Niat Puasa Ramadan dan Artinya, Haruskah Dibaca Setiap Hari?

Niat Puasa Ramadan dan Artinya, Haruskah Dibaca Setiap Hari?

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Selasa, 28 Mar 2023 15:45 WIB
25 Surat Pendek Juz Amma yang Mudah Dihafal, Bisa Diajarkan pada Anak
Membaca niat puasa Ramadan. Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Membaca niat puasa Ramadan merupakan salah satu bagian dari rukun puasa yang wajib dilakukan. Niat juga menjadi suatu kewajiban saat menunaikan ibadah lainnya. Dalam buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2 karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, puasa dikatakan tidak sah hukumnya apabila dilakukan tanpa berniat. Perintah untuk berniat juga telah termaktub dalam hadits yang dinukil dari buku Mukjizat Puasa karya Yusuf Qardhawi, Rasulullah SAW bersabda:

إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى

"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Dan tiap-tiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kapan Waktu untuk Membaca Niat Puasa Ramadan?

Mengutip dari buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab karya Dr. Thariq Muhammad Suwaidan, mazhab Hanafi dan Syafi'i meyakini bahwa niat puasa Ramadan wajib dilakukan setiap hari. Artinya, puasa untuk hari esok harus diniati sejak hari ini.

Sementara itu, mazhab Hambali menyatakan bahwa niat puasa Ramadan boleh dilakukan setiap hari atau diniatkan untuk puasa sebulan penuh.

ADVERTISEMENT

Mazhab Maliki juga menyatakan pendapat serupa, yakni puasa yang dilakukan secara berurutan setiap hari seperti puasa Ramadan dapat diniati sekali saja. Namun, madzhab ini meyakini apabila pelaksanaan puasa terputus karena sakit, musafir, atau sebab lainnya, niat harus dilakukan setiap malam.

Niat puasa Ramadan yang diniatkan untuk sebulan penuh dapat dilafalkan ketika sahur pertama bulan Ramadan. Apabila saat sahur pertama di bulan Ramadan belum berniat puasa sebulan penuh, maka niat puasa Ramadan harus dilakukan setiap hari.

Niat puasa Ramadan yang dilakukan setiap hari dapat dilafalkan sejak malam hari dari setelah berbuka hingga sebelum terbitnya fajar. Berbeda halnya dengan puasa sunah, niatnya boleh dilakukan setelah terbit fajar.

Waktu melafalkan niat tersebut turut disebutkan dalam buku 125 Masalah Puasa karya Muhammad Anis Sumaji. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Hafshah, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Artinya: "Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum terbit fajar, tidak (terhitung) puasa baginya." (HR Abu Daud).

Bacaan Niat Puasa Ramadan Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya

Membaca niat puasa Ramadan hendaknya dilakukan dari dalam hati. Akan tetapi, selain melakukan niat dari dalam hati juga disunahkan untuk melafalkannya. Dikutip dari arsip detik Hikmah, adapun bacaan niat puasa Ramadan yang dapat dilafalkan setiap hari dan diniatkan untuk sebulan penuh, yaitu sebagai berikut:

Niat Puasa Ramadan Setiap Hari

Niat puasa Ramadan setiap hari dilafalkan di dalam hati mulai dari malam hari hingga sebelum terbit fajar dengan bacaan berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'I fardhi syahri Ramadhani hadzihissanati lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala."

Itulah bacaan yang bisa dilakukan sebelum melakukan sahur puasa Ramadan. Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, niat sahur puasa Ramadan tersebut sudah dapat dibaca dari malam hari hingga sebelum memasuki waktu salat Subuh.




(lus/lus)
Tanya Jawab Seputar Ibadah Puasa

Tanya Jawab Seputar Ibadah Puasa

119 konten
Artikel seputar ibadah di bulan puasa. Mulai dari hukum memotong kuku saat puasa, mengeluarkan mani di siang hari hingga mandi wajib sebelum sholat subuh.

Hide Ads