Fiqih menjadi salah satu cabang ilmu dalam Islam yang menerangkan hukum-hukum syar'i. Dalam sejarahnya, terdapat empat cendekiawan muslim bidang ilmu fiqih yang pemikirannya menjadi rujukan hingga kini.
Saifudin Nur mengatakan dalam buku Ilmu Fiqih: Suatu Pengantar Komprehensif kepada Hukum Islam, ilmu fiqih mengkaji tentang perbuatan atau perilaku mukallaf (orang yang dikenai beban syariat) dari aspek normatif (ketetapan hukum syariat Islam) disertai dalil dari setiap perbuatan tersebut.
Dikatakan dalam buku Ilmu Fiqh karya Djazuli, para ahli fikih disebut dengan faqih atau jamaknya fuqaha. Fuqaha ini termasuk kategori ulama, meskipun tidak setiap ulama merupakan fuqaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari Ushul Fiqh Kajian Hukum Islam karya Iwan Hermawan, pada periode tabi'it tabi'in dan imam mazhab terdapat 13 mazhab fiqih yang tercatat dalam sejarah. Namun, saat ini yang tetap bertahan dan masih banyak pengikutnya adalah mazhab Hanafi, mazhab Maliki, mazhab Syafi'i, dan mazhab Hambali. Ada juga mazhab Ja'fari dan mazhab Dzahiri.
4 Cendekiawan Muslim Bidang Ilmu Fiqih
Cendekiawan muslim bidang ilmu fikih yang populer adalah Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i, dan Imam Hambali. Berikut cendekiawan muslim bidang ilmu fiqih sebagaimana dirangkum dari buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Slamet Fatkhuri, buku Samudra Hikmah Para Imam Mazhab karya Muhammad Ainur Rasyid, dan Kitab Terlengkap Biografi Empat Imam Mazhab karya Rizem Aizid.
1. Imam Hanafi
Imam Hanafi memiliki nama asli Nu'man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan At-Taymi, (Abu Hanifah) lahir di Kufah, Irak pada 80 H/699 M. Di antara kitab yang masyhur dan menjadi rujukan penting itu ialah Zhahirur Riwayat. Kitab ini berisi pendapat Abu Hanifah mengenai masalah pokok masailul ushul yang dikumpulkan oleh murid dan sahabatnya.
Kitab tersebut terdiri dari 6 kitab, yaitu Kitab al-Mabsuth, Kitab al-Jami'ush Shaghir, Kitab al-Jami'ul Kabir, Kitab as-Sairu ash-Shaqhir, Kitab as-Sairul Kabir, dan Kitab az-Zidayat.
Selain kitab-kitab yang menghimpun pandangan Imam Hanafi tersebut, terdapat karya lainnya misalnya saja Kitab Masa-ilun Nawadhir, al-Fatawa al-Waqi'at, al-Musnad, al-Makharij, Fiqih al-Akbar, al-Faraidh, dan asy-Syuruth yang di dalamnya berbicara persoalan muamalah.
Dalam menetapkan hukum ia menggunakan metode berdasarkan Al-Qur'an, sunnah rasul, fatwa sahabat, qiyas, istihsan, ijma', dan 'urf (adat kebiasaan orang muslim dalam suatu masalah tertentu yang tidak ada nashnya dalam Al-Qur'an, sunnah, dan belum ada praktiknya pada masa sahabat).
2. Imam Maliki
Imam Maliki nama lengkapnya ialah Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Al-Haris bin Ghaiman bin Jutsail bin Amr bin Al-Haris Dzi Ashbah, lahir di Madinah pada 93 H dan wafat pada 14 Rabiul Awal 179 H.
Landasan utama bagi mazhab Maliki adalah Kitab al-Muwaththa' dan pendapat-pendapat yang disebut samma'at atau riwayat dari Imam Malik yang diriwayatkan oleh murid-muridnya.
Dalam menetapkan sumber hukum mazhab Maliki menggunakan nash (Al-Qur'an dan sunnah rasul yang mutawattir), zhahir nash, dalil nash (mafhum mukhalafah), amal perbuatan pendudukan Madinah, Khabar ahad (yang dirawikan seseorang), ijma', fatwa sahabat, qiyas, istihsan, syadz dari'ah (menutup jalan yang membawa kerusakan), mura'atul khilaf (menghormati perselisihan pendapat), istishab (berpegang pada hukum semua), dan maslahah al-mursalah (syariat sebelum Islam).
3. Imam Syafi'i
Imam Syafi'i memiliki nama lengkap Muhammad bin Idris asy-Syafi'i lahir di Gaza, Palestina pada 150 H/767 M dan meninggal di Fustat, Kairo 204 H/820 M. Jika berdasarkan jumlah penganutnya, mazhab ini merupakan mazhab terbesar nomor dua setelah mazhab Hanafi.
Karya dari Imam Syafi'i adalah Ar-Risalah dan Kitab Al Umm. Sumber penetapan hukum mazhab Syafi'i menggunakan Al-Qur'an, sunnah rasul, ijma' dan qiyas. Mazhab ini berada di tengah-tengah antara mazhab Hanafi dan mazhab Maliki yang sangat kontras.
4. Imam Hambali
Imam Hambali memiliki nama lengkap Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al-Marwazi Al Baghdadi. Lahir pada Rabi'ul Awwal 164 H di Baghdad dan wafat pada 12 Rabiul Awwal 241 H.
Karya dari Imam Hambali ialah Kitab Al-Musnad, Az-Zuhud, Fadhail Ahlil Bait, Jawabatul Qur'an, Al Imaan, Ar-Radd'alal Jahmiyyah, Al Asyribah dan Al-Faraidh.
Sumber penetapan hukum yang digunakan ialah berpegang kepada kelima ushul, yaitu nash dari Al-Qur'an dan sunah, fatwa sahabat, ijtihad sahabat yang lebih dekat kepada Al-Qur'an dan sunnah, mengambil hadis mursal dan dhaif serta lebih diutamakan daripada qiyas, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan fadhail al-a'mal (sunnah), dan qiyas.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi