Antara Sunnah dan Hadits, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Antara Sunnah dan Hadits, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Kamis, 09 Feb 2023 10:51 WIB
Mess on the desk. Open vintege books everywhere
Ilustrasi perbedaan sunnah dan hadits. Foto: Getty Images/iStockphoto/photogl
Jakarta -

Dalam Islam dikenal istilah hadits dan sunnah yang disandarkan kepada Nabi SAW. Kaum muslim banyak yang beranggapan bahwa keduanya bermakna sama, padahal tidak. Persamaan apa yang membuat umat Islam keliru akan keduanya?

Hadits

Definisi hadits dijelaskan dalam buku Ilmu Memahami Hadits Nabi oleh KH M. Ma'shum Zein, yang dasar katanya adalah 'tahdits' berarti pembicaraan. Adapun hadits juga punya arti lainnya; Al-jadid (yang baru, waktu dekat atau singkat), At-thariqah (jalan), Al-khabar (berita), dan As-sunnah (perjalanan).

Sementara menurut istilah, para ahli punya pengertian untuk hadits yang berbeda. Menurut ahli ushul, hadits merupakan semua perkataan Nabi SAW, perbuatan, dan taqrir yang berkaitan dengan hukum-hukum syara' dan ketetapannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli hadits mengemukakan bila hadits adalah segala perkataan Nabi SAW, perbuatan, dan hal ihwalnya. Atau bisa juga bermakna sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan (taqrir), maupun sifat beliau.

Syaikh Manna Al-Qaththan dalam buku Pengantar Studi Ilmu Hadits menyebutkan contoh hadits berdasarkan ucapan, perilaku, taqrir, dan sifat Rasulullah SAW

ADVERTISEMENT
  • Contoh hadits bersandar perkataan, beliau bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: "Perbuatan itu dengan niat dan setiap orang tergantung pada niatnya." (HR Bukhari dan Muslim)

  • Contoh hadits bersandar perbuatan, bahwa Nabi SAW pernah menngajarkan tata cara wudhu, sholat, haji, puasa dan lainnya.
  • Contoh ketetapan (taqrir), yakni sikap diam Rasulullah SAW dan tidak mengingkari terhadap suatu perbuatan, atau persetujuan beliau terhadapnya.

Misal pada riwayat dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata, "Ada dua orang yang sedang dalam perjalanan (musafir). Saat datang waktu sholat tidak mendapatkan air, sehingga keduanya bertayamum dengan debu yang bersih lalu mendirikan sholat. Kemudian keduanya menemukan air. Yang satu mengulang wudhu dan sholat, sementara yang lain tidak mengulang.

Lalu keduanya menghadap Nabi SAW serta menceritakan hal tersebut. Kepada orang yang tidak mengulang, beliau bersabda, "Engkau sudah benar sesuai sunnah, dan sudah cukup dengan sholatmu". Dan kepada orang yang mengulangi wudhu dan sholatnya, beliau bersabda, "Bagimu pahala dua kali lipat." (HR Abu Dawud dan Nasa'i)

Contoh dari sifat dan biografi Nabi SAW. Seperti dalam riwayat dari Abu Ishaq, ia berkata: "Seorang laki-laki bertanya kepada Al-Bara', 'Apakah wajah Rasulullah seperti pedang?' Dia menjawab, "Tidak. Tetapi seperti rembulan." (HR Tirmidzi)

Sunnah

Dari buku Ilmu Memahami Hadits Nabi, kata 'sunnah' artinya jalan yang dilalui, terpuji atau tidak, dan perjalanan.

Untuk pengertian sunnah secara istilah, ahli hadits mendefinisikannya sebagai segala sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan (taqrir), perangai, budi pekerti maupun perjalanan hidup, baik sebelum diangkat sebagai rasul maupun sesudahnya.

Ahli ushul memaknai sunnah yaitu segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah SAW selain Al-Qur'an, berupa perkataan, perbuatan maupun taqrir nya yang memang layak untuk dijadikan sebagai dalil bagi hukum syariat.

Sementara ahli fikih menyatakan bahwa sunnah merupakan semua ketetapan yang berasal dari Nabi SAW selain yang difardhukan, diwajibkan, dan termasuk kelompok hukum (taklif) yang lima.

Syaikh Manna Al-Qaththan dalam bukunya menyebut bila istilah sunnah dipakai secara mutlak untuk kebalikan dari bid'ah. Di mana sunnah adalah yang terjadi sesuai cara yang ditetapkan oleh syariat. Adapun bid'ah yang tidak mengikuti syariat.

Lebih lanjut, sunnah nabi diterangkan sebagai ucapan, perbuatan atau ketetapan Rasulullah SAW tentang persoalan syariat, masalah kepemimpinan dan pengadilan, yang sampai kepada kaum muslim dengan sanad shahih sehingga bisa dijadikan hujjah.

Sunnah juga sebagai sumber syariat dan hukum-hukum kedua setelah Al-Qur'an sehingga mesti diikuti.

Persamaan dan Perbedaan Sunnah dan Hadits

KH M. Ma'shum Zein dalam buku Ilmu Memahami Hadits Nabi mengungkapkan bila hadits dan sunnah memiliki kesamaan pada arti dan definisinya. Di mana sama-sama bersandar pada perkataan, perbuatan, ketetapan, dan sifat Nabi SAW.

Sementara perbedaan antara keduanya melansir arsip detikHikmah, bahwa hadits adalah segala peristiwa yang dinisbatkan kepada Rasulullah SAW meski hanya diucapkan atau dikerjakan sekali saja oleh beliau.

Sementara, sunnah merupakan sesuatu yang diucapkan atau dilaksanakan secara terus menerus dan dinukilkan dari masa ke masa dengan jalan mutawatir (diturunkan dari satu orang ke orang lain).




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads