Hadapi Perubahan Zaman, Rais Aam PBNU Serukan Persatuan Ulama di Asia Tenggara

Hadapi Perubahan Zaman, Rais Aam PBNU Serukan Persatuan Ulama di Asia Tenggara

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Jumat, 03 Feb 2023 16:26 WIB
Rais Aam PBNU terpilih KH Miftachul Akhyar menghadiri Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021) dini hari. KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026 pada Muktamar ke-34 NU. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftahul Achyar pada Rabu, 1 Februari 2023 kemarin membuka Muktamar Ulama Nusantara di Melaka, Malaysia. Dalam pidato pembukaan KH Miftahul menyerukan persatuan di antara para ulama di Asia Tenggara.

"Inisiatif ini merupakan ikhtiar yang strategis dalam menghadapi perubahan zaman dan harus terus diadakan setiap tahun dengan melibatkan lebih banyak pihak dari kalangan ulama di kawasan ini untuk turut menyumbangkan pandangan yang bermanfaat," kata KH Miftahul sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Tim detikHikmah, Jumat 3 Februari 2023.

Forum Muktamar Ulama Nusantara di Melaka, Malaysia mempertemukan para ulama Asia Tenggara. Sehingga, imbuh Kiai Miftah, forum ini dapat menjadi perantara untuk mempersatukan umat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Sehingga umat antar negara ini nantinya bisa saling berta'awun (tolong menolong) di tengah ancaman resesi global, ekonomi dan moral, belakangan ini," kata KH Miftah.

Pengasuh PP Miftachus Sunnah Surabaya itu mengatakan bahwa salah satu kunci untuk memperkokoh Forum Ulama Nusantara adalah dengan memperkuat sanad keilmuan antar para ulama di Asia Tenggara. Sebab tak bisa dipungkiri, Islam di Nusantara terbangun dalam satu sanad keilmuan yang saling berjejaring satu sama lain.

"Ini adalah modal dasar kita untuk merajut kebersamaan," imbuhnya.

Kiai Miftah juga berharap acara ini dapat dilaksanakan secara rutin tiap tahunnya serta menjadi forum yang bermanfaat untuk penguatan sanad keilmuan ulama Nusantara. Acara Muktamar Ulama Nusantara dirangkai dengan sejumlah kegiatan. Di antaranya adalah Haul Syekh Maulana Ishaq dan Sulthonul Arifin as-Syekh Ismail al-Jilani di Pulau Besar serta Haul Sayyidah Khadijah al-Kubro dan Pameran Turots Ulama Nusantara di Mudzaffar Hotel, Melaka.

Hadir di antaranya Rais Aam PBNU KH. Miftahul Achyar bersama para ulama Indonesia lainnya seperti KH. Afifuddin Muhajir, Habib Ahmad bin Edrus al-Habsyi, KH. Abdurrahman Faqih pengasuh PP. Langitan, KH. Afifuddin Dimyathi (Gus Awis), Prof. Dr. Kholid Murtadho, Dr. Ahmad Najib AR (Ketua LTN PWNU Jatim), dan para Gus dan Ning yang sengaja berangkat ke Malaka untuk program ini.

Dari Thailand hadir sebagai wakil ulamanya adalah pimpinan Majelis Al-Muwasholah Thailand Baba Muhammad Ibrahim bin Abdulhalim Al-Fatoni, Mudir Madrasah Nuruislam school (pondok brmin) Muhammad Adam Al-Fatoni yg juga merupakan perwakilan dari Jamiyatul Ulama Fatoni Darussalam. Serta Babo Husin bin Awang bin Toyib Al-Yamani, Mudir Pondok Rabiatul Anwar, Naratiwat.

Dari Singapura yang hadir Forum Muktamar Ulama Nusantara di antaranya Ust. Abubakar bin Mohamed dan Ust. Abdus Salam Al-Kalam. Bersama dengan tak kurang dari 30 rombongan lainnya.

Sedangkan dari Malaysia sendiri hadir Ustadz Ahmad Shahdan Al-Hadhrami, Dr. Taher Mohammed Al-Ahdal, Al-Fadhil Ust. Ahmad Shahadab Al-Hadhrami, Syeikh Abu Zaki Al-Hadhrami, Dr. Muhammad Ayman Al-Akiti (Assistant Professor IIUM Gombak Campus), serta ulama lainnya.




(erd/lus)

Hide Ads