Jumat di Bulan Ramadan, 'Paket Combo' Istimewa untuk Ibadah

Ramadan Update by BRI

Jumat di Bulan Ramadan, 'Paket Combo' Istimewa untuk Ibadah

Kristina - detikHikmah
Jumat, 31 Mar 2023 11:15 WIB
Muslim man praying in the mosque
Ilustrasi ibadah di hari Jumat bulan Ramadan. Foto: Getty Images/iStockphoto/FOTOKITA
Jakarta -

Hari Jumat dan bulan Ramadan merupakan dua waktu yang istimewa dalam Islam. Menurut sebuah riwayat, keduanya merupakan penghulu hari dan penghulu bulan.

Rasulullah SAW bersabda,

"Penghulu segala bulan ialah bulan Ramadan dan penghulu hari adalah hari Jumat." (HR al-Bazzar)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad Syarifuddin menerangkan dalam buku Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis, penetapan hari Jumat sebagai hari istimewa dan bulan Ramadan sebagai bulan unggulan merupakan sunnatullah, bahwasannya di alam ini ada sesuatu yang diunggulkan karena keistimewaan dan kelebihan yang dimilikinya.

Keutaman hari Jumat turut dijelaskan dalam hadits lain, bahwasannya hari Jumat merupakan seagung-agungnya hari bagi Allah SWT. Terdapat sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada hari tersebut. Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Artinya: "Penghulu hari (Sayyidul Ayyam) adalah hari Jumat, dan ia adalah seagung-agungnya hari bagi Allah, bahkan lebih agung bagi Allah daripada hari raya Fitri dan Adha. Dan pada hari Jumat itu terdapat lima kejadian, yaitu: Allah menciptakan Adam, Allah menurunkan Adam ke dunia, Allah mewafatkan Adam, hari Jumat adalah saat yang tidaklah seseorang memohon kepada Allah melainkan pasti dikabulkan selama ia tidak meminta barang yang haram, dan pada hari itu akan terjadi kiamat. Tidak ada malaikat yang dekat kepada Allah, langit, bumi, angin, gunung-gunung, lautan melainkan semuanya mencintai hari Jumat." (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Kitab Zadul Ma'ad, hari Jumat adalah hari tambahan bagi orang yang telah masuk surga dan sebagai hari raya bagi orang yang ada di dunia.

Selain itu, ada juga hadits yang menyebut bahwa orang yang meninggal di hari Jumat atau malam Jumat termasuk ciri-ciri husnul khatimah. Rasulullah SAW bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Artinya: "Setiap muslim yang meninggal dunia pada hari Jumat atau malam Jumat pastilah dilindungi oleh Allah dari cobaan pertanyaan di alam kubur." (HR Ahmad). Dalam redaksi lain dikatakan, "Allah akan melindunginya dari fitnah kubur".

Imam Ahmad mengeluarkan hadits tersebut dalam Musnad-nya. Imam at-Tirmidzi juga meriwayatkan hadits serupa. Al-Albani mengatakan dalam Ahkam al-Jana'iz dan Takrij al-Misykah bahwa semua jalur sanad dalam hadits tersebut adalah hasan atau shahih.

Adapun, keunggulan bulan Ramadan termuat dalam berbagai hadits. Salah satunya seperti diriwayatkan Imam Baihaqi dari Jabir bin Abdullah dengan redaksi yang cukup panjang. Setidaknya ada lima keunggulan bulan Ramadan yang termuat dalam hadits tersebut.

Di antaranya Allah SWT akan melihat hamba-Nya pada malam pertama Ramadan, bau mulut orang berpuasa pada sore hari lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi, para malaikat memohonkan ampun siang dan malam, surga bersiap dan berhias menyambut orang-orang mukmin, dan pada akhir Ramadan Allah SWT akan mengampuni dosa orang-orang mukmin.

Bulan Ramadan juga menjadi bulan penuh berkah dan menjadi bulan turunnya Al-Qur'an. Di antara malam Ramadan terdapat satu malam yang istimewa, yakni Lailatul Qadar.

Allah SWT berfirman,

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ ٥

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar." (QS Al Qadr: 1-5)

Menurut sebuah riwayat, Lailatul Qadar terdapat pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda,

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim)

Anjuran Memperbanyak Zikir

Rasulullah SAW dan para ulama menganjurkan setiap muslim untuk memperbanyak amalan pada waktu istimewa tersebut. Dalam Kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dalam Kitab Ibnu Sunni yang menyebut anjuran dan keutamaan berzikir pada hari Jumat.

Dari Anas RA, dari Rasulullah SAW beliau bersabda,

"Siapa saja pada paginya hari Jumat, sebelum salat Subuh yang membaca:

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه

Astaghfirullaah, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul wayyuumu wa atuubu ilaih

'Aku memohon ampun kepada Allah, Yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia. Yang Maha menghidupkan, dan aku bertobat kepadanya.'

Dibaca tiga kali, maka dosa-dosanya diampuni meskipun sebanyak buih lautan."

Ulama Syafi'iyah Imam an-Nawawi mengatakan, disunnahkan juga memperbanyak berdoa pada seluruh waktu hari Jumat, mulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari dengan harapan memperoleh waktu mustajab untuk berdoa.

Sebab, dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi disebutkan, pada hari Jumat terdapat satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW membicarakan hari Jumat lalu beliau bersabda,

"Pada hari itu ada waktu yang apabila seorang hamba muslim menepati waktu itu dalam keadaan salat lalu ia mohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan permohonannya." Dan beliau memberi isyarat dengan tangannya untuk menunjukkan sebentarnya waktu tersebut. (HR Muttafaq 'Alaih)




(kri/lus)

Hide Ads