Surah Al Baqarah Ayat 1-10, Lengkap dengan Tafsirnya

Surah Al Baqarah Ayat 1-10, Lengkap dengan Tafsirnya

Nilam Isneni - detikHikmah
Jumat, 10 Mar 2023 17:00 WIB
Al-Quran yang menjadi pedoman hidup umat Islam.
Ilustrasi surah Al Baqarah ayat 1-10 dan tafsirnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo
Jakarta -

Surah Al Baqarah merupakan surah terpanjang di dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 286 ayat. Al Baqarah artinya sapi betina dan sekaligus surah ke-2 dalam Al-Qur'an yang diturunkan di Kota Madinah.

Merangkum dari detikHikmah, dalam Tafsir Al Azhar disebutkan, arti dari Al Baqarah yang merupakan sapi betina itu diperoleh dari kisah tentang bani Israil yang pada saat itu diminta Nabi Musa AS untuk mencari seekor sapi betina untuk disembelih. Kisah ini termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 67-74.

Dikisahkan pula bahwa surat ini turun di Madinah saat Rasulullah SAW tengah melaksanakan haji Wada atau haji terakhir kalinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam as-Suyuthi menjelaskan dalam Kitab Asbabun Nuzul, menurut riwayat dari Mujahid RA sebagaimana ditakhrij oleh Al-Firyabi dan Ibnu Jarir, disebutkan bahwa empat ayat dari awal surah Al Baqarah turun dalam perkara orang-orang mukmin, dua ayat turun dalam perkara orang-orang kafir, dan tiga belas ayat turun dalam perkara orang-orang munafik.

Berikut ini bacaan surah Al Baqarah ayat 1-10 dalam tulisan Arab, latin, arti beserta tafsirnya.

ADVERTISEMENT

Bacaan Surah Al Baqarah Ayat 1-10

الۤمّۤ ۚ ١

Arab latin: Alif Lām Mīm

Artinya: Alif Lām Mīm

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢

Arab latin: żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn

Artinya: "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,"

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ ٣

Arab latin: allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,"

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ ٤

Arab latin: wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn

Artinya: "dan mereka yang beriman pada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat."

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ٥

Arab latin: ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn

Artinya: "Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ٦

Arab latin: innallażīna kafarụ sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman."

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ࣖ ٧

Arab latin: khatamallāhu 'alā qulụbihim wa 'alā sam'ihim, wa 'alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum 'ażābun 'aẓīm

Artinya: "Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat."

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ ٨

Arab latin: wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi wa bil-yaumil-ākhiri wa mā hum bimu`minīn

Artinya: "Di antara manusia ada yang berkata, "Kami beriman kepada Allah dan hari Akhir," padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang mukmin."

يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ ٩

Arab latin: yukhādi'ụnallāha wallażīna āmanụ, wa mā yakhda'ụna illā anfusahum wa mā yasy'urụn

Artinya: "Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari."

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ ١٠

Arab latin: fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā, wa lahum 'ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn

Artinya: "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya dan mereka mendapat azab yang sangat pedih karena mereka selalu berdusta."

Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 1-10

Berikut tafsir surah Al Baqarah ayat 1-10 menurut Tafsir Ibnu Katsir karya Imam Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Thullabi yang disusun oleh Muhamad Ali Mustofa Kamal dkk.

1. Ayat pertama (Alif Lām Mīm), ayat pertama pada surah Al-Baqarah terdiri dari huruf-huruf lepas. Huruf-huruf ini merupakan huruf terbanyak yang terpakai dalam bahasa Arab sering disebut juga dengan fawatihusshuwar.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, menurut suatu pendapat permulaan pada surah Al Baqarah ini merupakan salah satu nama Allah SWT. Sementara itu, para musafir menafsirkannya bahwa huruf-huruf tersebut merupakan singkatan dari kata-kata.

Alif merupakan kiasan atau singkatan dari Allah SWT, Lam dari Jibril, dan mim dari Muhammad SAW. Artinya, Al-Qur'an itu datangnya dari Allah SWT, disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad SAW. Maka, berdasarkan pendapat tersebut pada dasarnya ayat pertama dari surah Al Baqarah ini tergolong kedalam ayat mutasyabihat, atau ayat yang hanya Allah SWT sendiri yang tahu akan maksudnya.

2. Ayat kedua, ayat ini menerangkan bahwa apa yang disampaikan oleh Al-Qur'an ini memang benar adanya, Al-Qur'an dapat dijadikan petunjuk dan pedoman hidup manusia sehingga ayat ini termasuk dalam ayat muhkam atau mudah diketahui maksudnya.

Imam Ibnu Katsir menafsirkan kata zalikal kitabu dalam ayat kedua ini adalah Al-Qur'an. Hal ini mengacu pada riwayat Ibnu Juraij dari Ibnu Abbas.

3. Ayat ketiga, munasabah ayat ini dengan sebelumnya yaitu mengenai tanda-tanda orang yang bertakwa kepada Allah SWT yang dicirikan dengan tiga perkara, yaitu:

  • Beriman kepada yang gaib (iman kepada Allah SWT, para malaikat, hari kiamat, surga, neraka, mahsyar dan sebagainya).
  • Melaksanakan salat secara lahir dan batin, maksudnya secara lahir ialah mengerjakan salat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan oleh Allah SWT maupun sunah Rasul. Sedangkan, yang dimaksud dengan batin ialah mengerjakan salat dengan hati yang khusyuk.
  • Menginfakkan sebagian rezeki yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada orang-orang yang telah ditentukan agama, misalnya fakir miskin dan anak yatim.

4. Ayat keempat, ayat ini membicarakan mengenai tanda-tanda orang bertakwa yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dan pada hari akhir. Beriman kepada kitab-kitab-Nya yaitu Taurat, Zabur, dan Injil.

Adapun, beriman kepada hari akhir adalah memercayai adanya hidup yang kedua setelah dunia ini berakhir yang di akhirat.

5. Ayat kelima, keterkaitan ayat ini dengan ayat-ayat sebelumnya yaitu berkaitan dengan balasan atau akibat dari orang yang memiliki sifat-sifat orang bertakwa yang dijelaskan pada ayat-ayat sebelumnya.

Orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut berarti mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT, mereka akan merasakan balasan hasil iman dan amal yang mereka lakukan di akhirat nanti.

6. Ayat keenam, ayat ini menjelaskan mengenai orang-orang kafir, seperti Abu Jahal dan Abu Lahab yang mana keduanya tidak akan menjadi orang beriman.

7. Ayat ketujuh, ayat ini menjelaskan bagaimana Allah membalas orang-orang kafir tersebut dengan menutup rapat hati mereka sehingga tidak dapat dimasuki oleh kebaikan. Mereka tidak akan memperoleh manfaat dari kebenaran yang mereka terima dengan penutup yang menutupinya sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran.

8. Ayat kedelapan, ayat ini menceritakan bahwa orang-orang kafir tersebut mengatakan bahwa mereka beriman kepada Allah dan hari akhir. Padahal mereka bukan orang-orang yang beriman.

9. Ayat kesembilan, ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang kafir itu hendak menipu Allah SWT yakni dengan berpura-pura beriman dan menyembunyikan kekafirannya guna melindungi diri mereka dari hukum duniawi.

Pada akhirnya, rahasia mereka akan diketahui juga dengan dibuka oleh Allah SWT kepada Nabi-Nya. Sedangkan, di akhirat kelak akan mendapatkan hukuman yang setimpal.

10. Ayat kesepuluh, dalam ayat ini menjelaskan mengenai kemunafikan yang menyebabkan sakit atau lemahnya hati orang-orang tersebut. Allah SWT juga menjanjikan siksa yang pedih dan menyakitkan atas kedustaan mereka.

Demikianlah bacaan surah Al-Baqarah ayat 1-10 lengkap beserta dengan tafsirnya.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads