Perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak menjadi dasar pembeda kedudukan dan peran keduanya. Laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Allah SWT untuk saling melengkapi, sehingga menimbulkan hubungan timbal balik di antara keduanya.
Melansir pada jurnal yang diterbitkan pada halaman Kemenag yang berjudul Kesetaraan Gender dalam Perspektif Al-Qur'an oleh Susan Santi, salah satu prinsip kesetaraan gender dalam Al-Qur'an adalah laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba. Sebagaimana salah satu tujuan dari penciptaan manusia adalah untuk menyembah Tuhan. Berikut surah Az-Zariyat ayat 56 yang menjelaskan hal demikian:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat: 56)
Kemudian, selain manusia diciptakan untuk menjadi hamba-Nya, manusia juga diciptakan untuk patuh dan mengabdi kepada Allah SWT untuk menjadi khalifah di bumi yang dijelaskan dalam surah Al-An'am ayat 165 yang berbunyi sebagai berikut:
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَكُمْ خَلَٰٓئِفَ ٱلْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ ٱلْعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌۢ
Artinya: "Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-An'am: 165)
Islam sebagai agama yang rahmatan lilalamin telah mengajarkan pada umatnya untuk saling mengenal (bersilaturahmi) dengan sesamanya baik menjalin hubungan dengan sesama muslim maupun non muslim. Hubungan yang terjalin tersebut baik antara laki-laki dan perempuan pun juga perlu dijalin.
"Dalam ajaran Islam, laki-laki dan perempuan memiliki posisinya masing-masing, sesuai dengan fitrahnya. Selama antara laki-laki dan perempuan tetap menjaga fitrahnya. Selama antara laki-laki dan perempuan tetap menjaga fitrah tersebut, pada kedua terdapat kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupan baik dalam bidang pendidikan, sosial-kemasyarakatan, politik, seni, dan sebagainya." Kutip dari halaman Kemenag.
Kesetaraan gender yang dimaksud ialah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta haknya sebagai manusia agar mampu untuk berperan dalam berpartisipasi kegiatan politik, hukum, ekonomi, pendiidkan, dan lainnya.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam jurnal tersebut, terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender tersebut ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dengan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosial masyarakat.
Melansir pada buku Al-Qur'an dan Perempuan oleh Prof. Dr. Zaitunah Subhan, Gerakan emansipasi wanita dalam sejarah manusia sebenarnya telah dipelopori dengan risalah yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Islam datang untuk menghilangkan budaya Jahiliyah yang berlaku pada masa tersebut, seperti mengubur hidup-hidup setiap bayi perempuan yang dilahirkan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah An-Nahl ayat 59 sebagai berikut:
يَتَوَٰرَىٰ مِنَ ٱلْقَوْمِ مِن سُوٓءِ مَا بُشِّرَ بِهِۦٓ ۚ أَيُمْسِكُهُۥ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُۥ فِى ٱلتُّرَابِ ۗ أَلَا سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu." (QS. An-Nahl: 59)
Terjadinya ketimpangan relasi antara laki-laki dan perempuan lebih sebagai persoalan budaya ketimbang ajaran agama. Berikut ini adalah lima konsep yang terkait dengan prinsip kesetaraan gender dalam Al-Qur'an:
1. Laki-laki dan perempuan memiliki kesamaan posisi sebagai hamba.
2. Perempuan dan laki-laki sama sebagai khalifah Tuhan untuk mengelola Bumi.
3. Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki perjanjian primordial.
4. Adam dan Hawa sebagai laki-laki dan perempuan sama terlibat secara aktif dalam drama kosmis.
5. Laki-laki dan perempuan sama dalam berpotensi untuk meraih prestasi.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam