Surat An Nahl ayat 78 berisi tentang potensi yang Allah SWT berikan kepada manusia sejak berada di dalam kandungan. An Nahl tergolong ke dalam surat Makkiyah dan merupakan urutan ke-16 dalam mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 128 ayat.
Dijelaskan oleh Prof Wahbah az-Zuhaili dalam bukunya yang bertajuk Tafsir Al-Munir: Aqidah, Syariah, Manhaj penamaan An Nahl sendiri diartikan sebagai lebah. Sebab, dalam beberapa ayat pada surat An Nahl membahas tentang lebah yang diberi naluri oleh Allah untuk membuat madu yang mampu mengobati manusia.
Selain itu, surat An Nahl juga berisi mengenai nikmat yang Allah SWT berikan kepada manusia, salah satunya pada ayat 78 yang berbunyi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Arab latin: Wallāhu akhrajakum mim buṭụni ummahātikum lā ta'lamụna syai`aw wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣāra wal-af`idata la'allakum tasykurụn
Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur,"
Surat An Nahl Ayat 78 Membahas tentang Apa?
Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag RI), dalam surat An Nahl ayat 78 Allah SWT menerangkan tentang kegaiban dan keajaiban yang sangat dekat dengan manusia, yakni kesempurnaan proses perkembangan janin.
Selama manusia di dalam rahim, Allah SWT menganugerahi potensi, bakat, dan kemampuan seperti berpikir, berbahagia, mengindra, dan lain-lainnya dalam diri manusia. Setelah manusia tersebut lahir, maka anugerah tersebut kian berkembang.
Mulai dari akalnya yang mampu memikirkan tentang kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kesalahan, begitu pun dengan hak dan batil. Sementara melalui pendengaran dan penglihatan yang berkembang, manusia dapat mengenali dunia sekitarnya, mempertahankan hidupnya, hingga menjalin hubungan dengan sesama manusia.
Semua hal tersebut merupakan anugerah dan rahmat dari Allah SWT yang diberikan kepada manusia. Karenanya, kita sebagai hamba-Nya harus selalu bersyukur kepada Allah. Bersyukur bisa dilakukan dengan cara beriman kepada keesaan Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
Menurut M Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah, makna dari kata al-af'idah dalam surat An Nahl ayat 78 ialah bentuk jamak dari fu'ad yang artinya aneka hati dan dipahami sebagai akal.
Sementara itu, dalam Tafsir Wajiz Kemenag, surat An Nahl ayat 78 menjelaskan tentang bukti kekuasaan dan pengetahuan Allah SWT yang dapat mengeluarkan manusia dari perut ibunya.
"Kamu sebelumnya tidak ada, kemudian terjadilah suatu proses yang mewujudkanmu dalam bentuk janin yang hidup dalam kandungan ibu dalam waktu yang ditentukan-Nya," bunyi tafsir tersebut.
Demikian pembahasan mengenai surat An Nahl ayat 78. Semoga bermanfaat.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan