Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang bisa dikerjakan dengan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Hukum sholat dhuha adalah sunnah muakkad karena sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya.
Rasulullah pun pernah berwasiat kepada Abu Hurairah ra tentang pentingnya sholat dhuha ini. Abu Hurairah ra berkata:
"Kekasihku, Rasulullah SAW telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, serta dua rakaat dhuha dan witir sebelum tidur." (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaksanaan dari sholat dhuha adalah pada pagi hari, tepatnya saat posisi matahari sudah naik sepenggalah serta dikerjakan secara sendirian. Lalu, bagaimana jika sholat dhuha dikerjakan secara berjamaah? Apa hukumnya?
Sholat Dhuha Dikerjakan Secara Munfarid
Sholat dhuha dikerjakan secara munfarid atau sendirian. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam buku Keberkahan Sholat Dhuha Raih Rezeki Sepanjang Hari oleh Ustadz Arif Rahman, bahwa sholat dhuha tidak dikerjakan secara berjamaah.
Lebih jelasnya, Imam an Nawawi mengatakan sholat dhuha tidak disyariatkan dilaksanakan secara berjamaah. Ketentuan tersebut berlaku juga untuk sholat sunnah lainnya, seperti sholat rawatib, sholat tahajud, atau sholat hajat.
Meski begitu, sholat dhuha yang dikerjakan secara berjamaah masih diperbolehkan, namun tidak dianjurkan. Hukumnya pun tidak menjadi makruh, tetapi tidak sesuai dengan syariat saja (tidak afdhol).
Adapun sholat sunnah yang dapat dikerjakan secara berjamaah diantaranya adalah sholat Idul Fitri, sholat Idul Adha, sholat gerhana matahari, sholat istisqa, sholat tarawih atau sholat witir.
Pelaksanaan Sholat Dhuha Bersama
Sebagai ibadah yang menjadi wasiat Rasulullah SAW kepada umatnya, maka pelaksanaan sholat dhuha menjadi penting diajarkan kepada anak sejak dini. Oleh karena itu, kerap ditemui pembiasaan sholat dhuha berjamaah di beberapa sekolah.
Mengutip buku Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila Berbasis Integratif Moral di Sekolah Dasar oleh Nursalam dan Suardi, hal tersebut bukan menjadi tanda bahwa sholat dhuha harus dikerjakan secara berjamaah, namun sebagai upaya penanaman nilai moral untuk mereka. Hal tersebut bertujuan agar siswa mengenal ibadah sunnah sejak masih muda.
Keutamaan Sholat Dhuha
Dilansir dalam buku Fikih Salat Sunah oleh Ali Musthafa Siregar dan Dr. Nurhadi, S.Pd.I., S.E.Sy., SH., M.Sy., MH., M.Pd dijelaskan beberapa keutamaan dari sholat dhuha:
1. Ampunan Dosa
Dalam hadits riwayat at-Tirmidzi dan Ibnu Majah dijelaskan bahwa orang yang membiasakan salat dhuha dosanya akan diampuni oleh Allah SWT, meskipun dosa tersebut sebanyak buih di lautan.
Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
"Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
2. Tidak Dianggap Orang Lalai
Setiap orang tentu tidak ingin dianggap sebagai orang lengah ataupun lalai dalam hal mencari rahmat Allah. Salah satu cara agar terhindar dari sifat lalai adalah mengerjakan sholat dhuha. Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang mengerjakan sholat dhuha tidak termasuk orang lalai." (HR. al-Baihaqi dan an-Nasai).
3. Dhuha Sebagai Sedekah
Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
"Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya, amar ma'ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah dan cukuplah dari semua itu dengan dua rakaat sholat dhuha." (HR. Muslim).
4. Rezekinya Dijamin oleh Allah SWT
Nabi Muhammad SAW: "Dari Nu'am bin Hammar al-Ghothofani "Bahwa Beliau mendengar Rasulullah SAW, bersabda, "Allah SWT berfirman: Wahai anak adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat sholat di awal siang (di waktu dhuha), maka Aku akan mencukupimu di akhir siang".
Adapun surat yang dibaca pada sholat dhuha dianjurkan surat Asy-Syams untuk rakaat pertama dan pada rakaat yang kedua surat adh-Dhuha. Akan tetapi surat yang paling afdhol dibaca pada sholat dhuha adalah surat al-Kafirun pada rakaat pertama dan surat al-Ikhlas pada rakaat yang kedua dan diulang-ulangi surat ini pada tiap-tiap dua rakaatnya. Karena surat al-Kafirun dan al-Ikhlas lebih afdhol karena surat al-Kafirun menyamai seperempat Al-Qur'an dan surat al-Ikhlas menyamai sepertiga Al-Qur'an.
Oleh karena itu, hukum sholat dhuha berjamaah tetap tidak dianjurkan karena lebih baik dikerjakan secara munfarid. Namun, tidak menutup kemungkinan pelaksanaanya dilakukan secara berjamaah jika sekadar untuk mengenalkan seberapa penting ibadah sunnah yang satu ini.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan