Sholat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang Nabi SAW anjurkan untuk dilaksanakan pada malam bulan Ramadan. Bagaimana cara pelaksanaan sholat Tarawih?
Muhammad Bagir dalam buku Fiqih Praktis mengartikan kata 'tarawih' secara bahasa, yakni istirahat. Istilah Tarawih sendiri baru dipakai semenjak kekhalifahan Umar bin Khattab.
Adapun pada masa Rasulullah SAW, sholat Tarawih dikenal dengan qiyam Ramadan. Sebagaimana dalam sabdanya melalui riwayat Abu Hurairah, beliau menuturkan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa mengadakan qiyam Ramadan karena keimanan dan pengharapan pahala maka akan ia diampuni dosa-dosanya yang telah lampau." (HR Bukhari, Muslim & Tirmidzi)
Untuk waktu pelaksanaan sholat Tarawih, mengutip buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar oleh Neni Nuraeni adalah bisa dilakukan setelah sholat Isya hingga akhir malam (menjelang waktu Subuh).
Bagir dalam bukunya mengemukakan terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang menyebut delapan rakaat sholat Tarawih dan ditambah tiga rakaat Witir, seperti kebiasaan Nabi SAW.
Diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah, bahwa Rasulullah tidak pernah sholat sunnah malam hari lebih dari 11 rakaat (termasuk tiga rakaat sholat Witir), baik pada bulan Ramadan maupun bulan lainnya.
Sementara terdapat pula ulama yang menganjurkan sholat Tarawih sebanyak 20 rakaat, serta ditambah tiga rakaat Witir. Mengacu riwayat Tirmidzi yang mana pada masa Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, kaum muslim mendirikan sholat Tarawih berjumlah 20 rakaat. Pendapat inilah yang disetujui oleh jumhur ahli fiqih seperti Hanafiyah, Hanbaliyah, juga Syafi'iyah.
Tata Cara Sholat Tarawih Tiap Dua Rakaat
Dalam buku Shalat Sunnah: Hikmah dan Tuntunan Praktis susunan Nasrul Umam Syafi'i & Lukman Hakim, meski rakaat sholat Tarawih banyak, tetapi sholat ini dikerjakan tiap dua rakaat yang diakhiri satu salam.
Pelaksanaan sholat Tarawih pun boleh dilakukan sendiri-sendiri atau jamaah. Tetapi Bagir dalam bukunya katakan, berjamaah lebih afdhal. Untuk cara Tarawih pun sama dengan mendirikan sholat dua rakaat pada umumnya.
Berikut rincian tata cara sholat Tarawih tiap dua rakaatnya:
1. Berniat dalam hati (bacaan niatnya ada di penjelasan bawah ini).
2. Dimulai dengan takbiratul ihram, seraya mengucap "Allaahu akbar".
3. Membaca Surat Al-Fatihah.
4. Membaca Surat Al-Qur'an lainnya.
5. Rukuk dengan tuma'ninah, sambil membaca doanya.
6. I'tidal dengan tuma'ninah dan melafalkan doanya.
7. Sujud pertama dengan tuma'ninah, sembari membaca doa.
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah, juga membaca doanya.
9. Sujud kedua dengan tuma'ninah, dan membaca doa.
10. Bangun atau berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua.
11. Rakaat kedua dilakukan dengan mulai membaca Surat Al-Fatihah hingga sujud kedua seperti urutan di atas.
12. Kemudian duduk tasyahud akhir, dan membaca doanya.
13. Terakhir salam dengan menoleh ke kanan dan kiri dengan membaca "Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh".
Setelah dua rakaat selesai, ulangi urutan cara di atas hingga delapan atau 20 rakaat sholat Tarawih.
Niat Sholat Tarawih: Imam, Makmum, dan Sendiri
Karena setiap mengerjakan amal ibadah mesti berniat terlebih dahulu di dalam hati. Untuk itu, berikut bacaan niat sholat Tarawih yang dapat dilafalkan untuk berjamaah maupun sendiri (munfarid), dilansir dari arsip detikHikmah.
1. Niat Sholat Tarawih Sendiri
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati lillāhi ta'ālā
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
2. Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an ma'muman lilahi ta'alaa
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
3. Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an imaman lilahi ta'alaa
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai imam karena Allah Ta'ala."
Doa setelah Sholat Tarawih: Arab, Latin dan Arti
Setelah mendirikan semua rakaat sholat Tarawih, dianjurkan pula bagi umat Islam untuk membaca doa kamilin sebagai pelengkap ibadah. Menukil Buku Pintar Shalat oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani, ini lafaz doanya:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Latin: Allâhummaj'alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ'ilîn. Wa lima 'indaka thâlibîn. Wa li 'afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa 'anil laghwi mu'ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil 'âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ'I râdlîn. Wa lin na'mâ'I syâkirîn. Wa 'alal balâ'i shâbirîn. Wa tahta liwâ'i muhammadin shallallâhu 'alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ'irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha'âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka'sin min ma'în. Ma'al ladzîna an'amta 'alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ'i wash shâlihîna wa hasuna ulâ'ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi 'alîman. Allâhummaj'alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su'adâ'il maqbûlîn. Wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma'în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn.
Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam.
Demikian tata cara sholat Tarawih lengkap dengan lafaz niat dan bacaan doa setelahnya. Semoga bisa dikerjakan dengan baik yang detikers!
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!