Tiga Golongan yang Tak Rasakan Takut karena Dahsyatnya Kiamat

Tiga Golongan yang Tak Rasakan Takut karena Dahsyatnya Kiamat

Kristina - detikHikmah
Rabu, 22 Feb 2023 06:01 WIB
Shot of a dramatic thunderstorm over a mountainhttp://195.154.178.81/DATA/i_collage/pi/shoots/783670.jpg
Ilustrasi tiga golongan yang tidak merasa takut akan dahsyatnya kiamat. Foto: iStock
Jakarta -

Kiamat adalah hari yang pasti akan terjadi sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Hajj ayat 7. Hari tersebut digambarkan sebagai peristiwa yang dahsyat dan membuat orang ketakutan.

Dahsyatnya kiamat dijelaskan dalam surah Az Zalzalah. Para mufassir menerangkan, akan terjadi guncangan dahsyat pada waktu itu hingga bumi mengeluarkan isi perutnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman,

اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ ١ وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ ٢ وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ ٣ يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ ٤ بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ ٥ يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ ٦ فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, bumi mengeluarkan isi perutnya, dan manusia bertanya, "Apa yang terjadi dengannya (bumi)?" Pada hari itu (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di atasnya) karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka. Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya." (QS Az Zalzalah: 1-8)

Guncangan yang dahsyat itu turut disebutkan dalam surah Al Waqiah ayat 4-6. Allah SWT berfirman,

ADVERTISEMENT

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ ٤ وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ ٥ فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ ٦

Artinya: "Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya dan gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya, Jadilah ia debu yang beterbangan."

Di tengah kedahsyatan hari kiamat tersebut, ada tiga golongan yang tidak akan merasa ketakutan karenanya. Disebutkan dalam Kitab Al-Itqan fi 'Ulumil Qur'an karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi, salah satu yang termasuk golongan ini adalah orang yang membaca Al-Qur'an semata karena mengharap ridha Allah SWT.

Tiga golongan selengkapnya disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Ada tiga golongan yang tidak akan merasa ketakutan karena kedahsyatan yang besar pada hari kiamat dan tidak pula dihisab perbuatannya. Mereka akan berada di atas bukit yang terbuat dari kasturi sampai selesainya hisab terhadap seluruh makhluk. Mereka adalah orang yang menghafal Al-Qur'an karena mengharapkan keridhaan Allah dan menggunakan hafalannya itu untuk mengimami suatu kaum dan kaum itu senang dengan keimanannya. Kedua, yang menyeru kepada salat karena mengharapkan keridhaan Allah. Ketiga, seorang sahabat sahaya yang menjaga hubungan baik dengan Tuhannya serta hubungan baik dengan tuannya." (HR Ath-Thabrani)

Kiamat Terjadi pada Seburuk-buruknya Manusia

Dahsyatnya kiamat disebut akan dialami oleh seburuk-buruknya manusia. Hal ini dikatakan Imam Ibnu Katsir dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim yang diterjemahkan oleh Ali Nurdin dengan bersandar pada riwayat yang berasal dari Abdullah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Kiamat itu tidak akan terjadi, kecuali pada seburuk-buruknya manusia." (HR Ahmad dan dinilai shahih. Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahih-nya)

Dalam redaksi lain dikatakan, "Seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang menjumpai kiamat dalam keadaan hidup."

Imam Ibnu Katsir juga menyebut bahwa kiamat hanya terjadi pada orang yang tidak mengingkari kemungkaran dan tidak menyeru pada yang makruf.

Orang yang tidak mengingkari kemungkaran, kata Imam Ibnu Katsir, adalah mereka yang tidak mencegah orang lain ketika melihatnya melakukan kemungkaran dan lainnya. Hal ini diekspresikan dalam sabda Nabi SAW, "Hingga tidak diucapkan Allah, Allah."

Kondisi tersebut juga ditafsirkan hingga Allah SWT tidak disebutkan di bumi dan nama-Nya tidak dikenal di sana. Hal ini terjadi ketika zaman sudah rusak, banyak kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Sebagaimana sabda Nabi SAW,

"Kiamat tidak akan terjadi sampai bumi tidak diucapkan: La Ilaaha illallaah (tiada tuhan selain Allah)." (HR Ahmad)

Menurut Syaikh Hanafi Al-Mahlawi dalam Kitab Ayyamullah dan diterjemahkan oleh Yasir Maqosid, orang yang dimaksud dalam hal ini adalah orang-orang yang selama di dunia tidak disiksa tetapi ditangguhkan hingga hari kiamat ini terjadi.

Dikatakan, merekalah orang-orang yang akan digiring bersama para setan, karena sahabat-sahabat utama mereka selama di dunia adalah setan. Mereka itu orang yang tidak menyembah Allah SWT.

Wallahu a'lam.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads