Tawarkan Solusi untuk Masalah Antrean Haji, Burhan Ali Raih Doktor dari PTIQ

Tawarkan Solusi untuk Masalah Antrean Haji, Burhan Ali Raih Doktor dari PTIQ

Sudrajat - detikHikmah
Rabu, 05 Nov 2025 11:00 WIB
Tawarkan Solusi  untuk Masalah Antrean Haji, Burhan Ali Raih Doktor dari PTIQ
Burhan Ali Raih Doktor dari PTIQ. Foto: Dok. Pribadi
Jakarta -

Burhan Ali, dosen Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, meraih gelar Doktor Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dari Universitas PTIQ Jakarta dengan predikat Cumlaude. Ia menulis disertasinya bertajuk, "Reaktualisasi Istitaah dalam Manajemen Antrean Haji di Indonesia Perspektif Al-Qur'an," yang menawarkan solusi radikal terhadap krisis antrean haji di tanah air.

Melalui metode reaktualisasi yang mencakup dekonstruksi, rekonstruksi, dan kontekstualisasi, Burhan Ali menyimpulkan bahwa konsep Istitaah (kemampuan) dalam Al-Qur'an bersifat dinamis dan komprehensif.

"Istitaah bukan hanya sekadar kemampuan finansial dan fisik individu seperti pandangan tradisional, melainkan juga mencakup aspek keamanan, kesehatan yang berkelanjutan, kemandirian mental, dan bahkan stabilitas sosial ekonomi pasca-haji," jelasnya saat berbincang dengan detikHikmah, Selasa (4/11/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas dasar itu, ia mengusulkan Model Integrasi Aktualisasi Istitaah (MIAI) untuk mengatasi kesenjangan sistemik. MIAI mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur'an dan Maqāshid Syarī'ah (tujuan syariat) dengan penilaian multidimensi untuk menentukan prioritas keberangkatan, serta mengusulkan sistem undian (qur'ah) yang transparan untuk alokasi kuota yang setara.

ADVERTISEMENT

Disertasi dengan promotor Prof. Dr. Nur Arfiyah Febriani, M.A dan Dr. Kholilurrohman, M.A ini secara kritis mengevaluasi sistem antrean first-come, first-served (siapa cepat dia dapat) yang saat ini diterapkan, sebagaimana tercantum dalam UU No. 8 Tahun 2019. Sistem tersebut dianggap mencederai esensi Istitaah karena penundaan yang sangat lama dapat menyebabkan hilangnya kemampuan haji, khususnya kesehatan, dan menimbulkan kerugian finansial akibat erosi nilai uang.

Karena itu melalui disertasi ini, Burhan mendorong Pemerintah untuk segera mengkaji ulang kebijakan alokasi kuota haji agar lebih responsif terhadap kondisi aktual calon jemaah, demi mewujudkan haji yang adil dan berkah.

"Kita harus mereaktualisasi Istitaah sebagai kemampuan holistik, mencakup kesiapan fisik, mental, spiritual, dan finansial. Dengan demikian, Istitaah dapat menjadi filter mutakhir yang lebih adil dan efisien untuk memangkas antrean haji yang mencapai puluhan tahun," kata lelaki kelahiran Cilacap, 3 Juni 1989 itu.

Tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. H.M. Darwis Hude, M.Si (Ketua), Prof. Dr. H. Hamdani Anwar, M.A, dan Dr. Muhammad Hariyadi, M.A menilai temuan dalam disertasi Burhan Ali memiliki relevansi tinggi, terutama bagi Kementerian Haji Indonesia, sebagai landasan kebijakan yang berbasis nilai-nilai Qur'ani.

Anak ketujuh dari sembilan bersaudara itu meraih Sarjana Ilmu Al-QurΓ‘n dan Hadits dari Universitas Hasan II Kasablanka, Maroko pada 2012. Lalu melanjutkan ke jenjang pascasarjana di kampus yang sama di bidang Aqidah dan Perbandingan Agama dan lulus pada 2014.

"Semuanya atas biaya pemerintah Maroko," ujar Burhan Ali yang berharap proposal doktoralnya ini segera dipertimbangkan menjadi kebijakan untuk menyelesaikan masalah umat.

Selepas meraih Master, Burhan kembali ke Indonesia. Setahun kemudian, 2015, Burhan menikahi gadis idamannya, Hj Siti Aminah yang sama-sama menyelesaikan S-1 dan S-2 di Maroko tapi dari kampus yang berbeda. "Istri saya orang Pandeglang, Banten. Lalu kami berkompromi untuk hijrah ke Jakarta sebagai titik tengah antara Cilacap dan Pandeglang setahun kemudian," ujarnya.

Sejak 2017 ia juga kemudian menjadi muthowif bagi para Jemaah haji dan umrah di Biro Haji Maktour milik Fuad Hasan Masyhur dan Muhammad Rocky Masyhur. Salah seorang Jemaahnya adalah Wakil Presiden Prof KH Maruf Amin. "Saya tiga kali mendapat tugas mendampingi beliau, yakni pada 2018, 2022, dan 2024. "Sungguh saya takzim sekali kepada beliau," kata Burhan.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads