Ramadhan Disebut Bulan Penuh Keberkahan, Ini Keutamaannya

Ramadhan Disebut Bulan Penuh Keberkahan, Ini Keutamaannya

Nilam Isneni - detikHikmah
Kamis, 16 Mar 2023 06:30 WIB
Ilustrasi puasa hari syak atau 30 Syaban.
Ilustrasi keutamaan bulan Ramadhan yang disebut juga bulan keberkahan. Foto: Getty Images/iStockphoto/wing-wing
Jakarta -

Ramadhan menjadi bulan yang dinantikan umat Islam karena memiliki sejumlah keutamaan. Bulan Ramadhan disebut juga bulan penuh keberkahan.

Asep Maulana Rohimat dalam buku Ramadhan Penuh Karya menjelaskan mengenai makna keistimewaan dalam bulan Ramadhan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam banyak nash, baik Al-Qur'an maupun hadits, beberapa keistimewaan yang melekat pada bulan Ramadhan ini juga menjadi nama lain dari bulan itu sendiri.

Bulan Ramadhan dapat disebut juga bulan kasih sayang (rahmat), bulan pengampunan (maghfirah), bulan penuh keberkahan (barakah), bulan kemenangan (falah), bulan pembelajaran (tarbiyah), dan bulan dimana setiap ibadah dilipatgandakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merangkum dari buku Nasehat-Nasehat Kebaikan (Belajar Menjadi Orang yang Bermanfaat) karya Agus Hermanto dan Rohmi Yuhani'ah dan buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, Allah SWT menurunkan wahyu pertama-Nya pada bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah SWT,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥

ADVERTISEMENT

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS Al Baqarah: 185)

Pada bulan Ramadhan, Al-Qur'an secara keseluruhan diturunkan ke langit dunia (langit pertama) di Baitul 'Izzah (rumah yang penuh kemuliaan), dari lauhul mahfudz (lembaran yang terjaga) yang berada di sisi Allah SWT. Kemudian Al-Qur'an diturunkan dari Baitul 'Izzah di langit dunia secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW dengan melalui perantara malaikat Jibril.

Bukan hanya itu, disebutkan pula bahwa pada bulan Ramadhan merupakan bulan pengampunan karena Allah SWT memberikan ampunan kepada hambanya yang senang menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dikatakan, Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, karena Allah SWT memberikan banyak kenikmatan kepada kita.

Bulan Ramadhan disebut juga bulan yang penuh keberkahan (syahrul mubaarok), sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم- « أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَك فرض الله عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ

Artinya: "Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan penuh berkah (syahrun mubarokun), Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya." (HR An-Nasai dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Kitab Shahih Al-Jami')

Selain itu, bulan ini juga disebut dengan bulan mulia karena bulan Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku Madrasah Ruhaniah, bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan penuh keberkahan karena setiap amal yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Satu nilai fardhu di bulan Ramadhan dihargai sama dengan 70 fardhu di bulan yang lain.

Membaca satu ayat di Al-Qur'an di bulan Ramadhan sama halnya dengan mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan yang lain. Bahkan, seandainya orang itu hanya tidur di bulan ini, tidurnya juga dihitung sebagai ibadah.

Begitu halnya dengan dosa. Dikatakan, dosa yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan siksaannya dengan beberapa kali dosa yang dilakukan di bulan-bulan yang lain. Bahkan, bisa saja ketika sedang berpuasa namun tidak dapat mengendalikan dirinya dari apa yang diharamkan oleh Allah SWT maka bisa kehilangan semua pahala dan keberkahan dari-Nya.

Demikian penjelasan mengenai bulan Ramadhan yang disebut juga bulan penuh keberkahan.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads