Puasa Enam Hari di Bulan Syawal Punya Keutamaan Besar, Apa Itu?

Puasa Enam Hari di Bulan Syawal Punya Keutamaan Besar, Apa Itu?

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Selasa, 31 Jan 2023 13:00 WIB
Couple of glowing Moroccan ornamental lanterns on the table. Greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem, festive blue night background with glittering golden bokeh lights.
Ilustrasi puasa syawal Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Jakarta -

Puasa di bulan Syawal merupakan amalan yang biasa dilaksanakan oleh Nabi SAW, sehingga kaum muslim dianjurkan untuk mengerjakannya. Diketahui juga puasa Syawal punya keistimewaan tersendiri, apa itu?


Hari raya Idul Fitri menjadi pertanda masuknya bulan Syawal dan berakhirnya puasa wajib di bulan Ramadhan. Hadirnya bulan Syawal bukan berarti umat Islam tak bisa melakukan amal sholeh lain yang memiliki banyak ganjaran, melainkan ada ibadah yang dapat dikerjakan yaitu puasa enam hari.


Wahbah az-Zuhaili dalam buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 3 menyebutkan bila puasa enam hari di bulan Syawal termasuk sunnah. Untuk pengerjaannya sendiri boleh enam hari sekaligus atau terpisah. Tetapi menurutnya, lebih utama bila berpuasa langsung setelah hari Idul Fitri dan berurutan sekaligus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk berpuasa Syawal, hendaklah seseorang berniat dalam hatinya dengan lafaz yang dikutip dari Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari oleh Muh. Hambali:


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

ADVERTISEMENT


Nawaitu shauma ghadin 'an sittatin min syawwaalin sunnatan lillaahi ta'aalaa


Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal karena Allah Ta'ala."


Keutamaan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal


Melansir Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari oleh KH Muhammad Habibillah, puasa syawal punya keistimewaannya yakni:


Sepadan dengan puasa setahun

Dalam hadits dari Abu Ayub Al-Anshari, Nabi SAW menyatakan bila puasa sunnah Syawal sama dengan berpuasa sepanjang tahun.


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِنًّا مِنْ شَوَّالِ فَذَاكَ صِيَامُ الدِّهْرِ


Artinya: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun." (HR Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud, & Tirmidzi)


Ganjarannya dilipatgandakan

Tsauban meriwayatkan hadits, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:


صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشْرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بِشَهْرَيْنِ فَذَلكَ سَنَةٌ


Artinya: "Puasa Ramadhan pahalanya senilai dengan puasa sepuluh bulan, dan puasa enam hari pahalanya senilai dengan puasa dua bulan. Jumlah semuanya satu tahun penuh." (HR Ibnu Khuzaimah)


Bagaimana dengan Orang yang Punya Utang Puasa Ramadhan, Apakah Bisa Mengerjakan Puasa Syawal?


Gus Arifin dalam buku Fiqih Puasa menjelaskan bila ada perbedaan pendapat mengenai hal ini. Sebagian ulama ada yang tidak membolehkan untuk mendahulukan puasa sunnah Syawal sebelum membayar qadha Ramadhan. Karena utang puasa Ramadhan terhitung kewajiban seseorang.


Adapun mereka yang mendahului puasa Syawal sama dengan mengedepankan ibadah sunnah daripada yang wajib. Selain itu, seseorang tentu tak tahu pasti umur kehidupannya. Sehingga pendapat inilah yang membuat ulama tidak memperbolehkan puasa Syawal sebelum membayar utang puasa Ramadhan.


Yang membolehkan untuk mendahulukan puasa enam hari Syawal adalah ulama madzhab Hanafi. Mereka beranggapan bahwa waktu untuk membayar puasa qadha Ramadhan tidak ditentukan sampai bulan Ramadhan berikutnya. Sementara puasa sunnah Syawal hanya bisa dikerjakan pada bulan Syawal yang cuma setahun sekali.


Alasan inilah yang membuat ulama Hanafiyah membolehkan untuk mendahului puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, dari pada puasa qadha Ramadhan.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam buku Tuntunan Tanya-Jawab Akidah: Shalat, Zakat, Puasa dan Haji, menerangkan bila seseorang yang punya tanggungan puasa Ramadhan, maka belum bisa dikatakan telah sempurna puasanya wajibnya. Sehingga ia belum bisa melanjutkan puasa sunnah Syawal.


Menurutnya, maka seseorang hendaklah membayar puasa qadha terlebih dahulu, kemudian baru melaksanakan puasa enam hari Syawal. Di mana ia mesti menyempurnakan kewajibannya lebih dulu, lalu menambah dengan yang sunnah




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads