4 Amalan Sebelum Tidur yang Diajarkan Rasulullah beserta Adabnya

4 Amalan Sebelum Tidur yang Diajarkan Rasulullah beserta Adabnya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 24 Feb 2023 21:15 WIB
Muslim woman in headscarf and hijab prays with her hands up in air in mosque.Religion praying concept.
4 Amalan Sebelum Tidur (Foto: iStock)
Jakarta -

Menjelang waktu tidur, terdapat sejumlah amalan yang bisa dikerjakan oleh muslim. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan umatnya untuk selalu membaca doa setiap melakukan sesuatu, termasuk menjelang tidur.

Seorang muslim tidak hanya menjadikan waktu tidurnya sebagai kesempatan untuk beristirahat, melainkan juga mengamalkan nilai-nilai adab dalam Islam sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Disebutkan dalam buku Jangan Pernah Bosan Berdoa karya Risyad Bay, Nabi Muhammad SAW mengajarkan empat amalan sebelum tidur kepada putrinya, Sayyidah Fatimah Az-Zahra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai seorang ayah yang sangat menyayangi keluarganya, Rasulullah SAW selalu memberi nasihat-nasihat kepada Fatimah, termasuk amalan yang dikerjakan sebelum waktu tidur.

4 Amalan Sebelum Tidur yang Diajarkan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW bersabda kepada Fatimah:

ADVERTISEMENT

"Wahai putriku, janganlah engkau tidur sebelum melakukan empat amalan ini. Pertama, janganlah engkau tidur sebelum mengkhatamkan Al-Qur'an. Kedua, jadikanlah para nabi sebagai syafa'atmu kelak. Ketiga, janganlah engkau tidur sebelum meminta ridho kepada seluruh kaum muslimin. Keempat, janganlah engkau tidur kecuali engkau telah melaksanakan haji dan umrah,"

Mendengar nasihat seperti itu dari sang ayah, Fatimah lantas menjawab dengan pertanyaan kepada Rasulullah SAW, "Bagaimana aku bisa melakukan semua itu wahai Rasulullah?"

Nabi Muhammad lalu menjawab, "Untuk yang pertama bacalah surat Al Ikhlas tiga kali, karena itu sama saja dengan mengkhatamkan Al-Qur'an. Kedua, bershalawatlah untukku, karena itu akan memberikan syafa'at kepadamu dan juga dari para nabi yang telah mendahuluiku. Ketiga, mohonlah ampun untuk dirimu, keluargamu, dan seluruh kaum muslimin. Dan keempat, cukup membaca subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar, karena pahalanya sama saja dengan engkau berhaji dan berumrah,"

Adab Muslim Menjelang Waktu Tidur

Sebelum waktu tidur, ada beberapa adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, antara lain sebagai berikut.

1. Berwudhu Sebelum Tidur

Berwudhu sebelum tidur ini didasarkan dari hadits yang diriwayatkan dari jalan sahabat Al-Bara' bin Azib RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah sebagaimana wudhumu untuk sholat," (HR Al Bukhari no. 247)

2. Menutup Pintu dan Mematikan Api atau Lampu

Adab selanjutnya adalah menutup pintu dan mematikan api atau lampu sebelum tidur. Ini berdasarkan dari hadits yang diriwayatkan Jabir bin Abdillah RA, berikut bunyi sabda Rasulullah SAW:

"Matikanlah lampu-lampu pada malam hari ketika kalian hendak tidur dan tutuplah pintu-pintu," (HR Al Bukhari no. 6292).

3. Membaca Ayat-ayat atau Doa-doa Tertentu

Ada beberapa doa yang bisa dipanjatkan oleh seorang muslim menjelang waktu tidur ketika malam hari. Doa tersebut berupa ayat yang ada dalam Al-Qur'an seperti ayat kursi dan dua ayat terakhir pada surat Al Baqarah.

Bacaan Ayat Kursi

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Arab latin: Allahu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa'u 'inda Huu, illa bi idznih, ya'lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min 'ilmi Hii illaa bi maa syaa', wa si'a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal 'aliyyul 'adziiim

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar," (QS. Al Baqarah: 255 atau ayat kursi)

Bacaan Dua Ayat Terakhir Al Baqarah

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

Arab latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

Artinya: "Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali," (QS. Al Baqarah: 285)

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Arab latin: lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir," (QS. Al Baqarah: 286)




(aeb/erd)

Hide Ads