Surah Al-Baqarah merupakan surah yang pertama kali turun di Kota Madinah dan terdiri dari 286 ayat. Surah ini mengandung berbagai macam kisah contohnya terdapat pada surah Al-Baqarah ayat 258-260.
Dikutip dari buku Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 oleh Muhammad Nasib Ar-Rifa'i bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan dari surah Al-Baqarah:
"Janganlah kamu menjadikan rumahmu sebagai kuburan. Sesungguhnya rumah yang dibacakan padanya surah Al-Baqarah tidak akan dimasuki setan." (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa'i)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Bacaan Surat Al-Baqarah Ayat 258-260
Surat Al-Baqarah Ayat 258
ŘŁŮŮŮŮ
Ů ŘŞŮع٠ؼŮŮŮŮ ŮąŮŮŮذŮŮ ŘŮاŮŘŹŮŮ ŘĽŮبŮŘąŮٰŮŮŰŚŮ
Ů ŮŮŮ ŘąŮبŮŮŮŮŰŚŮ ŘŁŮŮŮ ŘĄŮاتŮŮٰŮŮ ŮąŮŮŮŮŮŮ ŮąŮŮŮ
ŮŮŮŮŮ ŘĽŮذ٠ŮŮاŮŮ ŘĽŮبŮŘąŮٰŮŮŰŚŮ
Ů ŘąŮبŮŮŮŮ ŮąŮŮŮذŮŮ ŮŮŘŮŮŮŰŚ ŮŮŮŮŮ
ŮŮŘŞŮ ŮŮاŮŮ ŘŁŮŮŮŘ§Ű ŘŁŮŘŮŮŮŰŚ ŮŮŘŁŮŮ
ŮŮŘŞŮ Ű ŮŮاŮŮ ŘĽŮبŮŘąŮٰŮŮŰŚŮ
Ů ŮŮŘĽŮŮŮŮ ŮąŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘŁŮŘŞŮ٠بŮŮąŮŘ´ŮŮŮ
Ůس٠Ů
ŮŮŮ ŮąŮŮŮ
ŮŘ´ŮŘąŮŮŮ ŮŮŘŁŮت٠بŮŮŮا Ů
ŮŮŮ ŮąŮŮŮ
ŮŘşŮŘąŮب٠ŮŮبŮŮŮŘŞŮ ŮąŮŮŮذŮŮ ŮŮŮŮŘąŮ Ű ŮŮŮąŮŮŮŮŮŮ ŮŮا ŮŮŮŮŘŻŮŮ ŮąŮŮŮŮŮŮŮ
Ů ŮąŮظŮŮٰŮŮŮ
ŮŮŮŮ
Arab latin: A lam tara ilallaşč ḼÄjja ibrÄhÄŤma fÄŤ rabbihÄŤ an ÄtÄhullÄhul-mulk, iĹź qÄla ibrÄhÄŤmu rabbiyallaşč yuḼyÄŤ wa yumÄŤtu qÄla ana uḼyÄŤ wa umÄŤt, qÄla ibrÄhÄŤmu fa innallÄha ya`tÄŤ bisy-syamsi minal-masyriqi fa`ti bihÄ minal-magribi fa buhitallaşč kafar, wallÄhu lÄ yahdil-qaumaáş-áşÄlimÄŤn
Artinya: "Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
Surat Al-Baqarah Ayat 259
ŘŁŮŮŮ ŮŮŮąŮŮŮذŮŮ Ů
ŮŘąŮŮ ŘšŮŮŮŮٰ ŮŮŘąŮŮŮŘŠŮ ŮŮŮŮŮŮ ŘŽŮاŮŮŮŮŘŠŮ ŘšŮŮŮŮٰ ŘšŮŘąŮŮŘ´ŮŮŮا ŮŮاŮŮ ŘŁŮŮŮŮŮٰ ŮŮŘŮŮŮŰŚ ŮŮٰذŮŮŮ ŮąŮŮŮŮŮ٠بŮŘšŮŘŻŮ Ů
ŮŮŮŘŞŮŮŮا Ű ŮŮŘŁŮŮ
ŮاتŮŮŮ ŮąŮŮŮŮŮŮ Ů
ŮاŰŘŚŮŘŠŮ ŘšŮاŮ
Ů ŘŤŮŮ
Ů٠بŮŘšŮŘŤŮŮŮŰĽ Ű ŮŮاŮŮ ŮŮŮ
Ů ŮŮبŮŘŤŮŘŞŮ Ű ŮŮاŮŮ ŮŮبŮŘŤŮŘŞŮ ŮŮŮŮŮ
Ůا ŘŁŮŮ٠بŮŘšŮ؜٠ŮŮŮŮŮ
Ů Ű ŮŮاŮ٠بŮŮ ŮŮŮبŮŘŤŮŘŞŮ Ů
ŮاŰŘŚŮŘŠŮ ŘšŮاŮ
Ů ŮŮŮąŮظŮع٠ؼŮŮŮŮٰ ءŮŘšŮاŮ
ŮŮŮ ŮŮŘ´ŮŘąŮابŮŮŮ ŮŮŮ
Ů ŮŮŘŞŮŘłŮŮŮŮŮŮ Ű ŮŮŮąŮظŮع٠ؼŮŮŮŮٰ ŘŮŮ
ŮاعŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮŘŹŮŘšŮŮŮŮŮ ŘĄŮاŮŮŘŠŮ ŮŮŮŮŮŮŮŘ§ŘłŮ Ű ŮŮŮąŮظŮع٠ؼŮŮŮŮ ŮąŮŮŘšŮظŮاŮ
Ů ŮŮŮŮŮŮ ŮŮŮŘ´ŮزŮŮŮا ŘŤŮŮ
ŮŮ ŮŮŮŮŘłŮŮŮŮا ŮŮŘŮŮ
Ůا Ű ŮŮŮŮŮ
ŮŮا ŘŞŮبŮŮŮŮŮŮ ŮŮŮŮŰĽ ŮŮاŮŮ ŘŁŮŘšŮŮŮŮ
Ů ŘŁŮŮŮŮ ŮąŮŮŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮٰ ŮŮŮŮŮ Ř´ŮŮŮŘĄŮ ŮŮŘŻŮŮŘąŮ
Arab latin: Au kallaşč marra 'alÄ qaryatiw wa hiya khÄwiyatun 'alÄ 'ur᝼syihÄ, qÄla annÄ yuḼyÄŤ hÄĹźihillÄhu ba'da mautihÄ, fa amÄtahullÄhu mi`ata 'Ämin ᚥumma ba'aᚥah, qÄla kam labiᚥt, qÄla labiᚥtu yauman au ba'á¸a ya᝼m, qÄla bal labiᚥta mi`ata 'Ämin fanáşur ilÄ áša'Ämika wa syarÄbika lam yatasannah, wanáşur ilÄ á¸ĽimÄrik, wa linaj'alaka Äyatal lin-nÄsi wanáşur ilal-'iáşÄmi kaifa nunsyizuhÄ ášĄumma naks᝼hÄ laḼmÄ, fa lammÄ tabayyana lah᝼ qÄla a'lamu annallÄha 'alÄ kulli syai`ing qadÄŤr
Artinya: "Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"."
Surat Al-Baqarah Ayat 260
ŮŮŘĽŮذ٠ŮŮاŮŮ ŘĽŮبŮŘąŮٰŮŮŰŚŮ
Ů ŘąŮبŮŮ ŘŁŮŘąŮŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮ ŘŞŮŘŮŮŮ ŮąŮŮŮ
ŮŮŮŘŞŮŮٰ Ű ŮŮاŮŮ ŘŁŮŮŮŮŮŮ
Ů ŘŞŮؤŮŮ
ŮŮ Ű ŮŮاŮ٠بŮŮŮŮٰ ŮŮŮŮٰŮŮŮ ŮŮŮŮŮءŮŮ
ŮŘŚŮŮŮŮ ŮŮŮŮبŮŮ Ű ŮŮاŮŮ ŮŮŘŽŮذ٠أŮŘąŮبŮŘšŮŘŠŮ Ů
ŮŮŮŮ ŮąŮءŮŮŮŮع٠ŮŮŘľŮŘąŮŮŮŮŮŮ ŘĽŮŮŮŮŮŮŮ ŘŤŮŮ
Ů٠ٹ؏ŮŘšŮŮŮ ŘšŮŮŮŮٰ ŮŮŮŮŮ ŘŹŮبŮŮŮ Ů
ŮŮŮŮŮŮŮŮŮ ŘŹŮزŮŘĄŮا ŘŤŮŮ
Ů٠ٹدŮŘšŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘŁŮŘŞŮŮŮŮŮŮ ŘłŮŘšŮŮŮا Ű ŮŮٹؚŮŮŮŮ
Ů ŘŁŮŮŮŮ ŮąŮŮŮŮŮŮ ŘšŮزŮŮز٠ŘŮŮŮŮŮ
Ů
Arab latin: Wa iĹź qÄla ibrÄhÄŤmu rabbi arinÄŤ kaifa tuḼyil-mautÄ, qÄla a wa lam tu`min, qÄla balÄ wa lÄkil liyaášma`inna qalbÄŤ, qÄla fakhuĹź arba'atam minaáš-ášairi fa ᚣur-hunna ilaika ᚥummaj'al 'alÄ kulli jabalim min-hunna juz`an ᚥummad'uhunna ya`tÄŤnaka sa'yÄ, wa'lam annallÄha 'azÄŤzun ḼakÄŤm
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Isi Kandungan Surah Al-Baqarah Ayat 258-260
Melansir dari situs Qur'an Kemenag, berikut adalah beberapa isi kandungan dari Surah Al-Baqarah ayat 258-260:
1. Kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Dalam ayat ke-258 dikisahkan keangkuhan dari Raja Namrud saat sedang berbincang dengan Nabi Ibrahim https://www.detik.com/tag/nabi-ibrahim as. Gelarnya sebagai raja dan kekuasaan yang Raja Namrud miliki membuatnya ingkar dan zalim kepada Allah SWT.
Ayat ke-258 menampilkan dialog perdebatan antara Nabi Ibrahim dan Raja Namrud. Nabi Ibrahim yang diberikan petunjuk oleh Allah SWT selalu memiliki dalil yang kuat untuk menjawab omong kosong Raja Namrud. Sebaliknya, Raja Namrud tidak memiliki alasan lain lagi untuk memperkuat argumennya sehingga ia pun kalah.
2. Bukti-Bukti Kuasa Allah SWT
Bukti-bukti kekuasaan Allah SWT disebutkan dalam ayat ke-259 di mana dikisahkan seorang yang pada mulanya masih ragu tentang kuasa Allah SWT. Kemudian, satu per satu Allah SWT tunjukkan kuasanya terhadap orang tersebut.
Bukti-bukti yang ditunjukkan dalam ayat tersebut antara lain adalah:
Orang tersebut dihidupkan kembali setelah ia mati selama beratus-ratus tahun. Di samping itu, Allah SWT membiarkan tulang belulang keledainya ada di sana sebagai bukti bahwa ia telah meninggal sejak lama.
Minuman dan makanan yang yang ada sejak ratusan tahun lalu itu masih dalam keadaan baik. Hal ini sebagai tanda bahwa Allah SWT Maha Kuasa dalam membuat kondisi makanan dan minuman tersebut terjaga selama beratus-ratus tahun.
Keledai yang hanya tinggal tulang belulang kemudian dihidupkan kembali oleh Allah SWT. Proses penghidupan kembali keledai tersebut langsung dilakukan di depan mata seseorang itu sehingga kuasa Allah SWT semakin nyata dan tampak di depannya.
3. Dialog Antara Nabi Ibrahim As dan Allah SWT
Pada ayat ke-258 terdapat dialog antara Raja Namrud dan Nabi Ibrahim, sedangkan pada ayat ke-260 ditunjukkan dialog antara Nabi Ibrahim dan Allah SWT.
Dialog tersebut dilakukan oleh Nabi Ibrahim dengan rasa kerendahan diri dan pengabdiannya kepada Allah SWT. Dalam dialog tersebut, Nabi Ibrahim memohon agar Allah SWT bermurah hati untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana cara menghidupkan kembali makhluk yang sudah mati.
Allah SWT mengabulkan permohonan tersebut, lalu Nabi Ibrahim diperintahkan memotong-motong empat ekor burung, lalu meletakkan bagian-bagian tubuh burung tersebut pada bukit yang saling berjauhan.
Kemudian Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk memanggil-manggil burung tersebut dan atas kuasa Allah SWT, burung yang telah dipotong-potong tersebut memenuhi panggilan Nabi Ibrahim atau dengan kata lain hidup kembali.
Itulah penjelasan mengenai isi kandungan dari surat Al-Baqarah ayat 258-260.
(lus/lus)












































Komentar Terbanyak
Sosok Pria Muslim Hentikan Penembakan Massal Yahudi di Pantai Bondi
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
Bolehkah Rujuk Tanpa Menikah Ulang Setelah Talak 1?