Bani Umayyah adalah kekhalifahan Islam pertama setelah Khulafaur Rasyidin atau kekhalifahan kedua setelah wafatnya Rasulullah SAW. Daulah ini berkuasa hampir satu abad.
Disebutkan dalam buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap Periode Klasik, Pertengahan, dan Modern karya Rizem Aizid, masa kekuasaan bani Umayyah hampir satu abad tepatnya selama 90 tahun. Pada masa tersebut, terdapat 14 khalifah yang berkuasa.
Sejarah Berdirinya Khilafah Bani Umayyah
Menurut arsip detikHikmah, sejarah berdirinya kekhalifahan bani Umayyah tak lepas dari masa krisis pada pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Khalifah setelah Rasulullah SAW ini mencapai puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan dan mengalami kemunduran pada masa Ali bin Abi Thalib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai Sayyidina Ali wafat, estafet kekhalifahan Islam dipegang oleh putranya, Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Namun, pada 661 M, Hasan mengundurkan diri dari kekhalifahan. Hal ini menyebabkan khalifah dipegang oleh Mu'awiyah, pendiri sekaligus khalifah pertama bani Umayyah.
Mu'awiyah merupakan putra dari Abu Sufyan yang lahir 15 tahun sebelum hijrah. Disebutkan dalam Ilmi al-Islam: fi 'asri Ummayyah atau edisi bahasa Indonesia Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah karya Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif, menurut riwayat masyhur, Mu'awiyah bin Abu Sufyan masuk Islam bersama ayah dan saudara lelakinya, Yazid, serta semua orang Quraisy dalam Fathu Makkah atau penaklukan Kota Makkah.
Ibnu Katsir dalam Kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah menyebut, Mu'awiyah memiliki nama panggilan Abu Abdurrahman dan dijuluki khalul-mu'minin (paman orang-orang yang beriman) dan katibu wahyi rabbil alamin (pencatat wahyu Tuhan semesta alam). Ibunya bernama Hindun binti Utbah bin Rabi'ah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf.
Selama berkuasa, Mu'awiyah bin Abu Sufyan mengerahkan segenap kecerdasan, kecerdikan, dan kompetensinya untuk memperkuat sendi-sendi keamanan dan stabilitas di seantero dunia Islam.
Di bidang politik, ia memperlakukan semua tokoh sahabat senior beserta putra-putri mereka, terutama bani Hasyim, dengan sebaik-baiknya. Ia meredam rasa sentimen satu per satu.
Pemimpin bani Umayyah ini juga memperkokoh keamanan dengan menugaskan banyak orang paling cerdas, paling kompeten, cakap, dan disiplin, serta berpengalaman dalam mengurusi masyarakat.
Mu'awiyah bin Abu Sufyan menerapkan strategi politik pengawasan langsung di segala urusan negaranya dan ia mengetahui semua persoalan, baik besar maupun kecil. Ia mengontrolnya langsung kendati telah mengangkat tokoh-tokoh zamannya sebagai pejabat.
14 Khalifah Dinasti Umayyah
- Mu'awiyah bin Abu Sufyan (41-60 H/661-680 M)
- Yazid bin Mu'awiyah (60-64 H/680-683 M)
- Mu'awiyah bin Yazid (64-64 H/ 683-683 M)
- Marwan bin Hakam (64-65 H/683-685 M)
- Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M)
- Al-Walid bin Abdul Malik (86-96 H/705-715 M)
- Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/ 715-716 M)
- Umar bin Abdul Aziz (99-101 H/715-720M)
- Yazid bin Abdul Malik (101-105 H/720-724 M)
- Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H/724-743 M)
- Walid bin Yazid (125-126 H/743-744 M)
- Yazid bin Walid (126-127 H/744-744 M)
- Ibrahim bin Walid (127-127 H/744-745 M)
- Marwan bin Muhammad (127-132 H/745-750 M)
Dari 14 khalifah yang pernah memimpin bani Umayyah, lima di antaranya dianggap berhasil dalam menjalankan roda pemerintahan. Mereka adalah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Al-Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz, dan Hisyam bin Abdul Malik.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!