Pertanyaan yang Diajukan saat Hari Hisab

Pertanyaan yang Diajukan saat Hari Hisab

Kristina - detikHikmah
Selasa, 28 Feb 2023 06:01 WIB
An Arab man is praying over sand dunes of Dubai, United Arab Emirates
Ilustrasi pertanyaan saat hari hisab. Foto: Getty Images/iStockphoto/GCShutter
Jakarta -

Salah satu tahapan manusia menuju kehidupan akhirat yang kekal adalah memasuki hari hisab. Pada waktu tersebut, setiap manusia akan mendapatkan pertanyaan hisab dari Allah SWT.

Hari hisab adalah hari pertanggungjawaban semua amal perbuatan semasa hidup di dunia. Allah SWT berfirman,

يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ ٦ فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka. Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya." (QS Az-Zalzalah: 6-8)

Disebutkan dalam Kitab Al-Wasathiyyah fil Qur'anil Kariim karya Ali Muhammad Ash-Shallabi yang diterjemahkan oleh Samson Rahman, umat yang pertama kali dihisab saat hari kiamat adalah umat Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

"Kami adalah umat terakhir dan umat yang pertama kali dihisab." Dikatakan (kepada kami), "Di mana umat yang ummi dan Nabi mereka? Kami adalah umat terakhir dan paling awal (didahulukan di akhirat dalam hisab)." (HR Bukhari dalam Kitab Al-Jum'ah, Bab Fardhu Jum'ah)

Dalam riwayat lain disebutkan,

"Kita adalah umat terakhir dan umat yang pertama dihisab." (HR Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah)

Imam Bukhari juga mengeluarkan hadits yang berbunyi,

"Kami kaum terakhir dan terdepan pada pada hari kiamat walaupun mereka Allah karunia Kitab sebelum kami. Inilah hari yang diwajibkan atas mereka lalu mereka berselisih tentangnya. Lalu Allah menunjuki kami. Sehingga manusia menjadi pengikut kami, Yahudi besok dan lusa orang-orang Kristen."

Pada saat hari hisab tersebut Allah SWT akan mengajukan pertanyaan kepada hamba-Nya. Disebutkan dalam Kitab Bustanul Wa'izhin karya Imam Ibnul Jauzi yang diterjemahkan oleh Iman Firdaus, Allah SWT akan memanggil hamba-Nya lalu menanyakan tentang apa dosa yang telah ia perbuat. Pada saat itu semua manusia malu kepada Allah SWT. Berikut pertanyaan selengkapnya.

Allah SWT berseru, "Wahai hamba-Ku!"

Maka ia akan menjawab, "Labbaik (aku memenuhi panggilan-Mu), wahai Tuhanku!"

"Angkatlah kepalamu, tahukah kamu apa dosamu?" tanya Allah kepadanya.

Ia menjawab, "Tuhanku, demi kehormatan dan keagungan-Mu, aku tahu dosaku itu."

Lalu, Allah SWT berkata lagi, "Wahai hamba-Ku, ingatkah kau hari ini dan itu, di tempat ini dan itu, dan kau melakukan dosa ini?"

"Ya, wahai Tuhanku," jawab sang hamba.

Allah SWT lalu berkata kepadanya, "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya jika kau menyembunyikan semua itu dari makhluk, kau tahu bahwa Aku tetap mengetahuinya?"

Ia menjawab, "Ya, Tuhanku, demi kehormatan dan keagungan-Mu, aku telah mengetahuinya."

Lalu, Allah SWT kemudian bertanya lagi, "Tidakkah kau malu terhadap-Ku? Tidakkah kau sadar akan pengawasan-Ku? Tidakkah kau tahu bahwa tempat kembalimu adalah Aku?"

Mendengar celaan dan pertanyaan seperti itu, kata Ibnul Jauzi, seorang hamba akan mengucurkan keringat yang sangat deras, dan ia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri.

Lalu, ia akan berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya neraka lebih ringan daripada Engkau terus mencelaku seperti ini?"

Allah SWT lantas menjawab, "Wahai hamba-Ku, bukankah Aku telah menutupinya darimu di dunia?"

Hamba itu menjawab, "Ya, Engkau telah melakukan hal itu untukku."

Lalu, Allah SWT berkata, "Wahai hamba-Ku, demi kehormatan dan keagungan-Ku, kejayaan dan kemurahan-Ku, Aku telah menghapuskannya dari hati para malaikat dan hati manusia. Dan Aku telah tetapkan penutup itu di antara Aku dan dirimu hingga kau tahu nikmat-Ku kepadamu, dan karunia-Ku untukmu di dunia dan akhirat."

Seperti itulah bentuk pertanyaan hisab sebagaimana disampaikan oleh Ibnul Jauzi. Ibnul Jauzi adalah imam, ahli fikih, sejarawan, dan ahli tafsir yang lahir sekitar tahun 508-510 H. Semasa hidup ia telah menghasilkan 139 kitab dan manuskrip.

Wallahu a'lam.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads