3 Salam Ziarah Kubur Orang Tua sesuai Sunnah

3 Salam Ziarah Kubur Orang Tua sesuai Sunnah

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Selasa, 21 Mar 2023 15:31 WIB
Indonesian Muslims readings from the Quran during make pilgrimages to their familys graves to pray ahead of the holy month of Ramadan at a cemetery for COVID-19 victims on March 19, 2023 in Medan, Indonesia.  Muslims from Indonesia are getting ready to welcome the holy month of Ramadan by cleaning themselves bathing in the river and cleaning family graves. Colorful street parades take place along with family rituals and a large-scale party ending with Eid al-Fitr celebrations. (Photo by Ivan Damanik/NurPhoto via Getty Images)
Ilustrasi. Ini tiga bacaan salam yang dapat dilafalkan saat mendatangi makam orang tua. (Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Jakarta -

Ziarah kubur kepada orang tua adalah amalan yang sering dilakukan oleh muslim bahkan semenjak zaman Rasulullah SAW. Ziarah kubur termasuk ke dalam salah satu amalan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW termasuk dalam membaca salam ziarah kubur orang tua.

Saat mendatangi makam orang tuanya, anak yang sholeh dan berbakti biasanya akan mendoakan kebaikan bagi orang tuanya yang telah meninggal. Bacaan doa yang kemudian dapat menjadi amal jariyah yang tidak akan terputus untuk orang tuanya.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh." (HR Muslim)

Selain membaca doa, ada bacaan salam yang dapat diamalkan saat mendatangi makam orang tua. Berikut adalah beberapa bacaan salam ziarah kubur orang tua sesuai sunnah seperti dalam buku 1500++ Hadis & Sunah Pilihan karya Syamsul Rizal Hamid.

ADVERTISEMENT

3 Salam Ziarah Kubur Orang Tua sesuai Sunnah

1. Salam Ziarah Kubur Versi 1

Diriwayatkan melalui Aisyah RA, menuturkan bahwa setiap Nabi Muhammad SAW bergilir di rumahnya, pada tengah malam beliau keluar menuju makam Baqi', kemudian beliau mengucapkan,

"Assalaamu 'alaikum daara qaumin mu`miniina wa ataakum maa tuu'aduuna ghadan muajjaluunaa wa innaa insyaa Allaahu bikum laahiquun. Allahummaghfir liahlil baqii'il gharqad."

Artinya: "Salam sejahtera semoga terlimpahkan kepada kalian, wahai penghuni perkampungan kaum mukminin, dan akan diberikan kepada kalian apa yang dijanjikan-Nya pada masa yang telah ditentukan. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah, ampunilah dosa penghuni Baqi Al-Gharqad." (HR. Muslim)

2. Salam Ziarah Kubur Versi 2

Dari Ibnu Abbas RA, mengemukakan Bahwa Nabi Muhammad SAW melewati kuburan di Madinah. Beliau kemudian menghadapkan wajahnya ke kuburan tersebut sambil mengucapkan salam kepada penghuninya,

"Assalaamu 'alaikum, ya ahlal quburi yaghfirullaahu lanna wa lakum antum salafunaa wa nahnu bil atsari."

Artinya: "Semoga keselamatan tetap atas kamu, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kamu. Kamu orang-orang yang mendahului kami, dan kami akan menyusul (orang-orang terdahulu)." (HR At-Tirmidzi)

3. Salam Ziarah Kubur Versi 3

Diriwayatkan oleh Buraidah RA, Menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW sering mengajarkan kepada para sahabat agar ketika berziarah kubur, mereka dapat mengucapkan,

"Assalaamu 'alaikum ahlad diyaari minal mu`miniina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu bikum Laahiquun. As`alullaaha lanaa wa lakumul 'aafiyah."

Artinya: "Salam sejahtera semoga terlimpahkan atas kalian, wahai penghuni perkampungan orang-orang mukmin dan muslim, dan kami insyaallah akan menyusul kalian. Semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada kami dan juga kepada kalian." (HR Muslim)

Mengutip buku Aktivasi Mukjizat Hari Jumat karya Rizem Azid, ziarah kubur adalah amalan yang disyariatkan dengan tujuan agar muslim bisa mengambil i'tibar atau pelajaran dan mengingat kehidupan di akhirat. Namun, perlu digaris bawahi bahwa dalam berziarah kubur tidak boleh untuk melakukan perbuatan syirik, seperti memohon sesuatu kepada penghuni kubur, menganggap mereka agung, suci, atau keramat, dan lain sebagainya.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads