Apa Perbedaan Makmum Muwafiq dan Masbuq?

Apa Perbedaan Makmum Muwafiq dan Masbuq?

Christavianca Lintang - detikHikmah
Kamis, 12 Jan 2023 14:30 WIB
Tata cara sholat taubat 2 rakaat
Ilustrasi perbedaan makmum muwafiq dan makmum masbuq. Foto: Tim Infografis detikcom/ Mindra Purnomo
Jakarta -

Dalam melaksanakan sholat berjamaah, makmum terbagi menjadi dua, yaitu makmum masbuq dan makmum muwafiq. Mengutip dalam buku Fikih karya Kholidatuz Zuhriyah dan Machnunah Ani Zulfah, M.Pd.I, makmum muwafiq secara istilah adalah sesuatu yang selaras atau sepadan. Sedangkan makmum masbuq bermakna dasar sesuatu yang tertinggal.

Melansir pada buku Be Smart Pendidikan Islam, makmum memiliki beberapa ketentuan untuk menentukan sahnya seseorang untuk menjadi makmum dalam sholat berjamaah, antara lainnya adalah:

1. Makmum berniat ikhlas untuk melakukan sholat berjamaah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Makmum mengikuti gerakan imam.

3. Makmum tidak boleh mendahului gerakan imam.

ADVERTISEMENT

4. Makmum mengetahui gerakan sholat imam, baik mengetahui langsung atau melihat saf yang di belakang imam. Makmum juga harus mendengar suara imam atau mubalig (penyampai) suara imam.

5. Makmum berada dalam satu tempat dengan imam.

6. Makmum mendengarkan bacaan Al-Qur'an.

7. Posisi berdiri barisan makmum tidak lebih depan atau sejajar dengan imam.

8. Sholat yang dilakukan oleh makmum harus sama dengan sholat yang dilakukan oleh imam, misalnya sama-sama sholat zuhur, sama-sama jamak atau qasar.

9. Makmum tidak sah mengikuti imam yang telah diketahuinya batal sholatnya. Untuk itu, makmum harus mufarraqah (memisahkan diri) dari sholat imam.

10. Laki-laki tidak sah apabila berimam kepada perempuan.

11. Jika imam melakukan kekhilafan, makmum laki-laki membetulkannya dengan melafalkan, "Subhanallah" dan makmum membetulkannya dengan bertepuk tangan tiga kali.


Perbedaan Makmum Muwafiq dan Masbuq

Makmum secara garis besar dibagi menjadi dua. Sebagaimana dilansir dalam buku yang berjudul Ketentuan Salat Jamaah dan Jumat oleh M. Basuki, M.S.I., makmum tersebut antara lainnya adalah:

Makmum Muwafiq

Makmum muwafiq adalah orang yang mengikuti imam sejak bacaan Al-Fatihah, baik dari rakaat pertama maupun rakat lainnya. Makmum muwafiq tidak harus mengikuti gerakan imam dari takbiratul ihram, tetapi asalkan makmum itu sempat membaca surah Al-Fatihah walaupun belum sampai selesai dan dapat rukuk bersama imam pada rakaat awal, maka makmum itu sudah dikatakan sempurna.

"Apabila salah seorang di antara kamu datang untuk sholat, sementara kami (imam) sudah sujud, maka hendaklah kamu sujud dan jangan kamu hitung itu satu rakaat, dan barang siapa mendapati satu rakaat (rukuk) bersama dengan imam, maka ia telah mendapat satu rakaat." (HR. Abu Dawud)


Melansir pada halaman Kemenag, hukum pada makmum muwafiq ialah diwajibkan untuk melengkapi bacaan Al-Fatihahnya apabila imamnya melakukan rukuk, maka wajiblah makmum itu melengkapi bacaan surah Al-Fatihah sebelum melakukan rukuk.

Berikut beberapa ketentuan makmum muwafiq:

  • Jika makmum muwafiq tertinggal dari imam sebanyak satu rukun gerakan secara sengaja makan sholatnya tetap sah.
  • Jika tertinggal dua rukun gerakan, contohnya, imam sudah melakukan sujud sedangkan makmum masih berdiri membaca Al-Fatihah disebab kelalaian makmum, maka sholatnya tidak sah.
  • Jika tertinggal dua rukun gerakan, disebabkan terlalu cepatnya imam dalam bacaan dan gerakan, maka hukum sholatnya makmum tetap sah.
  • Jika tertinggal tiga rukun, contohnya makmum masih belum selesai membaca Al-Fatihah dan imam telah bangun dari sujudnya atau telah duduk tasyahud, maka sholatnya tetap sah. Namun ketika imam selesai mengucapkan salam, makmum harus menambah rakaat untuk menyempurnakan bacaan yang tertinggal.

Makmum Masbuq

Makmum Masbuq adalah makmum yang terlambat dan tidak dapat mengikuti gerakan imam secara sempurna dari awal sholat. Makmum masbuq memiliki kewajiban untuk menambah sendiri bilangan rakaat yang kurang setelah imam salam.

Selanjutnya, sebagaimana yang dilansir pada halaman Kemenag, pada hukum makmum masbuq, apabila makmum masbuq mendapati imam yang sedang rukuk, maka makmum tadi hendaklah mengikuti imam yang sedang rukuk, maka gugurlah kewajiban membaca Al-Fatihah bagi dirinya. Hal yang demikian dapat dianggap sudah memperoleh satu rakaat bagi makmum tersebut asalkan ia sempat melakukan tuma'ninah bersama imam.

Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh makmum masbuq, antara lainnya adalah:

  • Memulai sholat dengan takbiratulihram dan berniat sebagai makmum, kemudian mengikuti segala Gerakan imam, sekalipun sedang duduk, sujud, atau gerakan sholat lainnya.
  • Menyempurnakan bilangan rakaat yang kurang setelah imam salah. Contohnya adalah apabila kita mengikuti sholat imam yang sedang membaca surah Al-Fatihah atau surah pendek, maka kita dapat mengikuti rukuk bersama imam dan tidak dikatakan kurang. Akan tetapi, apabila kita mengikuti imam dan tidak sempat mengikuti rukuk bersama imam, maka dihitung kurang satu rakaat dan seterusnya Sehingga, setelah imam salam, maka perlu disempurnakannya rakaat yang kurang dan diakhiri dengan salam
  • Apabila makmum masbuq mendapatkan imam sedang duduk membaca tasyahud akhir, maka hendaknya ia juga mengikuti imam duduk, walaupun pekerjaan itu tidak dihitung satu rakaat, tetapi makmum itu sudah dikatakan sah menjadi makmum dalam sholat berjamaah.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Maka bagaimana keadaan imam ketika kamu mendapatinya, hendaklah kamu ikut, dan apa yang tertinggal oleh mu, maka sempurnakanlah."




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads