Salah satu kewajiban laki-laki baligh pada hari Jumat adalah menunaikan ibadah salat Jumat. Pada waktu ini, para malaikat pencatat amal akan berjaga di setiap pintu masjid.
Jumhur ulama sepakat bahwa hukum salat Jumat adalah wajib. Hal ini bersandar pada firman Allah SWT dalam surah Al-Jumu'ah ayat 9. Allah SWT berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Wahbah Az Zuhaili menerangkan dalam Kitab Al-Fiqhu al-Islamiyyu wa Adilatuhu, kewajiban salat Jumat juga mengacu pada hadits yang diriwayatkan dari Hafsah RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Pergi menunaikan salat Jumat wajib bagi semua laki-laki yang sudah baligh." (HR An-Nasa'i)
Pada waktu pelaksanaan salat Jumat, akan ada sejumlah malaikat yang berjaga di setiap pintu masjid. Menurut Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar dalam 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin, para malaikat tersebut akan mencatat amal para hamba. Mereka mencatat orang-orang yang menghadiri salat Jumat secara berurutan.
Hal ini diterangkan dalam Shahih Bukhari, dari Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Ketika hari Jumat tiba, di setiap pintu masjid terdapat sejumlah malaikat yang mencatat jamaah secara berurutan. Jika imam telah duduk di mimbar, para malaikat itu menutup catatan-catatan mereka lalu mendengarkan khotbah." (HR Bukhari)
Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar menjelaskan lebih lanjut, para malaikat tersebut juga mencatat kata-kata baik yang diucapkan setiap manusia. Dalam Shahih Bukhari dan lainnya disebutkan sebuah riwayat dari Rifa'ah bin Rafi' az-Zarqa, ia berkata,
"Suatu hari, ketika kami menunaikan salat di belakang Nabi SAW, ketika bangun dari ruku', beliau mengucapkan 'Sami'a Allahu liman hamidahu (semoga Allah mendengar orang yang memuji-Nya)'. Lantas seseorang di belakang beliau mengucapkan, 'Rabbana laka al-hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fih (ya Tuhan kami, hanya untuk-Mu segala puji dengan pujian yang banyak, baik, dan penuh berkah)'.
Setelah salat, Rasulullah bertanya, 'Siapakah yang berbicara tadi?' Seseorang menjawab, 'Saya.' Rasulullah bersabda, 'Sungguh aku melihat tiga puluh sekian malaikat, berebutan untuk mencatatnya.'" (HR Bukhari)
Para malaikat pencatat amal di hari Jumat ini bukan dua malaikat yang mencatat amal saleh dan amal buruk yang menyertai setiap manusia. Sebab, kata Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, jumlah mereka 30 sekian malaikat, sebagaimana sabda Nabi SAW.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina