Dalam banyak dalil dijelaskan bahwa dahulu iblis tinggal di surga bersama Nabi Adam. Kemudian Allah SWT mengusirnya dari surga karena iblis tak mau sujud kepada Nabi Adam, manusia pertama yang diciptakan oleh Allah.
Dalam Al-Qur'an, banyak disebutkan bahwa iblis mengganggu manusia dengan menyesatkan dan menjerumuskan mereka ke jalan yang ingkar. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari sejarah bagaimana iblis menolak perintah Allah.
Apakah benar jika dahulu iblis berdiam di surga bersama Nabi Adam?
Iblis Menolak Perintah Allah
Pada Al-Qur'an surat Al Baqarah disebutkan bahwa ketika Allah memerintahkan sujud, maka makhluk yang diperintahkan ada dalam satu sebutan saja yakni al-malaa'ikah (para malaikat). Baru setelah ada yang menolak dan tidak mau bersujud muncul nama dan sebutan baru yakni iblis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini memberikan isyarat bahwa iblis sebelum memiliki sebutan iblis adalah makhluk ciptaan Allah yang sangat tunduk dan patuh kepada-Nya. Oleh karena itulah ia dipanggil Allah dengan sebutan malaikat.
Dikutip dari Tafsir Qashashi Jilid I oleh Syofyan Hadi, sebutan tersebut berubah akibat pembangkangan yang dilakukannya. Secara harfiah, iblis berarti keluar dari rahmat Allah SWT.
Hal ini dibuktikan dalam Al-Qur'an surat Al A'raf ayat 12.
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
Artinya: "Allah berfirman: 'Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?' Iblis menjawab: 'Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah."
Dalam ayat tersebut Allah bertanya pada iblis tentang alasannya menolak perintah sujud kepada Adam AS. Iblis merasakan bahwa ia diciptakan lebih baik daripada Adam.
Iblis Diusir dari Hadapan Allah
Setelah mendengar keangkuhan iblis, Allah kemudian mengusirnya dari surga sebagai makhluk yang tercela dan hina. Hal tersebut dikarenakan bahwa sikap angkuh dan pembangkangan tidak layak ada di dalam surga.
Penyebutan madz'uman madhuran (terhina lagi terusir) menunjukkan terhinanya iblis dalam bentuk yang berlipat ganda seakan Allah hendak mengatakan bahwa kehinaan iblis karena keangkuhan dan pembangkangannya tidak cukup satu penghinaan saja.
Bahkan saat iblis meninggalkan surga, Allah masih memberikan ancaman-Nya bahwa Dia akan memenuhi neraka Jahanam dengan iblis karena kesombongannya.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al A'raf ayat 18.
قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُوْمًا مَّدْحُوْرًا ۗ لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ اَجْمَعِيْنَ
Artinya: Dia (Allah) berfirman, "Keluarlah kamu darinya (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sungguh, siapa pun di antara mereka yang mengikutimu pasti akan Aku isi (neraka) Jahanam dengan kamu semua."
Dendam Iblis pada Manusia
Setelah diusir dari surga, iblis kemudian mengumumkan genderang perang terhadap Nabi Adam AS dengan meminta waktu tangguh akan kematiannya hingga hari kebangkitan. Ungkapan iblis ilaa yaumi yub'atsun "sampai hari berbangkit" menunjukkan sakit hati dan dendamnya iblis kepada manusia, seakan tidak merasa cukup waktu menggoda manusia hingga kematian.
Ia meminta kepada Allah untuk memastikan bahwa manusia itu benar-benar menjadi insan yang sesat dan penghuni neraka. Allah kemudian memberi tangguh waktu kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan memanjangkan usianya, akan tetapi Allah tidak memenuhi permohonan iblis secara sempurna.
Ketika iblis meminta agar tidak dimatikan sampai hari berbangkit, Allah hanya memberi waktu hidup bagi mereka hingga kiamat datang. Artinya, pada saat kiamat datang, iblis juga harus merasakan kematian sebagaimana yang berlaku pada semua makhluk ciptaan-Nya.
Hal ini tercantum dalam Al Qur'an surat Al Hijr ayat 36-38,
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ . قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ . إِلَىٰ يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
Artinya: (Iblis) berkata, "Wahai Tuhanku, tangguhkanlah (usia)-ku sampai hari mereka (manusia) dibangkitkan." (Allah) berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang ditangguhkan sampai hari yang telah ditentukan waktunya (kiamat)."
Bukti Iblis Pernah Berada di Surga
Imam Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi menyebutkan, seperti yang diketahui Al-Qur'an telah banyak menyebutkan bahwa iblis itu membisikkan kata-katanya atau bahkan berbicara kepada Adam AS.
Sebagaimana dalam Al-Qur'an surat Thaha ayat 120: "Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
Juga dalam Al-Qur'an surat Al A'raf ayat 20-22: "Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)."
Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, "Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasehatmu," dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya."
Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwasannya iblis berada bersama Adam dan Hawa di surga tempat tinggal mereka saat itu.
Kemudian para ulama mengusung pendapat lain bahwa tidak menutup kemungkinan iblis mendatangi Adam dan Hawa di surga hanya untuk sekadar melewatinya saja, bukan untuk menetap di sana.
Adapun bisa jadi iblis membisikkan kata-katanya itu di depan pintu surga atau juga di bawah langit. Namun, tentu saja ketiga kemungkinan tersebut masih dapat diperdebatkan.
Wallahu a'lam.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah