Batas Waktu Salat Isya, Bagaimana Jika Ketiduran?

Batas Waktu Salat Isya, Bagaimana Jika Ketiduran?

Nilam Isneni - detikHikmah
Kamis, 30 Mar 2023 19:30 WIB
Jadwal Sholat Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini 17 Juli 2022
Ilustrasi batas waktu salat Isya. Foto: Getty Images/CiydemImages
Jakarta -

Salat Isya merupakan salat fardhu yang dikerjakan setelah salat Magrib. Sampai kapan batas waktu salat Isya?

Di dalam Islam salat merupakan ibadah yang tidak bisa disamai dengan ibadah yang lain karena salat merupakan tiang agama. Umat Islam memiliki kewajiban untuk melaksanakan salat 5 waktu dalam sehari semalam.

Menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq, salat memiliki waktu-waktu yang telah digariskan, tidak diragukan lagi untuk mengerjakan salat sesuai waktunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT,

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

ADVERTISEMENT

Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (QS An-Nisa: 103)

Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa batasan waktu atasan waktu salat bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah.

Ia mengatakan, Rasulullah SAW didatangi Malaikat Jibril. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW, "Berdirilah dan laksanakan salat."

Rasulullah SAW pun lantas melaksanakan salat Zuhur ketika matahari tergelincir. Setelah itu, Jibril menemui Rasulullah SAW pada waktu Ashar. Dia berkata kepada beliau, "Berdirilah dan laksanakan salat."

Rasulullah SAW pun lantas melaksanakan salat Asar pada saat bayangan suatu benda sama dengan benda tersebut. Setelah itu, Jibril menemui Rasulullah SAW waktu Maghrib. Dia berkata kepada beliau, "Berdirilah dan laksanakan salat."

Rasulullah SAW pun melaksanakan salat Magrib pada saat matahari terbenam. Kemudian Jibril menemui beliau pada waktu Isya. Kemudian dia berkata kepada beliau, "Berdirilah dan laksanakan salat."

Rasulullah SAW pun melaksanakan salat Isya ketika awan merah telah hilang. Setelah itu, Jibril menemui beliau lagi ketika langit berwarna kekuningan, lantas dia berkata kepada beliau, "Berdirilah dan laksanakan salat."

Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, "Di antara dua waktu inilah waktu (melaksanakan salat)." (HR Ahmad, Nasai dan Tirmidzi) Imam Bukhari berkata, hadis inilah yang paling sahih menjelaskan tentang waktu salat, yaitu waktu yang sesuai dengan bimbingan Malaikat Jibril.

Batas Waktu Salat Isya

Masih di dalam buku yang sama, waktu salat Isya ini bermula sejak hilangnya cahaya merah di langit, dan berlangsung sampai tengah malam.

Dari Aisyah RA, dia berkata, "Mereka menjalankan salat Isya dalam rentang waktu hilangnya cahaya merah sampai batas sepertiga malam." (HR Al-Bukhari)

Bukan hanya itu saja Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasululllah SAW bersabda, "Kalau seandainya tidak memberatkan umatku niscaya aku perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan salat Isya hingga sepertiga malam atau tengah malam." (HR Ahmad, Ibnu Majah, at-Tirmidzi, dan dia menshahihkannya)

Namun, ada waktu yang diperbolehkan untuk menjalankan salat Isya hingga terbit fajar (menjelang tibanya waktu salat Subuh). Tapi, tetap saja dianjurkan untuk mengakhiri salat Isya dari awal waktunya.

Hal itu dikarenakan waktu yang lebih baik untuk mengakhirkan waktu salat Isya hingga akhir waktu ikhtiyar (pilihan). Berdasarkan hadits Aisyah RA, dia berkata,

"Nabi Muhammad SAW suatu malam menunda salat Isya hingga sebagian besar malam berlalu, hingga jamaah masjid tertidur. Kemudian Rasulullah SAW keluar dan salat. Maka beliau bersabda, 'Inilah waktunya (terbaik untuk salat Isya') seandainya tidak memberatkan umatku." (HR Muslim)

Lupa Salat Isya karena Tertidur

Menurut Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin dalam Fatawa Al Mar'ah, orang yang lupa salat Isya karena tertidur maka orang tersebut bisa mengerjakan salatnya ketika ingat. Hal ini bersandar pada hadits shahih yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa yang tertidur dari satu salat atau melupakannya, maka hendaklah ia mengerjakannya ketika ia mengingatnya (karena) tidak ada kaffarah (yang dapat menggantinya) kecuali hal tersebut."

Kemudian beliau SAW membaca firman Allah SWT, "Dan tegakkanlah salat untuk mengingat-Ku." (QS Thaha: 14)

'Abdul 'Aziz ibn Baaz dalam salah satu kitabnya tentang Ibadah Wanita menjelaskan, hadits tersebut berlaku bagi salat Isya maupun salat lainnya. Sehingga, kata dia, kapan pun terbangun di waktu salat telah habis, maka harus mengerjakannya pada waktu itu juga dan tidak boleh mengakhirkannya. Bahkan, sekalipun telah masuk waktu salat lainnya atau termasuk waktu larangan untuk salat.




(kri/kri)

Hide Ads