9 Keutamaan Sholat Dhuha, Dibangunkan Istana Surga-Dicukupkan Rezeki

9 Keutamaan Sholat Dhuha, Dibangunkan Istana Surga-Dicukupkan Rezeki

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Kamis, 23 Feb 2023 08:00 WIB
Silhouette of activities of people at famous landmark muslim man pray in mosque in Malaysia,vector illustration
Keutamaan Sholat Dhuha. Foto: Getty Images/iStockphoto/Therd oval
Jakarta -

Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang begitu dianjurkan oleh Nabi SAW kepada kaum muslim. Di balik anjuran beliau ini, ternyata sholat Dhuha punya banyak keutamaan. Apa saja?


Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani dalam buku Shalatul Mu'min, mengatakan bahwa hukum sholat Dhuha adalah sunnah muakkad (ditekankan), lantaran Rasul SAW senantiasa mengerjakannya, menganjurkannya, bahkan mewasiatkannya untuk selalu dilaksanakan.


Dalam riwayat Abu Hurairah, ia berkata:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلاثٍ (لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ) صِيَام ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَي الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ


"Kekasihku SAW telah mewasiatkan kepadaku tiga hal (yang tidak akan pernah aku tinggalkan sampai akhir hayatku); berpuasa tiga hari pada setiap bulan (Hijriah), mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha, dan mengerjakan sholat Witir sebelum tidur." (HR Bukhari & Muslim)

ADVERTISEMENT


Menukil pendapat Syaikh bin Baz dalam buku Shalatul Mu'min, "Hadits tersebut merupakan hujjah disyariatkannya sholat Dhuha, dan bahwasanya sholat itu sunnah muakkadah."


"Sebab jika Nabi SAW telah mewasiatkan sesuatu, berarti wasiat tersebut berlaku untuk seluruh umatnya dan tidak berlaku khusus untuk seseorang. Demikian pula jika beliau memerintahkan atau melarang sesuatu, maka hukumnya berlaku untuk semua orang, kecuali ada dalil yang menjelaskan kekhususannya." Jelas Syaikh bin Baz.


Syaikh Alauddin Za'tari dalam bukunya Fiqih Ibadah Madzhab Syafi'i, mengemukakan waktu pengerjaan sholat Dhuha, yakni ketika matahari naik ke langit kira-kira setinggi satu tombak (sekitar jam 07.00 pagi), dan waktu akhirnya sebelum matahari tergelincir saat tengah hari (sekitar pukul 11.00 pagi).


Dikatakan pula waktu terbaik sholat Dhuha, yaitu ketika telah lewat seperempat waktu siang atau saat panas matahari cukup dirasa, sekitar jam 09.00 pagi. Berdasarkan hadits riwayat Zaid bin Arqam: "Sholat al-awwabin (orang-orang yang kembali) ialah ketika anak-anak unta merasa kepanasan." (HR Muslim)


Lebih lanjut, sholat Dhuha bisa dikerjakan paling sedikit dua rakaat, atau empat rakaat, dan yang afdhalnya berjumlah delapan rakaat, dan maksimal 12 rakaat.


Keutamaan Sholat Dhuha


Tiap amal ibadah yang disyariatkan kepada kaum muslim, pasti mengandung banyak keistimewaan dan hikmahnya tersendiri. Begitu juga dengan sholat Dhuha. Berikut keutamaan sholat Dhuha yang dikerjakan oleh umat Islam, melansir buku Berkah Shalat Dhuha oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani:


1. Dibangunkan istana di surga


مَنْ صَلَّى الضُّحَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا مِنْ ذَهَبٍ فِي الْجَنَّةِ


Artinya: "Barangsiapa sholat Dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga." (HR Tirmidzi & Ibnu Majah, dari Anas bin Malik)


Allah SWT mengampuni dosanya meski sebanyak buih di laut


مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْرِ


Artinya: "Barangsiapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, & Ahmad, dari Abu Hurairah)


2. Sholat Dhuha adalah sedekah


يُصْبِحُ علَى كُلِّ سُلَامَى مِن أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بالمَعروفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِن ذلكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُما مِنَ الضُّحَى


Artinya: "Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat." (HR Muslim, dari Abu Dzar)


3. Pahalanya setara ibadah haji dan umrah


مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ، تَامَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ


Artinya: "Barangsiapa yang sholat Shubuh berjemaah kemudian duduk berzikir untuk Allah SWT sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya." (HR Tirmidzi, dari Anas bin Malik)


4. Dicukupkan kebutuhannya oleh Allah SWT


ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أكْفِكَ آخِرَهُ


Artinya: "Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi, hadits qudsi riwayat dari Abu Darda)


5. Amalan cadangan di hari Perhitungan kelak


إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْء قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّع فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الْفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ


Artinya: "Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah sholatnya. Apabila benar (sholatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (shalatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka Allah berfirman, 'Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku mempunyai shalat sunah maka sempurnakanlah dengan sholat sunahnya sekadar apa yang menjadi kekurangan pada sholat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya." (HR An-Nasa'i, Abu Dawud, Tirmidzi, & Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)


6. Sholatnya orang-orang bertaubat


صَلاةُ الْأَوَّابِينَ إِذَا رَمِضَتْ الْفِصَالُ


Artinya: "Waktu sholat orang-orang yang bertaubat adalah bila anak-anak unta telah merasa kepanasan." (HR Muslim)


7. Menuai keberkahan di waktu pagi


Diriwayatkan dari Sakhr Al-Ghamidi, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah, berkatilah umatku pada waktu pagi." (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad, & Ibnu Majah)


8. Punya keuntungan yang besar selayaknya ghanimah


بَعَثَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّة فَغَنِمُوا وَأَسْرَعُوا الرَّجْعَةَ فَتَحَدَّثَ النَّاسُ بِقُرْبِ مَغْزَاهُمْ وَكَثْرَةِ غَنِيْمَتِهِمْ وَسُرْعَةِ رَجْعَتِهِمْ فَقَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَقْرَبَ مِنْهُ مَغْزًى وَأَكْثَرَ غَنِيمَةً وَأَوْشَكَ رَجْعَةً؟ مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لِسُبْحَةِ الضُّحَى فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزًى وَأَكْثَرُ غَنِيمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً


Artinya: "Rasulullah SAW mengirim pasukan perang. Lalu, pasukan itu mendapatkan harta rampasan perang yang banyak dan cepat kembali (dari medan perang). Orang-orang pun (ramai) memperbincangkan cepat selesainya perang, banyaknya harta rampasan, dan cepat kembalinya mereka. Maka, Rasulullah SAW bersabda, Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan cepatnya kembali (dari medan perang)? (Yaitu) orang yang berwudhu kemudian menuju masjid untuk mengerjakan sholat Dhuha. Dialah yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan lebih cepat kembalinya." (HR Ahmad, dari Amr bin Ash)




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads