengan sabda Rasulullah dalam sebuah riwayat.

"Setiap masjid yang ada muazin dan imamnya, itikaf di dalamnya sah," (HR Daruquthni).

Namun, banyak yang menyebut hadits di atas mursal dan dhaif sehingga tidak dapat dijadikan hujjah. Sementara Malik, Syafi'i, dan Dawud berpendapat itikaf sah dilakukan pada setiap masjid karena tidak ada dalil shahih mengenai pengkhususan masjid.

Walau begitu, ulama Syafi'iyah menilai itikaf lebih utama dikerjakan di masjid jami' karena Nabi SAW beritikaf di masjid jami'.

6. Hal-hal yang Membatalkan Itikaf

Setelah memahami niat, tata cara, amalan, durasi pengerjaan dan tempat untuk beritikaf ada baiknya kaum muslimin juga mengetahui hal-hal yang membatalkan itikaf. Mengutip dari buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh H Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, berikut pemaparannya.

  • Hilang akal akibat gangguan jiwa atau mabuk
  • Pingsan
  • Murtad
  • Berjima' atau melakukan hubungan suami istri di masjid
  • Bersentuhan kulit dengan lawan jenis dengan adanya syahwat
  • Haid atau nifas
  • Keluar dari masjid tanpa uzur tanpa keperluan yang penting

Demikian penjelasan terkait panduan lengkap itikaf di bulan Ramadan. Semoga ibadah itikaf kita diterima oleh Allah SWT, Aamiin.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads