Percaya kepada hari akhir menjadi salah satu daripada rukun iman. Ini menjadi syarat sahnya iman seseorang. Orang yang mengingkari ataupun meraguinya, maka imannya tidak sah dan dia menjadi murtad. Hal ini dijelaskan oleh Abdul Hadi Awang dalam bukunya Beriman Kepada Hari Akhirat.
Melansir pada halaman Kemenag, hari akhir disebut juga hari kiamat. Iman kepada hari akhir termasuk dalam rukun iman yang kelima. Seseorang yang tidak beriman kepada hari akhir, maka tidak akan melakukan amal saleh. Sebab, seseorang tidak akan melakukan amal saleh, kecuali ia mengharapkan kenikmatan di akhirat kelak.
Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 136:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū āminụ billāhi wa rasụlihī wal-kitābillażī nazzala 'alā rasụlihī wal-kitābillażī anzala ming qabl, wa may yakfur billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulihī wal-yaumil-ākhiri fa qad ḍalla ḍalālam ba'īdā
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
Pentingnya mengimani hari akhir juga dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 177:
۞ لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ
Arab-Latin: Laisal-birra an tuwallụ wujụhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wal-malā`ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn, wa ātal-māla 'alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīli was-sā`ilīna wa fir-riqāb, wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh, wal-mụfụna bi'ahdihim iżā 'āhadụ, waṣ-ṣābirīna fil-ba`sā`i waḍ-ḍarrā`i wa ḥīnal-ba`s, ulā`ikallażīna ṣadaqụ, wa ulā`ika humul-muttaqụn
Artinya: "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
Seorang muslim harus percaya dan meyakini bahwa hari akhir akan datang sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hajj ayat 7 yang berbunyi:
وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِى ٱلْقُبُورِ
Arab-Latin: Wa annas-sā'ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab'aṡu man fil-qubụr
Artinya: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (QS. Al-Hajj: 7)
Mengimani hari akhir memiliki arti meyakini sepenuh hati bahwa hari akhir pasti akan terjadi sesuai dengan kehendak Allah SWT. Maka dari itu, untuk menghadapi datangnya hari akhir, dibutuhkan keimanan dan amalan-amalan kebaikan yang kuat.
Contoh Perilaku dan Penerapan Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Beriman kepada hari akhir tidak hanya dibuktikan dengan sekedar lisan, tetapi setiap umat muslim juga perlu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh perilaku seorang umat muslim yang mengimani hari akhir adalah sebagai berikut:
1. Orang yang mengimani hari akhir akan tercermin dari perbuatannya yang senantiasa memberikan kebaikan kepada orang lain.
2. Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan menyadari pentingnya kewajiban beribadah untuk mempersiapkan bekal kehidupan di akhirat.
3. Perilaku seseorang yang tercermin dari mengimani hari akhir adalah ia senantiasa berhati-hati dalam sikap dan tindakannya. Sebab, mereka akan yakin bahwa setiap amal dari perbuatannya akan mendapat balasan yang setimpal.
4. Mereka akan selalu menghindari larangan-larangan yang diberikan oleh Allah SWT dan mendekati diri kepada perintah-perintah-Nya.
5. Mengisi waktu yang luang dengan hal-hal bermanfaat, misalnya membaca Al-Qur'an, berzikir, dan mendengarkan kajian-kajian.
6. Dengan mempercayai adanya surga dan neraka, maka seorang muslim akan lebih termotivasi untuk lebih taat kepada Allah SWT. Dengan demikian, maka segala perbuatan akan selalu dilakukan secara hati-hati agar tidak melakukan perbuatan dosa karena takut terjerumus dalam neraka dan menginginkan masuk surga.
7. Senantiasa untuk berdoa kepada Allah SWT dan meminta pertolongan-Nya agar nikmat dalam beribadah dan mampu menghindari perbuatan maksiat yang menjerumuskan kepada dosa.
8. Bersemangat dan ikhlas dalam mengerjakan amal saleh. Sebab, ketika seseorang sudah meninggal, maka akan ada kehidupan selanjutnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia.
9. Seseorang yang mengimani hari akhir, maka akan memiliki upaya untuk berteman dengan orang saleh agar terpengaruh oleh kesalehannya yang memberikan pengaruh baik dalam berperilaku.
10. Menyadari sakitnya dan mengerikannya siksa di akhirat, sehingga seorang muslim yang mengimani hari akhir akan memperbanyak taubat kepada Allah SWT.
Dijelaskan oleh Abdu Muhsin al-Muthairi dalam Buku Pintar Hari Akhir, menyebutkan kalangan ahli sunnah dan para ulama sepakat bahwa orang yang mendustakan hari akhir adalah kafir. Hal ini tercantum dalam surat Al-A'raf ayat 147:
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَلِقَآءِ ٱلْءَاخِرَةِ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ ۚ هَلْ يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Arab-Latin: Wallażīna każżabụ bi`āyātinā wa liqā`il-ākhirati ḥabiṭat a'māluhum, hal yujzauna illā mā kānụ ya'malụn
Artinya: "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan."
Itulah pentingnya untuk kita sebagai umat muslim mengimani adanya hari akhir.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid