Isi Lengkap Pernyataan Maaf Gus Yahya Usai Dapat Petisi Pencopotan dari MWA UI

Isi Lengkap Pernyataan Maaf Gus Yahya Usai Dapat Petisi Pencopotan dari MWA UI

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 18 Sep 2025 18:27 WIB
Ketum PBNU, Gus Yahya di acara Munas dan Konbes NU 2025 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Dok. PBNU)
Yahya Cholil Staquf Foto: PBNU
Jakarta -

Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya kembali merilis pernyataan resmi berisi permohonan maaf terkait kontroversi narasumber pro-Zionis yang diundang dalam sebuah acara kampus. Pernyataan ini dikeluarkan di tengah gelombang petisi yang menuntut pencopotannya dari Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia.

Dalam surat terbukanya, Gus Yahya mengakui adanya kelalaian dalam memeriksa latar belakang narasumber. Ia menyesal karena tindakannya itu menimbulkan keresahan dan dianggap mencederai marwah UI sebagai kampus yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah isi lengkap surat pernyataan maaf dari Yahya Cholil Staquf yang diterima detikcom, Kamis (18/9/2025).

Permintaan Maaf Gus Yahya

PERMOHONAN MAAF DAN DUKUNGAN UNTUK UI-PALESTINE CENTRE

ADVERTISEMENT

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua.

Saya, Yahya Cholil Staquf, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, dengan ini menegaskan kembali permohonan maaf saya setulus-tulusnya kepada seluruh sivitas Universitas Indonesia serta masyarakat luas.

Usulan saya menghadirkan salah satu narasumber pada acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas, Program Pascasarjana UI, tanggal 23 Agustus 2025, kurang disertai kecermatan dalam memeriksa latar belakangnya. Hal ini menimbulkan keresahan dan memengaruhi marwah Universitas Indonesia sebagai kampus perjuangan yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.

Saya menyesal atas kelalaian ini. Dengan penuh kerendahan hati, saya memohon maaf kepada pimpinan Ul, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan alumni. Saya berkomitmen untuk menerapkan mekanisme pengecekan yang lebih ketat dan melibatkan berbagai pihak agar setiap langkah sejalan dengan nilai luhur dan reputasi Universitas Indonesia.

Saya juga menegaskan kembali bahwa Universitas Indonesia, dan saya pribadi, berdiri teguh bersama bangsa Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina, sesuai amanat konstitusi dan prinsip kemanusiaan.

Sebagai wujud nyata dukungan terhadap kedaulatan Palestina, saya sangat mendukung keberadaan UI-Palestine Center di Universitas Indonesia dan siap berkontribusi untuk pengembangan dan kemajuannya.

Semoga Universitas Indonesia senantiasa menjadi kampus unggul, berintegritas, dan kebanggaan bangsa.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2025
Yahya Cholil Staquf

Latar Belakang Masalah

Mengutip change.org, peristiwa ini berawal saat acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) UI dihebohkan oleh kehadiran Peter Berkowitz sebagai pembicara. Latar belakang Berkowitz yang terafiliasi dengan Zionisme memicu keresahan di kalangan mahasiswa dan alumni UI, yang dikenal sebagai kampus dengan dukungan kuat terhadap kemerdekaan Palestina.

Universitas Indonesia Student for Justice in Palestine (UI SJP), sebuah komunitas kolektif mahasiswa yang peduli Palestina, langsung merespons dengan berbagai aksi. Mulai dari aksi 'UI Tolak Zionisme', audiensi dengan pihak rektorat, diskusi pembentukan UI Palestine Center (UIPC), dan penyusunan proposal public lecture untuk mengundang Profesor asal Palestina.

Setelah dilacak, Gus Yahya, yang juga Ketua Umum PBNU, dikonfirmasi sebagai pihak yang bertanggung jawab mengundang Berkowitz. Gus Yahya mengakui kelalaiannya dan sudah meminta maaf kepada rektor UI dan masyarakat.

Namun, permintaan maaf itu dinilai belum cukup. UI SJP pun akhirnya membuat petisi yang berjudul "Dukung Pencopotan Yahya Cholil Staquf dari Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia". Hingga kini, petisi tersebut sudah ditandatangani oleh 2.814 orang sejak dibuat 12 September 2025.

Petisi ini dibuat untuk mencegah kejadian serupa terulang dan membersihkan nama besar UI dari afiliasi Zionisme. karena UI SJP menyoroti rekam jejak Gus Yahya yang disebut banyak beririsan dengan tokoh dan agenda Zionisme.

Di antaranya yaitu mengundang Berkowitz sebagai pembicara pada akademi kepemimpinan nasional NU 2025, mengundang Berkowitz ke forum agama G20 tahun 2022, hingga kunjungan PBNU ke Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu pada tahun 2018.

Tindakan dan rekam jejak tersebut, menurut UI SJP, telah mencoreng sembilan nilai luhur UI, khususnya nilai keadilan dan kemartabatan.

Seperti diketahui, Gus Yahya saat ini menjabat sebagai Ketua MWA UI masa jabatan 2024-2029.




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads