Kursi Sholat untuk Lansia di Masjid Taif Bikin Prof Tjandra Terinspirasi Hadirkan di Indonesia

Kursi Sholat untuk Lansia di Masjid Taif Bikin Prof Tjandra Terinspirasi Hadirkan di Indonesia

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Senin, 23 Jan 2023 17:30 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama di Masjid di Taif
Prof Tjandra Yoga Aditama di Masjid di Taif yang terdapat kursi untuk lansia Foto: Dok. Pribadi Prof Tjandra Yoga Aditama
Jakarta -

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, usulkan kerja sama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama untuk pelayanan ramah lansia pada masjid-masjid di tanah air.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dari laman resminya, terdapat 29,3 juta penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2021, dengan usia 60 tahun ke atas. Sementara secara global, ada 727 juta orang yang berusia 65 tahun atau lebih pada tahun 2020 menurut data dari PBB.

Terus meningkatnya jumlah penduduk lansia di Indonesia bahkan di dunia ini menjadi dasar dideklarasikannya tahun 2021-2030 sebagai "United Nation Decade of Healthy Ageing" atau Dekade PBB Lansia Sehat. Kampanye ini digaungkan pada sidang umum PBB tahun 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ditunjuk oleh PBB sebagai badan yang memimpin aksi 'Dekade Lansia Sehat'. Dengan menerapkan sejumlah kebijakan nasional dan kegiatan nyata bagi lansia, diharapkan mampu menunjang kehidupan yang layak serta sehat bagi mereka.

Pengalaman Prof Tjandra ketika di Thaif

Sejalan dengan kampanye 'Dekade Lansia Sehat', Prof Tjandra Yoga Aditama menceritakan pengalamannya kepada detikHikmah, Senin (23/1/2023) saat ia menunaikan ibadah umrah pada awal tahun 2023.

ADVERTISEMENT

Prof Tjandra, sapaannya, berkunjung ke Kota Taif di sela waktu umrah. Tepatnya ke Masjid Abdullah bin Abbas. Di sana ia melihat wujud nyata dari gerakan ramah lansia yang digemakan itu. Ia menyebutkan bahwa di dalam masjid terpasang kursi-kursi bagi lansia atau orang berkebutuhan khusus untuk memudahkan mereka sholat.

Melihat itu, ia membandingkannya dengan kondisi masjid di Indonesia yang belum menerapkan kemudahan ini, sehingga lansia banyak yang memilih untuk membawa kursi sendiri.


"Di negara kita maka lansia terpaksa bawa kursi lipat ke Masjid, tetapi di Masjid Abdullah bin Abbas maka mereka dengan tenang dapat datang dan menggunakan fasilitas yang ada." ujar Prof Tjandra.


Lebih lanjut, Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes ini mengusulkan supaya masjid-masjid di tanah air supaya bisa menirunya sebagai wujud implementasi dari 'Dekade Lansia Sehat'.


"Saya kira ini hal amat baik untuk disediakan di masjid-masjid di tanah air, sesuatu yang laik laksana dan juga implementasi nyata 'Dekade Lansia Sehat', mungkin semacam kerja bersama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama."


Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini kemudian membagikan fotonya yang tengah berpose saat menggunakan kursi di dalam Masjid Abdullah bin Abbas. "Di latar belakang foto juga ada tempat bersandar, jadi orang dapat lebih nyaman kalau mendengar ceramah atau membaca Al Quran di masjid ini." Prof Tjandra.


Fasilitas lainnya yang memudahkan jemaah lansia menurut Prof Tjandra adalah skuter di Masjidil Haram. Skuter ini dapat digunanakan untuk ibadah thawaf atau sa'i.


"Kita juga tahu bahwa di Masjidil Haram di Mekkah kini tersedia skuter sehingga lansia yang tawaf tujuh kali mengelilingi Kabah dapat alternatif menarik, bukan hanya didorong pakai kursi roda." tuturnya.




(dvs/dvs)

Hide Ads