Selama dua tahun berturut-turut, ratusan umat Islam yang menunaikan ibadah puasa Ramadan berbuka puasa dan melaksanakan sholat tarawih di Times Square, New York.
Dilansir dari situs The National News, pelaksanaan sholat tarawih di Times Square tahun ini digelar pada akhir pekan, tepatnya di hari Sabtu (25/3). Acara ini diselenggarakan oleh influencer media sosial Muslim SQ yang bekerja sama dengan organisasi Muslim Giving Back dan Droplets of Mercy.
Dahlia Tarek, salah satu jamaah yang hadir bersama keluarga dan sahabat, menyatakan pentingnya menyediakan ruang bagi masyarakat yang ingin mengetahui tentang Islam di lingkungan terbuka dan ramah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir, fakta bahwa hal itu terjadi di salah satu wilayah tersibuk di kota ini merupakan sesuatu yang luar biasa," kata Ms Tarek seperti dikutip dari laman The National.
"Saya harap ini masih terus terjadi setiap tahun karena sangat bagus dan saya berharap populasinya akan terus bertambah," sambungnya.
Suasana Berbuka dan Sholat Tarawih di Times Square New York
Saat matahari terbenam, Faisal Latif dan Faraj Hasan yang merupakan qari', memimpin doa kemudian orang-orang mulai berbuka puasa dengan makanan gratis di sana.
Berdasarkan keterangan dari Muslim Giving Back, mereka bekerja sama dengan sponsor makanan untuk mendistribusikan lebih dari 2.000 paket makanan, di antaranya menyajikan kurma, air, pizza, dan sandwich gyro. Setelah berbuka, beberapa ratus orang tetap tinggal dan mengikuti sholat tarawih.
Dalam acara tersebut, para motivator dan tokoh media sosial memberikan sambutan, antara lain Muhammad Abdul-Aleem yang dikenal sebagai HoopFinesse menjadi MC di acara tersebut dan blogger Faduma Mohamed alias Speakpure turut diundang sebagai narasumber.
Tujuan dari acara tersebut, yaitu untuk membantu kalangan non-Muslim di New York agar dapat mengamati bagaimana suasana Ramadan berlangsung.
"Tentu saja, Islamofobia sedang meningkat dan agama kami adalah salah satu agama yang paling sering disalahpahami di dunia. Namun, kami adalah agama dengan pertumbuhan paling cepat di dunia," jelas SQ yang menjadi inisiator sholat tarawih.
Ia juga menambahkan, bahwa acara yang digelar di bawah terangnya lampu neon dan papan iklan paling terkenal di New York menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk berkumpul dan membantu orang lain belajar lebih banyak tentang Islam.
Selama sholat tarawih berlangsung, sebuah proyektor menampilkan ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan bersamaan dengan terjemahan dalam bahasa Inggris.
Sholat Tarawih di Times Square sebagai Dakwah melalui Aksi
Yamina Kezadri dari Muslim Giving Back mengatakan acara tersebut menjadi contoh "Dakwah melalui aksi". Hakikatnya, dakwah adalah tindakan menyebarkan atau mendakwahkan agama Islam.
"Jangan hanya berdakwah atau melakukan dakwah kepada orang-orang dengan menyebarkan pamflet atau memberikan informasi, tetapi menunjukkan dan menampilkan diri kita sebagai Muslim dan apa yang dilakukan untuk komunitas kita," ujarnya.
Haeko Jaspers, seorang turis yang mengunjungi kota new York dari Jerman, menemukan acara buka bersama dan sholat tarawih tersebut saat berjalan-jalan di Times Square.
Ia mengatakan, "Saya pikir itu ide yang bagus untuk melakukannya di depan khalayak umum dan semua orang memiliki kesempatan untuk memahami."
Perwakilan dari Jamil Foundation for Children and Youth menjawab pertanyaan, menyediakan literatur dan materi pembelajaran, serta membagikan terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Inggris dan Spanyol secara gratis.
Di penghujung malam, ada dua orang yang mengucapkan syahadat dan masuk agama Islam setelah mendengarkan bacaan Al-Qur'an.
"Itu dengan mudah menjadi puncak acara," ucap SQ.
Sholat tarawih yang digelar di Times Square New York dapat dikatakan berhasil menjadi media dakwah untuk mengenalkan agama Islam kepada masyarakat.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim